Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

UPAYA KONSERVASI DAN BUDIDAYA MANGROVE DI DESA PURWOREJO LAMPUNG TIMUR Bainah Sari Dewi; Novita Arianti; Rusita Rusita; Sugeng P Harianto
Jurnal Agrotek Tropika Vol 11, No 2 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, Mei 2023
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v11i2.6661

Abstract

Sejak pandemi Covid-19, banyak pariwisata mengalami penurunan pendapatan ekonomi, salah satunya pada wisata hutan mangrove yang berada di Desa Purworejo, Lampung Timur, Provinsi Lampung yang berakibat pada kondisi fasilitas wisata yang tidak dapat berjalan dengan maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya konservasi dan budidaya mangrove pasca pandemi Covid-19 di Desa Purworejo Lampung Timur, Provinsi Lampung. Objek pada penelitian ini adalah bibit mangrove dan stakeholder sebanyak 7 responden kunci. Pengambilan data dilakukan pada bulan Oktober 2022 dengan metode wawancara dan observasi langsung. Data dianalisis dengan skala likert secara deskriptif kualitatif dan statistik regresi linear berganda dengan uji t menggunakan software SPSS 20 . Hasil penelitian menunjukkan persepsi stakeholder terhadap upaya konservasi hutan mangrove pasca pandemi Covid-19 dapat dilihat dari dampak setelah pandemi dengan upaya-upaya yang sudah dilakukan. Stakeholdermenyatakan sangat setuju sebanyak 4,71 pada saat terjadi pandemi Covid-19, wisata mangrove mengalami penurunan ekonomi dan juga kerusakan di sekitar kawasan hutan mangrove. Persepsi stakeholder mengenai kondisi hutan mangrove di Desa Purworejo, 4,43 stakeholder menyatakan bahwa kondisi hutan mangrove saat ini sudah mulai berkurang akibat adanya penebangan liar, sebanyak 4,12 stakeholder menyatakan hutan mangrove saatini sudah rusak dan hanya 4,31 stakeholder yang menyatakan kondisi hutan mangrove saat ini masih sangat bagus. Nilai rata-rata pada aspekkonservasi didapatkan perlindungan sistem penyangga kehidupan sebesar 4,43, pemanfaatan secara lestari sumberdaya hayati dan ekosistemnya sebesar 4,14, dan pengawetan keanekaragaman flora dan fauna serta ekosistemnya sebesar 4,07. Persepsi stakeholder yang dinilai kuat memilikipengaruh yang signifikan terhadap upaya konservasi hutan mangrove yang dilakukan.
Persepsi daya tarik wisatawan di kawasan Pulau Teluk Lampung (study kasus: Pulau Mahitam) Sugeng P Harianto; Machya Kartika Tsani; Refi Arioen; Tomy Pratama Zulhelmi; Surnayanti Surnayanti
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32522/ujht.v7i2.12195

Abstract

Wisata adalah kegiatan yang banyak diminati oleh masyarakat, setiap daerah memiliki wisata andalan. Provinsi Lampung merupakan daerah yang memiliki potensi wisata bahari. Teluk Lampung memiliki 32 pulau. Salah satu pulau yang ada di teluk lampung  pulau Mahitam. Pulau yang terkenal dengan pasir timbulnya, selain itu pulau ini memiliki air lautnya yang jernih dan biru. Telah banyak upaya yang dilakukan pengurus pulau mahitam dan pemerintah setempat agar dapat menarik wisatawan sehingga tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui persepsi wisatawan terhadap daya tarik wisata terhadap kepuasan pengunjung. Pengumpulan data dengan observasi dan wawancara langsung kepada wisatawan dengan cara random sampling, menggunakan rumus Slovin (level error 10%) dan indikator menggunakan acuan penilaian Skala Likert.  Berdasarkan hasil penelitian pulau Mahitam memiliki keindahan objek wisata dengan nilai yang tinggi (4,12), sedangkan fasilitas  yang paling tinggi yaitu Musholla (4,2) dan fasilitas yang paling tinggi yaitu jaringan komunikasi dan air bersih (3,65). Nilai ODTW pengunjung pulau Mahitam 3,47
PERILAKU SEKSUAL RUSA TIMOR (Cervus timorensis) DI PENANGKARAN RUSA UNIVERSITAS LAMPUNG Riobinoto Daniel Purba; Bainah Sari Dewi; Sugeng P Harianto
JOURNAL OF PEOPLE, FOREST AND ENVIRONMENT Vol 3, No 1 (2023): Mei
Publisher : University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jopfe.v3i1.5731

Abstract

Rusa menjadi salah satu dari sekian keanekaragaman satwa di Indonesia. Indonesia memiliki 5 spesies rusa yaitu Rusa Sambar (Cervusunicolor), Rusa Timor (Rusa Timorensis), Rusa Bawean (Axiskuhlii),Rusa Totol (Axisaxis) dan Kijang (Muntiacusmuntjack).Lokasi penelitian di Penangkaran Rusa Universitas Lampung. Waktu penelitian dimulai pada bulan September sampai November 2020. Penangkaran Rusa di Unila menangkar Rusa Timor sebanyak 8 ekor dengan rasio seksual 4 jantan dan 4 betina. Nama-nama rusa yaitu Karomani, Sugeng, Asep, Irwan, Dewi, Lusi, Atik dan Kiki. Tujuan penelitian adalah menganalisis perilaku seksual Rusa Timur. Metode pengambilan data menggunakan observasi lapangan dengan melihat interaksi seksual yang terjadi selama pengamatan dengan metode scan sampling. Interaksi seksual yang diperoleh meliputi gelisah, saling mengendus, mating, dan urinasi. Karomani, Dewi dan Lusi menjadi rusa dengan perilaku seksual paling aktif, Dewi menjadi betina paling subur, dan Atik mulai memasuki masa birahi sebagai betina.
TOURIST PERCEPTIONS BASED ON PUSH FACTOR AND HEALTH PROTOCOL IN TAMAN SATWA LEMBAH HIJAU LAMPUNG Santa Togi Maritona; Sugeng P Harianto; Bainah Sari Dewi; Gunardi Djoko Winarno
JOURNAL OF PEOPLE, FOREST AND ENVIRONMENT Vol 2, No 2 (2022): November
Publisher : University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jopfe.v2i2.5503

Abstract

Visitors' perceptions of tourism objects are very valuable because they can be used by managers as a source of tourism development planning. This study aims to determine visitor perceptions based on push factors and the application of health protocols by visitors. This research was conducted from October-November 2021 with the research location in the Lembah Hijau Wildlife Park, Lampung. The research method is interviews with 100 respondents based on the Slovin formula (1960). Descriptive data analysis and Likert scale analysis. The results of the study of visitor perceptions based on the push factor got a fairly attractive category with a Likert scale of 3.86 because the ticket prices were still considered not cheap by visitors. Factors that encourage visitors to visit are animal shows, free flight bird shows, taking photos with birds, and visitors being able to ride elephants and feed elephants. Visitors' perceptions based on the application of health protocols get a good category with a Likert scale of 4.07. During their visit, visitors always wear masks, wash their hands in the places provided, keep their distance, and reduce interactions with other visitors as part of implementing health protocols.
Analisis korelasi antara persepsi masyarakat dan indikator sosial kesehatan hutan rakyat (Studi kasus masyarakat Suoh, Lampung Barat) Rahmat Safe'i; Gunardi Djoko Winarno; Sugeng P Harianto; Christine Wulandari; Slamet Budi Yuwono; Agus Setiawan
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32522/ujht.v8i1.12804

Abstract

Hutan rakyat di Kecamatan Suoh merupakan hutan rakyat yang didominasi oleh jenis tanaman perkebunan seperti kopi, coklat dan tanaman kehutanan. Hutan rakyat mampu memberikan manfaat baik secara ekologi, ekonomi, dan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis korelasi antara persepsi masyarakat dan indikator sosial kesehatan hutan rakyat, studi kasus masyarakat Suoh, Kabupaten Lampung Barat. Metode yang digunakan yaitu dengan melakukan wawancara menggunakan panduan kuesioner kepada informan kunci dipilih sebanyak 30 orang dengan teknik purposive sampling yaitu pakar ahli dibidangnya tanpa harus memiliki gelar akademik. Kemudian melakukan analisis  korelasi antara persepsi masyarakat dengan indikator sosial kesehatan hutan rakyat menggunakan analisis Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa korelasi antara persepsi masyarakat dengan indikator sosial kesehatan rakyat memiliki hasil yang tidak signifikan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat dua indikator yaitu pekerjaan dan partisipasi memiliki hasil koefisien korelasi yang searah (+). Dua indikator lainnya yaitu pendidikan dan kelembagaan koefisien korelasinya tidak searah (-). Hal ini dikarenakan indikator sosial kesehatan hutan tidak berhubungan dengan persepsi masyarakat dalam pengelolaan hutan rakyat.