This Author published in this journals
All Journal Intuisi
Mohamad Choirul Faizin, Mohamad Choirul
Bagian Bimbingan Konseling, Asrama Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Permata Hati, Banjarnegara, Jawa Tengah

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS DZIKIR DENGAN OPTIMISME KESEMBUHAN PADA PECANDU NARKOBA DI PONDOK REHABILITASI Faizin, Mohamad Choirul
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 8, No 2 (2016): Juli 2016
Publisher : Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran intensitas dzikir, mengetahui gambaran optimisme kesembuhan dan menguji hubungan antara intensitas dzikir dengan optimisme kesembuhan pada pecandu narkoba di pondok rehabilitasi. Populasi penelitian ini adalah pecandu narkoba di Pondok Remaja Inabah, Pesantren Suryalaya, Tasikmalaya. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 83 orang. Data penelitian diperoleh dengan menggunakan dua skala, yaitu skala intensitas dzikir dan skala optimisme kesembuhan. Skala intensitas dzikir yang digunakan terdiri dari 29 aitem, dengan koefisien validitas berkisar antara 0,287 sampai dengan 0,708 dan koefisien reliabilitas sebesar 0,745. Sedangkan skala optimisme kesembuhan yang digunakan terdiri dari 29 aitem, dengan koefisien validitas berkisar 0,298 sampai dengan 0,702 dan reliabilitas berkisar 0,793. Hasil penelitian menunjukan bahwa optimisme kesembuhan pada kategori sangat tinggi dengan aspek yang menonjol yaitu personalization. Intesitas dzikir pada pecandu narkoba berada pada kategori sangat tinggi, dengan aspek yang menonjol yaitu enjoying. Hasil uji korelasi menunjukan bahwa koefisien korelasi (r) intensitas dzikir dan optimisme kesembuhan pada pengguna narkoba sebesar 0,601 dengan taraf signifikansi p = 0,000 (p < 0,01). Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara intensitas dzikir dan optimisme kesembuhan pada pecandu narkoba”. Disimpulkan bahwa jika intensitas dzikirnya tinggi maka tingkat optimisme kesembuhannya akan tinggi dan sebaliknya jika tingkat optimisme kesembuhannya rendah maka optimisme kesembuhannya akan rendah pula. Bagi peneliti selanjutnya, hendak meneliti maupun mengembangkan penelitian sejenis untuk dapat mengeksplor informasi lebih mendalam tentang intensitas dzikir, dengan metode penelitian kualitatif.Abstract. This study has conducted in order to investigate the depiction of dzikr intensity, the depiction of healing optimism, and examine the relation between them both to the drugs addicts. The population in this study is the drugs addicts in Pondok Remaja Inabah, Pesantren Suryalaya, Tasikmalaya. Sampling technics that used in conducting the study is the purposive sampling technics. The amount of the samples in this study is 83 participants. The study data gathered using two scale, those are dzikr intensity and healing optimism scales. Dzikr intensity that is used with the 0,708 and reliability coefficient around 0,745. Meanwhile, the healing optimism scale that is used is included 29 items, with the validity coefficient around 0,298 to 0,702 and the reliability around 0,793. The result of the study shows that the healing optimism on the categories above is extemely high rates in line with the major aspect that is personalization. The dzikr intensity through drugs addicts on the extremely high category, on the major aspect that is enjoying. The result of the correlation test shows that the correlation coefficient (r) dzikr intensity and the healing optimism through the drugs addicts in amount of 0,601 and significant degree p value= 0,000 (p < 0,01). This result shows that there is a correlation between the dzikr intensity and healing optimism through the narcotics and drugs addicts. It was concluded that when the dzikr intensity comes higher then so does the healing optimism and the reverse, while the dzikr intensity comes lower then so does the healing optimism itself.
HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS DZIKIR DENGAN OPTIMISME KESEMBUHAN PADA PECANDU NARKOBA DI PONDOK REHABILITASI Faizin, Mohamad Choirul
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 8, No 2 (2016): Juli 2016
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v8i2.8620

Abstract

Abstrak. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran intensitas dzikir, mengetahui gambaran optimisme kesembuhan dan menguji hubungan antara intensitas dzikir dengan optimisme kesembuhan pada pecandu narkoba di pondok rehabilitasi. Populasi penelitian ini adalah pecandu narkoba di Pondok Remaja Inabah, Pesantren Suryalaya, Tasikmalaya. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 83 orang. Data penelitian diperoleh dengan menggunakan dua skala, yaitu skala intensitas dzikir dan skala optimisme kesembuhan. Skala intensitas dzikir yang digunakan terdiri dari 29 aitem, dengan koefisien validitas berkisar antara 0,287 sampai dengan 0,708 dan koefisien reliabilitas sebesar 0,745. Sedangkan skala optimisme kesembuhan yang digunakan terdiri dari 29 aitem, dengan koefisien validitas berkisar 0,298 sampai dengan 0,702 dan reliabilitas berkisar 0,793. Hasil penelitian menunjukan bahwa optimisme kesembuhan pada kategori sangat tinggi dengan aspek yang menonjol yaitu personalization. Intesitas dzikir pada pecandu narkoba berada pada kategori sangat tinggi, dengan aspek yang menonjol yaitu enjoying. Hasil uji korelasi menunjukan bahwa koefisien korelasi (r) intensitas dzikir dan optimisme kesembuhan pada pengguna narkoba sebesar 0,601 dengan taraf signifikansi p = 0,000 (p < 0,01). Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara intensitas dzikir dan optimisme kesembuhan pada pecandu narkoba”. Disimpulkan bahwa jika intensitas dzikirnya tinggi maka tingkat optimisme kesembuhannya akan tinggi dan sebaliknya jika tingkat optimisme kesembuhannya rendah maka optimisme kesembuhannya akan rendah pula. Bagi peneliti selanjutnya, hendak meneliti maupun mengembangkan penelitian sejenis untuk dapat mengeksplor informasi lebih mendalam tentang intensitas dzikir, dengan metode penelitian kualitatif.Abstract. This study has conducted in order to investigate the depiction of dzikr intensity, the depiction of healing optimism, and examine the relation between them both to the drugs addicts. The population in this study is the drugs addicts in Pondok Remaja Inabah, Pesantren Suryalaya, Tasikmalaya. Sampling technics that used in conducting the study is the purposive sampling technics. The amount of the samples in this study is 83 participants. The study data gathered using two scale, those are dzikr intensity and healing optimism scales. Dzikr intensity that is used with the 0,708 and reliability coefficient around 0,745. Meanwhile, the healing optimism scale that is used is included 29 items, with the validity coefficient around 0,298 to 0,702 and the reliability around 0,793. The result of the study shows that the healing optimism on the categories above is extemely high rates in line with the major aspect that is personalization. The dzikr intensity through drugs addicts on the extremely high category, on the major aspect that is enjoying. The result of the correlation test shows that the correlation coefficient (r) dzikr intensity and the healing optimism through the drugs addicts in amount of 0,601 and significant degree p value= 0,000 (p < 0,01). This result shows that there is a correlation between the dzikr intensity and healing optimism through the narcotics and drugs addicts. It was concluded that when the dzikr intensity comes higher then so does the healing optimism and the reverse, while the dzikr intensity comes lower then so does the healing optimism itself.