Sari Yuliastuti
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENINGKATAN KEMAMPUAN KEAKSARAAN AWAL MENGGUNAKAN METODE BERMAIN DENGAN KERANJANG LITERASI PADA ANAK USIA DINI DI KOTA PEKALONGAN Sari Yuliastuti
ASGHAR : Journal of Children Studies Vol. 1 No. 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.923 KB) | DOI: 10.28918/asghar.v1i2.4689

Abstract

Kemampuan anak kelompok B1 TK Negeri Pembina Kota Pekalongan dalam hal pengembangan kemampuan keaksaraan awal dalam mendukung gerakan literasi masih rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah (1)Mengenalkan keaksaraan awal pada anak menggunakan metode bermain dengan keranjang literasi. (2) Mendeskripsikan hasil peningkatan kemampuan keaksaraan awal anak menggunakan metode bermain dengan keranjang literasi. (3) Mendeskripsikan perubahan sikap dan tingkah laku setelah mendapatkan pembelajaran keaksaraan awal menggunakan metode bermain dengan keranjang literasi. Proses pembelajaran keaksaraan awal menggunakan metode bermain dengan keranjang literasi pada Siklus I dan Siklus II mengalami peningkatan ke arah positif. Aspek intensifnya proses internalisasi melakukan kegiatan keaksaraan awal pada Siklus I sebanyak 8 anak yang memperhatikan atau sebesar 53,33% . Sedangkan pada Siklus II terdapat 12 anak yang memperhatikan atau sebesar 80% dan termasuk dalam kategori baik. Aspek Intensifnya anak belajar keaksaraan awal menggunakan metode bermain dengan keranjang literasi pada Siklus I terdapat 10 anak didik yang memperhatikan atau sebesar 66% dan termasuk dalam kategori cukup. Sedangkan pada Sikus II terdapat 14 anak yang memperhatikan atau sebesar 93,33% dan termasuk dalam kategori sangat baik. Aspek kondusifnya kondisi anak saat belajar keaksaraan awal menggunakan metode bermain dengan keranjang literasi pada Siklus I terdapat 9 anak yang memperhatikan atau sebesar 60% dan termasuk dalam kategori baik. Sedangkan pada Siklus II terdapat 12 anak yang memperhatikan atau sebesar 80% dan termasuk dalam kategori baik. Aspek terbangunnya suasana yang reflektif, sehingga anak terus mengikuti proses pembelajaran maupun berlatih setelah proses pembelajaran pada Siklus I terdapat 11 anak yang memperhatikan atau sebesar 73,33% data termasuk dalam kategori baik. Sedangkan pada Siklus II terdapat 14 anak yang memperhatikan atau sebesar 93,33% data termasuk dalam kategori sangat baik.. Perilaku anak didik setelah mengikuti pembelajaran pada setiap aspek mengalami peningkatan ke arah yang positif.