Ery Suhartanto
Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analysis of the Index and Distribution of Drought Areas Due to the Enso Phenomenon in the Ngrowo Watershed, Tulungagung Regency Chintya Ayu Permata Herdita; Ari Murdhianti; Donny Harisuseno; Ery Suhartanto
Jurnal Teknik Sumber Daya Air Desember 2022
Publisher : Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (HATHI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56860/jtsda.v3i1.53

Abstract

Kekeringan meteorologi merupakan suatu kejadian yang berlangsung secara alami dan dapat terjadi secara berulang akibat berkurangnya curah hujan dari kondisi normalnya. Kekeringan memberikan dampak yang kompleks pada berbagai sektor kehidupan. Perlu dilakukan usaha untuk memantau dan menganalisis karakteristik kekeringan sebagai langkah awal untuk melakukan upaya mitigasi bencana kekeringan. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung indeks kekeringan dan penggambaran peta sebaran kekeringan di wilayah DAS Ngrowo menggunakan metode Standardized Preecipitation Index (SPI) dan Effecive Drought Index (EDI). Dalam menghitung indeks kekeringan dibagi menjadi 5 periode defisit, yaitu 1, 3, 6, 12, dan 24 bulanan. Nilai indeks kekeringan yang diperoleh dibandingkan dengan fenomena El Nino Southern Oscillation (ENSO) menggunakan nilai Indeks Osilasi Selatan (SOI) untuk dapat mengetahui kesesuaian dengan keadaan di lokasi penelitian. Dengan menggunakan data sekunder dari 16 stasiun hujan dan panjang pencatatan data hujan harian selama 18 tahun, didapati hasil grafik perbandingan nilai indeks kekeringan metode SPI & EDI tiap periode defisit, pada periode yang sama kedua metode menghasilkan prediksi kekeringan dengan pola yang mirip. Selain itu didapati bahwa metode EDI memiliki hasil yang lebih menunjukkan kemiripan secara visual grafik surplus dan defisit terhadap nilai indeks osilasi selatan, artinya EDI secara visual lebih baik dalam pembacaan kejadian kekeringan akibat fenomena EL Nino. Secara kuantitatif nilai persen kesesuaian, korelasi, dan determinasi EDI juga memberikan nilai yang lebih besar terhadap kejadian ENSO dibandingkan metode SPI. Sehingga digambarkan peta sebaran kekeringan dari hasil indeks kekeringan dengan metode EDI bedasarkan trend tahun-tahun kejadian kekeringan terparah yaitu 2001, 2005, 2009, dan 2014. Hasil interpolasi pada peta juga menunjukkan kesesuaian hasil analisa dengan wilayah desa yang sering terdampak kekeringan di DAS Ngrowo.
Analisis Kekeringan Pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Bedadung Berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) Ainur Rofiq Kurniawan; M Bisri; Ery Suhartanto
Jurnal Teknik Pengairan: Journal of Water Resources Engineering Vol. 10 No. 2 (2019)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.pengairan.2019.010.02.03

Abstract

The reduced of water availability toward the needs is one thing that indicates the occurrence of a drought. The drought has received more attention from Government of Jember Regency in the form of a drought disaster area management direction. The location of this research is in the Bedadung River Basin with 13 rainfall station located in the upstream of Rowotamtu AWLR Station. Drought analysis uses the Palmer Drought Severity Index method in the form of index that informs the level of drought in an area. The results of the study showed that drought with extreme dry classification occurs from June to October with drought index values ranging from -1,82 (on June) to -14,14 (on October). Patrang, Jelbuk, Arjasa and Panti sub-districts are areas that have experienced drought with a duration of 5 months. Palmer method meteorological drought index and hydrological drought index (value of AWLR Discharge Standardized Box Cox Transformation (Z)) have unidirectional relationship and high degree of relationship, with the Pearson correlation coefficient, r = 0,91
Analisa Limpasan Berdasarkan Curah Hujan Menggunakan Model Artifical Neural Network (ANN) di Sub Das Brantas Hulu Ery Suhartanto; Evi Nur Cahya; Lu'luil Maknun
Jurnal Teknik Pengairan: Journal of Water Resources Engineering Vol. 10 No. 2 (2019)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.pengairan.2019.010.02.07

Abstract

Discharge data is usually less available than rainfall data, so it is necessary to find a relationship between river flows that are applied in the period available rainfall data in a watershed area. The purpose of this study is to determine the suitability of the method based on the analysis of data validation between the observed discharge and the model discharge. The method is done by modeling the discharge based on rainfall with the Artificial Neural Network (ANN) MATLAB R2014b program. The Upper Brantas Watershed is used as a case study because it often has runoff problems. Validation of the ANN method was tested with Root Mean Square Error (RMSE), Nash-Sutcliffe Efficiency (NSE), Correlation Coefficient (R) and Relative Error (KR). From the results of calibration using the ANN Model, the best data is found in the five years data of epoch 500. Verification results based on the value of R have a relatively good relationship between observation discharges with model discharges. The validation results show the validity in a year data of epoch 500.