Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Identifikasi Bakteri dalam Air RWH Rusunawa Muara Baru dan Evaluasi Tanaman Obat dengan Aktivitas Antibakteri Agustina Dwi Retno Nurcahyanti; Fonny Cokro; Silvia Gokok; Jullietta Lady; Adeline Jap
Jurnal Dimas Vol 5 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Jurnal DiMas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53359/dimas.v5i1.56

Abstract

Abstrak: Keberadaa Rusunawa Muara Baru sangat membantu warga karena biaya sewa yang tergolong murah dan rusun yang dilengkapi dengan fasilitas lengkap. Meskipun demikian, salah satu permasalahan yang dihadapi oleh warga adalah ketersediaan air sehingga sejak 2017 dibangunlah system Rain Water Harvesting (RWH). Kualitas air RWH sangat beragam yang umumnya dipengaruhi oleh letak geografis, iklim, kondisi lingkungan sekitar, kotoran hewan, volume dan retensi air dalam tempat penampung, kondisi atap, kondisi pipa dan sistem penyimpanan, serta pemeliharaan. Beberapa studi melaporkan air RWH dapat terkontaminasi oleh mikroba dan dapat mengakibatkan penyakit akut maupun kronis serta wabah. Kegiatan pengabdian dimulai dengan pengambilan sampel air RWH pada April 2021 di Rusunawa Muara Baru menggunakan panduan internasional Lembaga Kesehatan Dunia (WHO International Guideline). Selanjutnya uji mikrobiologi dan potensi antimikroba dari beberapa tanaman obat dilakukan. Melalui kegiatan ini ditemukan 3 jenis bakteri pada sampel air RWH Rusunawa Muara Baru, yaitu: Klebsiella pneumonia, Escherichia coli, dan Pseudomonas aeruginosa melalui karakterisasi 16S rRNA. Lima tanaman obat Indonesia yang berpotensi sebagai antibakteri untuk mencegah permasalahan kebersihan air RWH, yaitu Azadirachta indica (Daun Mimba), Artocarpus altilis (Daun Sukun), Psidium guajava (Daun Jambu), Curcuma zanthorrhiza (Temulawak), and Lagerstroemia speciosa (Bungur). Selanjutnya, kegiatan pengabdian masyarakat akan difokuskan pada pembuatan produk antiseptik berbasis tanaman obat potensial. Abstract: Muara Baru Rusunawa offers benefits and helps residents because of the affordable price and well-equipped facilities. Nevertheless, one of the problems is the availability of water. In 2017, the Rain Water Harvesting (RWH) system was built. RWH water quality varies widely and is influenced by geographical location, climate, environmental conditions, animal waste, volume and water retention in reservoirs, roof conditions, pipe and storage system conditions, and maintenance. Several studies report that microbes can contaminate RWH water and can cause acute and chronic diseases and epidemics. Current service activities began with RWH water sampling in April 2021 at Rusunawa Muara Baru using the international guidelines of the World Health Organization (WHO International Guideline). Furthermore, several medicinal plants' microbiological tests and antimicrobial potential were carried out. Through this activity, three types of bacteria were found in the water sample of the RWH Rusunawa Muara Baru, namely: Klebsiella pneumonia, Escherichia coli, and Pseudomonas aeruginosa through characterization of 16S rRNA. Five Indonesian medicinal plants have the potential as antibacterials to prevent RWH water hygiene problems, namely Azadirachta indica (Neem Leaves), Artocarpus altilis (Breadfruit Leaves), Psidium guajava (Guava Leaves), Curcuma zanthorrhiza (Temulawak), and Lagerstroemia speciosa (Bungur). Furthermore, community service activities will make antiseptic products based on potential medicinal plants.