Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Median Arsitektur dan Planologi

ARAHAN PENGENDALIAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN Y L Marnala Sitorus
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 3 No 01 (2013): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (505.93 KB)

Abstract

Kabupaten Kepulauan Yapen merupakan kabupaten yang baru dimekarkan. Beberapa fasilitas pendukung kehidupan daerah perkotaan baru akan dikembangkan. Salah satunya adalah ruang terbuka hijau. Berdasarkan ketentuan yang ada, luas ruang terbuka hijau ini minimal 30% dari luas kota. Walaupun Kabupaten Kepulauan Yapen memiliki daerah belum terbangun yang juga merupakan daerah vegetasi alami relatif lebih luas, tetap perlu diperhatikan keberadaan ruang terbuka hijau buatan terutama di daerah perkotaan, seperti Kota Serui, agar peruntukannya tetap sesuai dengan ketentuan yang ada. Analisa dilakukan dengan mengidentifikasi keberadaan ruang terbuka hijau buatan di Kota Serui dan kondisinya, kemudian merumuskan arahan pengendaliannya. Hasil studi menunjukkan bahwa ada beberapa kawasan ruang terbuka hijau buatan di Kota Serui, yaitu Taman Wombai, Lapangan Trikora, dan Pantai Mariadei, yang memerlukan penanganan lebih lanjut agar setiap kawasan tersebut tetap berada pada fungsi dan peran semula. Beberapa konsep pengembangan disusun untuk ketiga kawasan tersebut untuk mempertahankan fungsinya sebagai ruang terbuka hijau buatan di Kota Serui, baik pada masa sekarang maupun pada masa mendatang.
ARAHAN PENGENDALIAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KABUPATEN JAYAWIJAYA Y L Marnala Sitorus
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 3 No 02 (2013): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (563.506 KB)

Abstract

Kabupaten Jayawijaya merupakan kabupaten dengan kawasan hutan lindung yang luas dan daerah dataran berkembang yang relatif sempit, yaitu terdapat di daerah sepanjang aliran Sungai Baliem. Beberapa fasilitas pendukung kehidupan daerah perkotaan relatif terbatas untuk beberapa distrik. Salah satunya adalah ruang terbuka hijau. Berdasarkan ketentuan yang ada, luas ruang terbuka hijau ini minimal 30% dari luas kota. Walaupun Kabupaten Jayawijaya memiliki daerah belum terbangun yang juga merupakan daerah vegetasi alami relatif lebih luas dan masuk dalam kawasan hutan lindung, tetap perlu diperhatikan keberadaan ruang terbuka hijau buatan terutama di daerah perkotaan, seperti Kota Wamena, agar peruntukannya tetap sesuai dengan ketentuan yang ada. Analisa dilakukan dengan mengidentifikasi keberadaan ruang terbuka hijau buatan di Kota Wamena dan kondisinya, kemudian merumuskan arahan pengendaliannya. Hasil studi menunjukkan bahwa ada beberapa kawasan ruang terbuka hijau buatan di Kota Wamena berupa taman kota, yaitu Taman Alfa Hom-Hom, Taman Danny Wamena, dan Taman Pepera, yang memerlukan penanganan lebih lanjut agar setiap kawasan tersebut tetap berada pada fungsi dan peran semula. Beberapa konsep pengembangan disusun untuk ketiga kawasan tersebut untuk mempertahankan fungsinya sebagai ruang terbuka hijau buatan di Kota Wamena, baik pada masa sekarang maupun pada masa mendatang.