Muhammad Abdullah
Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Makna Seksualitas dalam Naskah Sastra Pesantren Muhammad Abdullah
Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Vol 12, No 3: Agustus 2017
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (517.745 KB) | DOI: 10.14710/nusa.12.3.62-80

Abstract

The study of “Uqudullujjain Fi Huqquq Azzaujain” text shows that there is strong gender bias and sexual in the discourse of pesantren literature. It can be seen, among others, from the domestication of women in household.  For example, women are suggested to work at home (doing things around the well, bedroom, and kitchen). Women are supposed to be housewives, and so they are prohibited to work outside their home, and they are given limited access to go outside. However, time has changed gender perspective. Nowadays there has been development of new advances occurring among pesantren leaders. For example, there are many Muslim women who work in economic or politic sectors as mass leaders, regents, mayors and district or village heads.  This certainly shows interesting opportunities for women to be equal to men. Therefore, in the future, women will be able to be more independent, strong, and even they can obtain good achievements.
Menolak Wabah dalam Serat Ronggo Sutrasno Karya Sunan Kalijaga Muhammad Abdullah
Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Vol 15, No 1: Februari 2020
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.628 KB) | DOI: 10.14710/nusa.15.1.118-133

Abstract

 One of the Javanese texts with esoteric value is the Ronggasutrasna Kidungan Fiber which is kept by the Surakarta Sastra Lestari Foundation. Serat Kidungan Ronggasutasna is a Javanese script in which there is a text in the form of fibers written by Sunan Kalijaga written together with Ronggasutrasna and then published by Tan Gun Swi. This manuscript is a compilation of a number of songs including Rumeksa Ing Wengi (KRIW), Padanghyangan Kidungan (and those of the dhedhemit ratuning), and other hymns. However, the KRIW text is not an original manuscript written by Sunan Kalijaga. This is evidenced by the existence of other KRIW texts in PNRI presented in handwriting. Serat Kidung Ranggasutrasna is the song of the 'kid' of old fibers which is a representation of esoteric values and Islamic symbolism of the spiritual messages of Kanjeng Sunan Kalijaga. After the authors examined the contents of the text, the authors concluded that most of the Ranggasutrasna's fiber of the Kidungan text contains the magic power plan in the form of spells of rebel, repellent witchcraft, sorcery, babysitting, escaping from the bondage of debt, self defense, war ethos, worship ethos, and treatment system in Javanese culture. Fiber Kidung Ranggasutrasna belongs to the piwulang script which is presented in the form of Javanese song.Keywords: Song of Ranggasutasna; esoteric; magical power; local wisdom. Intisari Salah satu naskah Jawa yang bernilai esoteris adalah Serat Kidungan Ronggasutrasna yang disimpan oleh Yayasan Sastra Lestari Surakarta. Serat Kidungan Ronggasutasna adalah sebuah naskah Jawa yang di dalamnya terdapat sebuah teks berbentuk serat hasil tulisan Sunan Kalijaga yang disusun bersama Ronggasutrasna dan kemudian diterbitkan oleh Tan Gun Swi. Naskah ini merupakan kompilasi dari beberapa kidungan yang di antaranya Kidungan Rumeksa Ing Wengi (KRIW), Kidungan Padanghyangan (danyanghyangan para ratuning dhedhemit), dan kidung-kidung lainnya. Namun teks KRIW bukan merupakan naskah asli tulisan Sunan Kalijaga. Hal ini dibuktikan dengan adanya teks KRIW lain dalam PNRI yang disajikan dalam tulisan tangan. Serat Kidung Ranggasutrasna merupakan nyanyian 'kidungan' serat kuna yang merupakan representasi nilai-nilai esoteris dan simbolisme Islam dari pesan-pesan spiritual Kanjeng Sunan Kalijaga. Setelah penulis meneliti isi teks, penulis menyimpulkan bahwa sebagian besar teks Serat Kidungan Ranggasutrasna berisi tentang piwulang kekuatan gaib yang berupa mantra-mantra tolak balak, penolak santet, tenung, penjaga bayi, kluar dari belenggu hutang, bela diri, etos perang, etos ibadah, dan sistem pengobatan dalam budaya Jawa. Serat Kidung Ranggasutrasna tergolong ke dalam naskah piwulang yang disajikan dalam bentuk tembang Jawa.Kata kunci:  Kidung Ranggasutasna; esoteris; kekuatan gaib; kearifan lokal.