Fitri Muliani
Prodi Arsitektur Universitas Almuslim, Matangglumpangdua, Bireuen, Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Efektifitas Penerapan Sustainable Design Pada Aspek Material Bangunan Fitri Muliani; Aris Munandar
Jurnal Rekayasa Teknik dan Teknologi Vol 6 No 2: Jurnal Rekayasa Teknik dan Teknologi (Rekatek), Juli 2022
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Al Muslim Bireuen Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.504 KB) | DOI: 10.51179/rkt.v6i2.1375

Abstract

Perkembangan industri konstruksi merupakan salah satu sektor penyumbang terbesar terjadinya pemanasan global yang mengakibatkan keberadaan sumber daya air baik secara kualitas dan kuantitasnya. Istilah ini menjadi indikator keterkaitan antara sustainable design dan green building yang mana merupakan dua istilah yang sedang familiar dan berkembang pada dunia konstruksi di Indonesia belakangan ini. Secara global, proyek pembangunan diperkirakan menggunakan 50% sumber daya alam, 48% energi dan 16% air. Untuk itu, diperlukan aturan yang jelas mengenai penggunaan material pada bangunan yang mengarahkan pada sustainable design dan dapat disesuaikan pada tahap pembangunan bangunan. Pemerintah telah mengeluarkan regulasi mengenai sustainable design yang disebut dengan Green Building Council Indonesia (GBCI) yang didasarkan pada siklus pengadaan material bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana efektifitas penerapaan konsep sustainable design pada material bangunan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif yang menganalisis penelitian sebelumnya mengenai sustainable design pada aspek material bangunan. Kajian data yang diperoleh dari sumber-sumber yang terpercaya dan dapat dilacak sumbernya pada google scholar index, guna mengidentifikasi leteratur akademik yang relevan. Selain itu, penelitian ini menganalisis berbagai persepsi mengenai sustainable design dari para peneliti sebelumnya. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa pemilihan material merupakan aspek perioritas dalam mewujudkan sustainable design yang berkesinambungan
Peningkatan Kualitas Lingkungan Melalui Lubang Resapan Biopori Sebagai Upaya Penanggulangan Banjir Dengan Menggunakan Sampah Rumah Tangga Fitri Muliani; Romaynoor Ismy; Zaeri Tahrizi
Jurnal Rekayasa Teknik dan Teknologi Vol 7 No 1: Jurnal Rekayasa Teknik dan Teknologi (Rekatek), Januari, 2023
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Al Muslim Bireuen Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51179/rkt.v7i1.1831

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memecahkan masalah penanggulangan banjir dan sampah rumah tangga di Desa Meunasah Capa sebagai salah satu desa yang berada di pusat kota Kabupaten Bireuen. Lingkup dari pada penelitian ini berupa konstruksi pembuatan lubang resapan biopori dan penentuan titik yang akan menjadi solusi terhadap permasalahan banjir yang sedang dihadapi. Topografi wilayah Kabupaten Bireuen secara umum terdiri dari wilayah datar, landai, bergelombang dan berbukit. Kelerengan bervariasi antara 0-2%, 2-5%, 5-15%, 15-40%, dan >40%. Desa Meunasah Capa terletak pada kelerengan 0-2%. Secara klimatologi curah hujan rata-rata tahunan di wilayah Kabupaten Bireuen berdasarkan pantauan dari empat BPP berkisar 1.447 mm pertahun, dengan rata-rata hari hujan adalah sebesar 92 hari pertemuan. Sedangkan permasalah yang dihadapai pada pengelolaan sampah rumah tangga adalah menghadirkan kebijakan dan strategi nasional pada tahun 2025 sehingga mencapai target pengurangan sampah sebesar 70% dari total keseluruhan yang telah dilakukan sebelumnya. Hal ini merupakan target Sustainable Development Goals (SDGs) guna mencapai laju pengelolaan sampah yang berkelanjutan khususnya pada sampah rumah tangga. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dimana data diperoleh berdasarkan obserbasi lapangan dan kajian literatur melalui google scholar. Adapun solusi dari pada penelitian ini adalah dengan menghadirkan 70 titik lubang resapan biopori pada perkarangan rumah masyarakat yang sering terkena dampak banjir dimana pada setiap rumah yang telah ditentukan terdapat 3 sampai dengan 4 lubang biopori
Identifikasi Sarana dan Prasarana Pariwisata Terhadap Kenyamanan Pengguna Wisata Pantai Jangka Kabupaten Bireuen Aris Munandar; Fitri Muliani; Yusuf Aulia Lubis
Jurnal Kreatif : Desain Produk Industri dan Arsitektur Vol. 11 No. 2 (2023): Vol.11, No. 2, Oktober 2023
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/jkdpia.v11i2.476

Abstract

Jangka Beach Tourism, located in Jangka Sub district, Bireuen Regency, is a tourist attraction with a beach and culinary feel. This beach area offers the charm of an exotic beach with brownish sand and a diversity of culinary tourism around the beach. The problem that occurs in Jangka beach tourism areas is that user comfort regarding some of the facilities that have been provided is not complete and does not comply with the standards of the Regulation on Regional Minimum Service Standards, so evaluation needs to be carried out, especially from users and the public who carry out activities at tourist locations. The method used is a qualitative method that focuses on existing facilities and infrastructure at Panjang Beach by means of observation, distribution of questionnaires and literature studies related to the research topic. The results obtained from the existing infrastructure were 13.0% who said it was very satisfactory, 56.5% said it was fulfilled and 30.04% said it was not yet fulfilled. In general, 70.6% said they agreed, however, other answers related to the importance of additional facilities and infrastructure stated it was very necessary, 34.8% said it was necessary. 56.6%, 8.7% is enough, so the facilities and infrastructure that still need to be completed are not enough, such as accommodation, banking system, health, educational facilities and sports advice. The conclusion is that the long-term beach comfort is adequate, it's just that the facilities and infrastructure need to be improved so that it becomes an attraction for tourists.