Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV SDK NABUTAEK Yohana Febriana Tabun
Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol. 1 No. 1 (2023): JANUARI : JURNAL PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1176.693 KB) | DOI: 10.54066/jupendis-itb.v1i1.83

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keterlibatan siswa secara langsung dalam pembelajaran yang sangat minim sehingga siswa tidak memahami materi yang diajarkan. Disamping itu, siswa tidak antusiasi dan tertarik pada materi karena menggunakan metode konvensional dalam mengajar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui cara meningkatkan hasil belajar IPA dengan menggunakan metode demonstrasi pada siswa kelas IV SDK Nabutaek. Jenis penelitianyang digunakan adalah penelitian tindak kelas dengan empat tahapan yakni: persiapan, pelaksanaan, evaluasi, obsevasi dan refleksi dengan mengambil lokasi SDK Nabutaek, Kabupaten Malaka. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah para siswa kelas IV yang berjumlah 28 orang, dengan rincian 15 orang siswa laki-laki dan 13 orang siswa perempuan. Pengumpulan data yang dilakukan dengan teknik tes dan nontes/observasi. Data yang terkumpul dengan teknik analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa adanya peningkatan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA. Hal ini dilihat dari hasil tes setiap siklus yakni pra siklus sebesar 71,07% dengan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 50. Siswa yang hasil belajarnya mencapai KKM 19 orang atau 67,86% dari nilai KKM yang ditetapkan yaitu 70. Sementara ketuntasan klasik yang ingin dicapai 70%. Ini menunjukan bahwa ketuntasan dalam pembelajaran belum tercapai. Dan siklus II diperoleh nilai rata-rata 78,21 dengan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 50. Siswa yang hasil belajarnya mencapai KKM 22 orang atau 78,75% dari nilai KKM yang ditetapkan yaitu 70. Hal ini menunjukan bahwa hasil belajar siswa sudah mencapai indikator keberhasilan yang diharapkan. Oleh karena itu penelitian dianggap cukup sampai siklus II.