Aryati Indah Kusumastuti
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Swadaya Gunung Jati (UNSWAGATI)

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Evaluasi Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pada Proyek Bangunan Gedung Di Kabupaten Cirebon Indah, Aryati -
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 19, No 1 (2017): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this study are: 1) evaluating the implementation and constraints of K3 in Building Construction Projects in Cirebon, 2) identifying the differences of implementation in project scale based. The method used survey approach at 10 contractors on 10 two-floors or more building projects in Cirebon. Evaluation component was developed from Practical Guidelines document Occupational Health and Safety in the Construction Sector (ILO, 2005). The study found that the level of K3 implementation on aspects of the personal protective equipment (60%), the role of emergency condition (75%), Structural work, Scaffolding and Ladder (66.7%), Use of Toxic and Dangeorus Materials ( 62.9%), Health and Hygiene of Work Environmental (89.2%). Constraints of K3 implementation in general are budgetary, worker’s cultural who are not familiar with the K3 implementation and impact of the construction cost and the selling price of the property. Average of K3 implementation in large-scale projects are higher than small and medium-scale projectsTujuan dari penelitian ini adalah: 1) untuk mengevaluasi penerapan dan kendala penerapan K3 pada proyek bangunan gedung di Kabupaten Cirebon, 2) mengetahui perbedaan penerapan K3 berdasarkan skala proyek. Metode penelitian menggunakan pendekatan survei terhadap 10 kontraktor  pada 10 proyek bangunan  gedung 2 lantai atau lebih di Kabupaten Cirebon. Komponen evaluasi K3 dikembangkan berdasarkan Pedoman Praktis Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Bidang Konstruksi (ILO, 2005).  Hasil penelitian menemukan bahwa tingkat penerapan K3 pada aspek: penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) (60%), Pengelolaan Kondisi Darurat (75%), Pekerjaan Struktur, Perancah dan Tangga (66,7%), Penggunaan Bahan Beracun dan Berbahaya (62,9%), Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan Kerja ( 89,2%). Kendala penerapan K3 pada umumnya adalah anggaran, budaya pekerja yang belum terbiasa dengan penerapan K3 serta dampak penerapan terhadap biaya dan harga jual konstruksi properti.  Rata-rata penerapan K3 lebih besar pada proyek skala besar dibandingkan proyek skala sedang dan kecil.
Evaluasi Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pada Proyek Bangunan Gedung Di Kabupaten Cirebon Indah, Aryati -
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 19, No 1 (2017): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jtsp.v19i1.9492

Abstract

The purpose of this study are: 1) evaluating the implementation and constraints of K3 in Building Construction Projects in Cirebon, 2) identifying the differences of implementation in project scale based. The method used survey approach at 10 contractors on 10 two-floors or more building projects in Cirebon. Evaluation component was developed from Practical Guidelines document Occupational Health and Safety in the Construction Sector (ILO, 2005). The study found that the level of K3 implementation on aspects of the personal protective equipment (60%), the role of emergency condition (75%), Structural work, Scaffolding and Ladder (66.7%), Use of Toxic and Dangeorus Materials ( 62.9%), Health and Hygiene of Work Environmental (89.2%). Constraints of K3 implementation in general are budgetary, worker’s cultural who are not familiar with the K3 implementation and impact of the construction cost and the selling price of the property. Average of K3 implementation in large-scale projects are higher than small and medium-scale projectsTujuan dari penelitian ini adalah: 1) untuk mengevaluasi penerapan dan kendala penerapan K3 pada proyek bangunan gedung di Kabupaten Cirebon, 2) mengetahui perbedaan penerapan K3 berdasarkan skala proyek. Metode penelitian menggunakan pendekatan survei terhadap 10 kontraktor  pada 10 proyek bangunan  gedung 2 lantai atau lebih di Kabupaten Cirebon. Komponen evaluasi K3 dikembangkan berdasarkan Pedoman Praktis Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Bidang Konstruksi (ILO, 2005).  Hasil penelitian menemukan bahwa tingkat penerapan K3 pada aspek: penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) (60%), Pengelolaan Kondisi Darurat (75%), Pekerjaan Struktur, Perancah dan Tangga (66,7%), Penggunaan Bahan Beracun dan Berbahaya (62,9%), Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan Kerja ( 89,2%). Kendala penerapan K3 pada umumnya adalah anggaran, budaya pekerja yang belum terbiasa dengan penerapan K3 serta dampak penerapan terhadap biaya dan harga jual konstruksi properti.  Rata-rata penerapan K3 lebih besar pada proyek skala besar dibandingkan proyek skala sedang dan kecil.
PENGEMBANGAN WILAYAH WISATA BANYU PANAS DESA PALIMANAN KABUPATEN CIREBON Iyus Imam; Aryati Indah Kusumastuti; Saihul Anwar
Jurnal Konstruksi dan Infrastruktur Vol 7, No 5 (2018): JURNAL KONSTRUKSI (SEPTEMBER 2018)
Publisher : Universitas Swadaya Gunung Jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/jki.v7i5.3916

Abstract

ABSTRAKObjek Wisata Banyu Panas di desa Palimanan merupakan objek rekreasi atau berwisata air panasbelerang yang merupakan sumber mata air yang unik dan mengalir dengan indah menjadi sebuah sungai,selain untuk rekreasi juga dimanfaatkan para pengujung untuk berobat atau terapi.Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh bahwa jumlah para pengunjung tiap minggunyamengalami pengurangan. Walaupun transportasi mudah di jangkau, tapi tak berpengaruh besar bagi parawisatawan, hanya orang yang berniat berobat atau terapi namun bukan untuk tujuan wisata. Maka tentuhal ini perlu adanya kegiatan pengembangan yaitu penambahan fasilitas seperti kolam berendam, hotelpenginapan, kuliner, souvenir, dan lain-lain, serta wahana seperti outbound, taman, dan sebagainya. Tidaklupa yang terpenting adalah penghijauan yang dominan supaya bisa meminimalisir panas dan polusi debuagar tergantikan oleh kesejukan.Kata kunci : Polusi debu, panas, fasilitas, pengembangan, penghijauan.ABSTRACTBanyu Panas Tourism in Palimanan Village is a recreational object or hot sulfur water tourismwhich is unique source of water and flow beautifully into a river, in addition to recreation is also used fortreatment or therapy.Based on the analysis results obtained that the number of visitors almost decrease each week.Although the transportation is easy to reach, but no major effect for tourists, only people who intendtreatment or therapy but not for tourist destinations. So it is necessary for development activities by addof facilities such as relaxing swimming pool, lodging hotels, culinaries, souvenirs, and others, as well asrides such as outbounds, parks, and so on. The most important is the dominant greening in order tominimize the heat and dust pollution to be replaced by coolness.
ANALISIS PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG LAB FPIK UNIVERSITAS DIPONEGORO MENGGUNAKAN STRUKTUR BETON 2013 Cindy Elsandy; Aryati Indah Kusumastuti
Jurnal Konstruksi dan Infrastruktur Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KONSTRUKSI (JANUARI 2018)
Publisher : Universitas Swadaya Gunung Jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/jki.v7i2.3891

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini untuk menganalisa dan merencanakan Gedung Laboratorium FPIK UNDIP dengan bantuan Software Pendukung Extended Three Dimension Analysis of Building System ETABS, dan di dasari  dengan Peraturan Persyaratan Beban Minimum Perancangan Bangunan Gedung Struktur SNI-2847-2013 dan Tata Cara Perencanaan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung SNI-1726-2012 serta menghitung Rencana Anggaran Biaya dari Pembangunan Gedung Laboratorium FPIK UNDIP.Hasil Penelitian menunjukan bahwa Gedung Laboratorium FPIK UNDIP aman terhadap Gaya Gempa serta Layak digunakan sesuai Fungsinya, dan Rencana Anggaran Biaya yang dibutuhkan untuk Pembangunan Gedung Laboratorium FPIK UNDIP sebesar 15.200.957.569,061 .Kata Kunci     : Analisis Perencanaan Struktur, Rencana Anggaran Biaya,danETABS ABSTRACTThis research is aimed to analyze and redesign FPIK UNDIP Laboratory Building using Extended Support Software of Three Dimension Analysis of Building System ETABS, and adjusted to Minimum Expense Requirement of Structural Building Design of SNI-2847-2013 and Procedures of Earthquake Planning for Building Structure and Non Building Building SNI-1726-2012 as well as calculating the Budget Plan from the Building of FPIK Laboratory Building UNDIP.The result of the research shows that the Building of FPIK UNDIP Laboratory is safe against Earthquake Style and Eligible to be used according to its Function, and Budget Plan needed for Development of FPIK UNDIP Laboratory Building is 15,200,957,569,061.Keywords: Structural Planning Analysis, Budget Plan, and ETABS
ANALISIS STRUKTUR GEDUNG TRANSMART CARREFOUR CIREBON DENGAN MENGGUNAKAN STRUKTUR BETON SNI 2847 2013 Reza Agung Susanto; Aryati Indah Kusumastuti
Jurnal Konstruksi dan Infrastruktur Vol 7, No 4 (2018): JURNAL KONSTRUKSI (APRIL 2018)
Publisher : Universitas Swadaya Gunung Jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/jki.v7i4.3901

Abstract

ABSTRAKCirebon adalah salah satu Kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Barat. Cirebon merupakansalah satu Kabupaten yang mengalami perkembangan yang cukup pesat dalam bidang Perekonomian,Kebudayaan, Kependidikan, serta Pembangunan Gedung dalam mendukung Proses perkembangannya.Dalam Pembangunan Gedung di Cirebon terdapat Analisis Struktur yang dijadikan sebagai caraatau sistem untuk mencapai Pembangunan sesuai yang direncanakan.Transmart adalah sebuah perusahaan ritel di Indonesia yang merupakan pemilik dari jaringansupermarket Carrefour serta Carrefour Express. Saat ini, Transmart merupakan salah satu anakperusahaan dari Trans Retail. Carrefour di Indonesia hadir sejak tahun 1996 dengan membuka geraipertama di Cempaka Putih pada bulan Oktober 1998.Pembangunan Transmart Carrefour Cirebon ini menggunakan struktur beton atas dasar kriteriakesalamatan dan layanan prima maka dalam perencanaan pembebanan Transmart Cirebon inimenggunakan SNI 1727 - 2013 sedangkan perencanaan struktur gedung mengacu pada SNI - 2847-2013beton bertulang, yang merupakan peraturan telah yang disesuaikan dengan perkembangan teknologimaterial terkini dengan mengacu pada AISC, selain itu dalam perhitungan rekayasa gempa menggunakanSNI 1726 - 2013.Kata Kunci: Analisis, Momen, Beban, Portal, Balok, Kolom, Plat.ABSTRACTCirebon is one of the regencies located in West Java Province. Cirebon is one of the districts thatexperienced a fairly rapid development in the field of Economy, Culture, Education, and BuildingDevelopment in support of its development process.Building Construction in Cirebon, there is Structural Analysis which is used as a way or systemto achieve Development as planned.Transmart is a retail company in Indonesia which is the owner of the Carrefour supermarketchain and Carrefour Express. Currently, Transmart is one of the subsidiaries of Trans Retail. Carrefourin Indonesia was present since 1996 by opening its first outlet in Cempaka Putih in October 1998.The development of Transmart Carrefour Cirebon uses a concrete structure based on the criteriaof addressing and service excellence then in the planning of this Transmart Cirebon using SNI 1727 -2013 while the building structure design refers to SNI - 2847-2013 reinforced concrete, which is aregulation that has been adapted to the development of technology the latest materials with reference toAISC, in addition to the earthquake engineering calculations using SNI 1726 - 2013.Keywords: Analysis, Moment, Loads, Portals, Beams, Columns, Plates.
ANALISIS MANAJEMEN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT ISLAM PKU MUHAMMADIYAH KABUPATEN TEGAL Haerudin Haerudin; Aryati Indah Kusumastuti
Jurnal Konstruksi dan Infrastruktur Vol 9, No 2 (2020): JURNAL KONSTRUKSI (APRIL 2020)
Publisher : Universitas Swadaya Gunung Jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/jki.v9i2.3924

Abstract

ABSTRAKKemajuan dalam kegiatan industri konstruksi pada beberapa aspek memerlukan manajemenatau pengolahan yang dituntut memiliki kinerja, kecermatan, keharmonisan, keterpaduan, kecepatanketepatan, ketelitian serta keamanan yang tinggi dalam rangka memperoleh hasil akhir yang sesuaiharapan. Pengelolaan suatu kegiatan dengan investasi berskala besar dan tingkat kompleksitas yangsangat sulit membutuhkan cara teknis / metode yang teruji, sumber daya yang berkualitas, serta penerapanilmu pengetahuan yang tepat dan up to date.Analisis Manajemen Konstruksi pada Proyek Pembangunan RSI PKU Muhamadiyah Kab.Tegal meliputi Analisis Harga Satuan Pekerjaan, Perhitungan Volume, RAB, Rekapitulasi Biaya, denganmetode Critical Path Method / jalur kritis. Metode CPM memecahkan masalah dengan perhitungan majudan perhitungan mundur.Dari Perhitungan Bobot pekerjaan berdasarkan analisis Barchart, S Curve, dan Critical PathMethod Pembangunan RSI PKU muhammadiyah kab. tegal membutuhkan waktu selama 434 (empat ratustiga puluh empat) hari atau 62 (enam puluh dua) minggu dengan perkiraan biaya kurang lebih sebesar Rp.50.408.776.907 ditambah biaya PPN 10% Rp. 5.040.877.691 jadi biaya totalnya adalah Rp.55.449.654.598 di bulatkan Rp. 55.449.654.000Kata Kunci : Manajemen Konstruksi, Barchart, S Curve, CPM (Critical Path Method).