Latar Belakang: Penyakit gagal ginjal kronik menjadi masalah besar di dunia. Angka kejadian menunjukkan peningkatan setiap tahunnya. Hemodialisis merupakan terapi pengganti ginjal yang tetap. Dalam menjalani hemodialisis pasien tidak terlepas dari sejumlah permasalahan, salah satunya yaitu penambahan berat badan diantara dua waktu dialisis yang dapat berdampak terhadap kualitas hidup pasien apabila tidak mendapatkan penanganan yang baik. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan penambahan berat badan di antara dua waktu dialisis dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di RSUD Panembahan Senopati Bantul. Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional, sampel diambil dengan teknik aksidental sampling yaitu pasien yang menjalani hemodialisis di unit hemodialisa RSUD Panembahan Senopati Bantul yang berjumlah 61 orang. Analisis data menggunakan uji Kendal Tau (τ). Hasil: Hasil uji statistik Kendal Tau (τ) menunjukkan nilai pearson Kendal Tau (-0,009) dengan p value 0,938 angka tersebut lebih besar dari taraf signifikansi α: 0,05, itu berarti hipotesis penelitian ini ditolak. Kesimpulan: Kesimpulan dalam penelitian ini adalah tidak ada hubungan yang signifikan antara penambahan berat badan di antara dua waktu dialisis dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di RSUD Panembahan Senopati Bantul.