I Bayusari
Teknik Elektro, Universitas Sriwijaya, Palembang.

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Studi Pergeseran Signifikansi Elemen Bersejarah Berdasarkan Kognitif Masyarakat Kota Widya FF Anwar; Caroline Caroline; I Bayusari
Archvisual: Jurnal Arsitektur dan Perencanaan Vol 1 No 2 (2022): Archvisual
Publisher : Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (742.8 KB) | DOI: 10.55300/archvisual.v2i1.985

Abstract

Beberapa kota masih memiliki kawasan dan elemen bersejarah dengan kognitif masyarakat terhadap keberadaannya masih dapat dengan mudah ditengarai, namun beberapa tidak lagi memilikinya. Kota Palembang merupakan salah satu diantaranya. Studi sebelumnya tentang pentingnya elemen kota yang dilakukan pada tahun 2019 dan 2020 menunjukkan terdapat 22 elemen sejarah kota yang penting, tiga elemen yang paling signifikan dari segi memorability, imagibility, dan attachment berupa Benteng Kuto Besak, Jembatan Ampera, dan Masjid Agung. Penelitian ini bertujuan untuk memperkuat hal tersebut dengan menentukan elemen dan kawasan historis yang penting berdasarkan kognitif masyarakat kota. Penelitian ini memiliki dua sasaran yaitu: (1) menentukan elemen dan kawasan historis; dan (2) memetakan pola fisik dan spatial elemen dan/atau kawasan yang dianggap signifikan oleh masyarakat. Studi ini memetakan elemen kawasan historis dengan menggunakan hasil mental map dari 40 responden yang mengkonfirmasi bahwa ketiga elemen tersebut merupakan elemen yang paling melekat dalam kognitif responden dan beberapa tercantum sebagai elemen baru kota dan elemen lama dengan nama yang baru. Studi ini menemukan bahwa area dan elemen bersejarah kota yang secara fisik masih ada, lebih melekat dalam kognitif masyarakat dibandingkan yang tidak ada dan hanya tinggal namanya saja (toponim). Kesimpulan dari studi ini diperlukan upaya untuk mengangkat kembali pemahaman kognitif masyarakat melalui rekonstruksi dalam bentuk digital agar baik elemen kota yang masih ada maupun yang hanya tinggal toponim, dapat dipahami oleh masyarakat untuk masa sekarang dan yang akan datang.