Abdul Mujib
Fakultas Sains dan Teknik Universitas Bojonegoro

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Studi Perencanaan Beton Mutu Tinggi SCC Dengan Tambahan Limbah Karbit Dan Silicafume: Planning Study of SCC High Quality Concrete With Addition Of Carbide And Silicafume Waste Yulis Widhiastuti; Abdul Mujib
Jurnal teknik sipil Vol. 6 No. 2 (2021): De' Teksi - Jurnal Teknik Sipil Unigoro
Publisher : Universitas Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1079.472 KB)

Abstract

Self Compacting Concrete atau biasa disingkat dengan SCC merupakan beton inovatif yang dapat memadatkan sendiri (tanpa vibrator),dan mampu mengalir dengan beratnya sendiri untuk mengisi bekisting dengan jenuh tanpa mengalami segregasi. Salah satu Alternatif untuk penambahan campuran beton ini diantaranya memanfaatkan limbah karbit. Limbah di Indonesia ini biasanya di buang begitu saja tanpa ada pengolahan sehingga berdampak buruk pada lingkungan. Sebagai bahan limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun) limbah karbit dapat dimanfaatkan dalam pembuatan beton mutu tingi SCC sebagai bahan subtitusi semen. Paper ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan limbah karbit dan silicafume sebagai bahan subtitusi semen dalam pembuatan beton SCC, dan untuk mengetahuikuat tekan beton dengan nilai tertinggi terhadap mutu beton SCC Dengan tambahan limbah karbit dan Silicafume dengan metode experimental di laboratorium. Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan diketahui bahwa Kuat tekan beton maksimum diperoleh dengan variasi limbah karbit yang optimum sebesar 10 % yakni sebesar 32,08 MPa, dan Nilai kuat tekan optimum terjadi pada penambahan persentase limbah karbit 10% yakni sebesar 32,08 Mpa dibandingkan dengan 0% limbah karbit sebesar 26,94 MPa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penambahan limbah karbit dan silicafume belum bisia digunakan untuk perencanaan beton mutu tinggi, karena hasil kuat tekan yang dihasilkan belum memenuhi syarat yang berlaku ≥ 41,4 MPa.