Ananda Yorkie Pahlawan
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Strategi Peningkatan Budaya Literasi Melalui Program Gendis Sewu di Perpustakaan Rakyat Pangesangan Kota Surabaya Ananda Yorkie Pahlawan; Sri Wibawani
Populis : Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47313/pjsh.v8i1.2079

Abstract

The results of the 2018 Program for International Student Assessment (PISA) study stated that Indonesia was ranked 72nd out of 78 countries. This rating shows that the Indonesian people are in a state of literacy emergency. The city of Surabaya, which is known as a city of literacy, is currently taking corrective action as a step to improve literacy skills through the Gendis Sewu program (The Movement to Give Birth to 1000 Writers and 1000 Storytellers). The purpose of this study was to determine the strategic management process carried out by the Pagesangan People's Library, Jambangan District, Surabaya City in increasing literacy culture through the Gendis Sewu program. The research method used is a qualitative descriptive research approach. Data obtained through observation, interviews, and documentation. The results of this study indicate that the overall strategy is running well. This is evidenced by the Gendis Sewu program being manifested in various program innovations and supported by adequate human resource capabilities. There are obstacles, namely the initial introduction phase and the involvement of the role of parents to introduce stories. These obstacles are overcome by corrective steps by focusing on corrective action efforts and problem solving in response to the obstacles that occur. However, the budget determination carried out in the Gendis Sewu program does not adhere to the principles of public sector budgeting or in other words the budget used is a non-budgetary budget.Hasil studi Program for Internationall Student Assessment (PISA) pada 2018 menyebutkan bahwa Indonesia berada pada peringkat ke-72 daril 78 lnegara. Peringkat ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia berada pada kondisi darurat literasi.  Kota Surabaya yang dikenal sebagai kota literasi saat ini melakukan tindakan korektif sebagai langkah meningkatkan kemampuan literasi melalui programl Gendis Sewul (Gerakanl Melahirkan 1000l Penulis danl 1000 lPendongeng). Tujuan dari penelitian inil adalah untuk mengetahui proses manajemen strategi yang dilakukan oleh Perpustakaan Rakyat Pagesangan, Kecamatan Jambangan Kota Surabaya dalam meningkatkan budaya literasi melalui program Gendis Sewu. Metode penelitian yang digunakan yaitu pendekatan penelitian deskriptif kualitatif. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan strategi yang dilakukan berjalan dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan program Gendis Sewu yang diwujudkan dalam berbagai inovasi program dan ditunjang dengan kemampuan SDM yang memadai. Terdapat hambatan yakni fase pengenalan awal dan keterlibatan peran orangtua untuk mengenalkan dongeng. Hambatan tersebut diatasi dengan langkah korektif dengan berfokus pada upaya tindakan perbaikan dan pemecahan masalah sebagai respon dari hambatan yang terjadi. Namun, penetapan anggaran yang dilakukan pada program Gendis Sewu tidak menjalankan prinsip anggaran sektor publik atau dengan kata lain anggaran yang digunakan adalah anggaran non budgeter.