N. L. P. Sriyani
PS Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Udayana

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KUALITAS FISIK DAGING SAPI BALI SEGAR, DINGIN, DAN BEKU Moniaga C.A.; N. L. P. Sriyani; N. L. G. Sumardani
Jurnal Peternakan Tropika Vol 11 No 2 (2023): Vol. 11 No. 2 Tahun 2023
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas fisik daging sapi bali segar, dingin, dan beku yang ditinjau dari uji objektif meliputi; warna, pH daging, daya ikat air (DIA), susut masak dan susut mentah. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah 3x7 yaitu dengan 3 perlakuan daging sapi bali yaitu: (1) daging dengan penyimpanan pada suhu ruang (27°C sampai 35°C) kurang dari 1 hari (daging segar), (2) daging dengan penyimpanan pada suhu 0°C sampai 4°C dengan lama penyimpanan 2 hari (daging dingin), (3) daging dengan penyimpanan pada suhu - 20°C sampai - 47°C dengan lama penyimpanan 2 hari (daging beku). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas fisik daging sapi bali segar lebih baik dibandingkan dengan kualitas fisik daging sapi bali dingin dan beku pada variabel pH daging, daya ikat air (DIA), susut masak dan susut mentah. Pada variabel warna, warna daging segar tidak berbeda nyata dibandingkan dengan warna daging dingin namun berbeda nyata dengan daging beku. Pada variabel daya ikat air, kualitas fisik daging dingin tidak berbeda nyata den gan daging beku. Selain kedua variabel tersebut, dapat disimpulkan bahwa kualitas fisik daging sapi bali mengalami penurunan secara signifikan dengan urutan yang paling baik adalah daging sapi bali dalam kondisi segar, kemudian daging sapi bali dalam kondisi dingin, dan daging sapi bali dalam kondisi beku. Kata kunci: Kualitas fisik, daging sapi bali, daging segar, daging dingin, daging beku
KUALITAS ORGANOLEPTIK DAGING SAPI BALI YANG DIMARINASI DENGAN LARUTAN BUAH NANAS (Ananas Comosus) Nainggolan N. M. T.; N. L. P. Sriyani; A. A. P. P. Wibawa
Jurnal Peternakan Tropika Vol 11 No 2 (2023): Vol. 11 No. 2 Tahun 2023
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas organoleptik daging sapi bali yang dimarinasi dengan larutan buah nanas (Ananas comosus). Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan 4 ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah marinasi dengan aquades (P0) sebagai kontrol selama 15 menit. Marinasi dengan larutan buah nanas selama 15 menit, 30 menit, dan 45 menit sebagai P1, P2, dan P3. Variabel yang diamati pada penelitian ini berupa uji organoleptik, yang meliputi uji mutu hedonik dan uji hedonik (penerimaan keseluruhan) terhadap parameter yang diuji, antara lain cita rasa, warna, aroma, tekstur, dan keempukan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa marinasi daging sapi bali dengan menggunakan larutan buah nanas (Ananas comosus) berpengaruh terhadap kualitas organoleptik daging sapi bali dan waktu marinasi yang paling tepat untuk menghasilkan kualitas organoleptik daging adalah dengan lama perendaman selama 15 menit.Kata kunci: daging sapi bali, marinasi, jus buah nanas
EVALUASI ORGANOLEPTIK DAGING AYAM KAMPUNG UNGGUL BALITNAK (KUB) HASIL PERLAKUAN DENGAN LIMBAH ROTI Wahyuningsi S.; A. W. Puger; N. L. P. Sriyani
Jurnal Peternakan Tropika Vol 11 No 1 (2023): Vol. 11 No. 1 Tahun 2023
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Evaluasi Organoleptik Daging Ayam Kampung Unggul Balitnak (KUB) Hasil Perlakuan dengan Limbah Roti. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 3 perlakuan dan 5 ulangan dimana setiap ulangan berisikan 2 ekor Ayam Kampung Unggul Balitnak (KUB) dengan umur satu minggu yang memiliki berat yang homogen. Ketiga perlakuan tersebut adalah 100% ransum komersial 511 tanpa limbah roti (Perlakuan P0), 25% limbah roti + 75% ransum komersial 511 (Perlakuan P1) dan 50% ransum komersial 511 + 50% limbah roti (Perlakuan P2). Panelis yang digunakan yakni panelis semi terlatih sebanyak 15 orang yang masing-masing memperoleh 9 buah sampel dengan pengujian berdasarkan tingkat kesukaan menggunakan kisaran angka penilaian angka 1 sampai 5. Variabel yang diamati meliputi rasa daging, warna daging, aroma daging, tekstur daging, penerimaan keseluruhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa evaluasi organoleptik daging ayam Kampung Unggul Balitnak (KUB) hasil perlakuan dengan limbah roti sebanyak 25% dan 50% tidak memberikan pengaruh terhadap rasa daging, warna daging, aroma daging, tekstur daging, dan penerimaan keseluruhan. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa evaluasi organoleptik daging ayam Kampung Unggul Balitnak (KUB) hasil perlakuan dengan limbah roti memperoleh hasil pada rasa daging, warna daging, aroma daging, tekstur daging, dan penerimaan keseluruhan yang sama dengan perlakuan kontrol. Kata Kunci: ayam Kampung Unggul Balitnak (KUB), limbah roti, evaluasi organoleptik daging.
KUALITAS FISIK SUB PRIMAL KARKAS SAPI BALI PADA LOKASI OTOT YANG BERBEDA Sastra A. A.; N. L. P. Sriyani; I G. A. A. Putra
Jurnal Peternakan Tropika Vol 11 No 2 (2023): Vol. 11 No. 2 Tahun 2023
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the physical quality of meat at the location of muscles that move passively represented by tender loin, semi-active in the sub primal carcass round, and very active hind shank. The research took place at the Laboratory of Animal Products technology and Microbiology, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University. The sampling was carried out at Mambal slaughter house. The research was carried out for three months starting from May – July 2021 from preparation to data analysis. A Completely Randomized Design with three treatments for different muscle locations. Each Treatment Consisted of seven replications, the treatments were as follows: P1: passive muscle was represented by sub primal carcass tender loin, P2: semi-active muscle was represented by sub primal carcass round, P3: active muscle was represented by sub primal carcass hind shank. The results showed that the physical quality of the sub primal carcass of bali cattle at different muscle locations had a significant effect (P<0,05) on pH, colour, water holding capacity, raw sharinkage and had no significant effect (P>0,05) on sharinkage cook. The conclusion of this study is that the results of the analysis of pH values, colour, water holding capacity, and raw losses of Balinese beef were significant different white the cooking losses of Balinese beef were not significantly different. Keywords: physical quality, bali beef, differences in muscle locations