Endah Budi Rahadju
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA KONTEKSTUAL DITINJAU DARI MYER BRIGSS TYPE INDICATOR Novi Ayu Anggraeni; Endah Budi Rahadju
MATHEdunesa Vol 11 No 2 (2022): Jurnal Mathedunesa Volume 11 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Program Studi S1 Matematika UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.352 KB) | DOI: 10.26740/mathedunesa.v11n2.p432-445

Abstract

Perbedaan proses berpikir siswa dalam menyelesaikan masalah dapat dipengaruhi oleh tipe kepribadian yaitu Extrovert dan Introvert. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan proses berpikir siswa extrovert dan introvert dalam menyelesaikan masalah matematika kontekstual. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Instrumen yang digunakan yaitu angket tipe kepribadian, Tes Kemampuan Matematika (TKM), Tes Pemecahan Masalah (TPM), dan pedoman wawancara. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI SMA dengan kemampuan setara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa exstrovert maupun introvert mampu melakukan semua tahapan proses berpikir dalam menyelesaikan masalah matematika. Siswa exstrovert dan introvert pada saat penerimaan informasi membaca soal dengan cermat. Siswa extrovert membaca cukup sekali, sedangkan siswa introvert membaca berulang kali. Namun pada tahap pengolahan informasi siswa extrovert mengalami kesalahan dalam pemilihan nilai optimum hasil penyelesaian. Siswa introvert dapat melaksanakan rencana dengan merubah permasalahan ke model matematika, mencari titik yang dilalui, menggambar grafik, uji titik, menentukan daerah penyelesaian, metode uji titik pojok dan menemukan hasil penyelesaian dengan benar. Siswa extrovert dapat membuat kesimpulan dari permasalahan yang diberikan meskipun pada lembar jawaban tidak dituliskan, siswa extrovert memeriksa kembali hasil yang dikerjakan dengan membaca dari awal tanpa menghitung kembali. Sedangkan siswa introvert dapat menuliskan kesimpulan yang diperoleh dan memeriksa kembali hasil yang dikerjakan dengan membaca dan menghitung ulang. Hasil penelitian ini menjadi masukan bagi guru agar memperhatikan proses berpikir siswa dengan memberikan soal masalah matematika kontekstual. Kata kunci : proses berpikir, masalah matematika kontekstual, myer brigss type indicator, extrovert dan introvert
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VII SMP Elina Agustin; Endah Budi Rahadju; Taufik Hidayat
PHI: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 7, No 2 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/phi.v7i2.294

Abstract

Pembelajaran matematika merupakan pembelajaran yang sering dianggap sulit oleh sebagian peserta didik. Hal ini dikarenakan matematika yang bersifat abstrak, sehingga peserta didik kurang memiliki minat untuk mempelajarinya dan mereka cenderung kurang aktif dalam pembelajaran. Kurangnya keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran dikarenakan motivasi belajar peserta didik yang rendah sehingga peserta didik pasif dan cenderung jenuh dalam mengikuti pembelajaran matematika. Untuk memperoleh  hasil belajar  yang  optimal utamanya keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran,  pendidik  dituntut  kreatif  membangkitkan motivasi  belajar  peserta didik salah satunya dengan menerapkan model problem based learning (PBL). Pembelajaran dengan model problem based learning (PBL) ini mengharuskan keterlibatan peserta didik secara aktif dalam belajar yang dimulai dengan pemecahan suatu masalah. Berdasarkan permasalahan tersebut, dilakukan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik kelas VII-F SMP Negeri 2 Kertosono pada pembelajaran matematika dengan menerapkan model problem based learning (PBL). Subjek penelitian ini yaitu peserta didik kelas VII-F SMP Negeri 2 Kertosono dengan jumlah 32 peserta didik. Teknik pengumpul data penelitian ini berupa observasi, hasil belajar peserta didik dan angket motivasi belajar peserta didik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persentase rata-rata motivasi belajar peserta didik dari pembelajaran siklus I dan siklus II berturut-turut adalah 77% dan 84%. Artinya terjadi peningkatan rata-rata persentase motivasi belajar peserta didik  dari pembelajaran siklus I ke siklus II yaitu sebesar 7%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan model problem based learning (PBL) dalam pembelajaran matematika mampu meningkatkan motivasi belajar peserta didik kelas VII-F SMP Negeri 2 Kertosono.