Prisca Putri Ratnasari
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Determinan Frekuensi Rapat Komite Audit Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Prisca Putri Ratnasari; Lindrawati Lindrawati; Marini Purwanto
SUBSTANSI Vol 6 No 2 (2022): JURNAL SUBSTANSI
Publisher : Politeknik Keuangan Negara STAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35837/subs.v6i2.1661

Abstract

Perkembangan bisnis yang semakin maju membuat perusahaan harus mampu beradaptasi serta berinovasi, dimana proses tersebut membutuhkan sumber pendanaan salah satunya berasal dari investor. Perusahaan akan menerbitkan laporan keuangan untuk menarik perhatian investor serta sebagai bentuk pertanggungjawaban manajemen kepada stakeholders. Namun dalam proses penyusunan laporan keuangan tersebut, manajemen memiliki peluang untuk melakukan manipulasi laporan keuangan sehingga mengakibatkan laporan keuangan menjadi tidak dapat diandalkan. Dengan demikian, untuk mencegah terjadinya salah saji laporan keuangan maka kinerja manajemen harus diawasi. Pengawasan ini dapat dilakukan dengan mengimplementasikan good corporate governance (GCG), dimana salah satu organ perusahaan yang berperan dalam fungsi pengawasan ini adalah komite audit. Fungsi pengawasan komite audit terhadap laporan keuangan dapat dilakukan salah satunya dengan melakukan rapat komite audit. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan frekuensi rapat komite audit pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2019. Hasil penelitian menunjukan bahwa ukuran komite audit, komisaris independen, ukuran perusahaan, dan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap frekuensi rapat komite audit, sedangkan ukuran dewan direksi berpengaruh positif terhadap frekuensi rapat komite audit. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin banyak anggota dewan direksi yang ada di perusahaan akan membuat komite audit lebih sering melakukan rapat, karena adanya dewan direksi dalam perusahaan bukan hanya untuk formalitas saja, melainkan mampu menjalankan tugasnya dengan baik.