Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

RANCANG BANGUN MESIN PENGIRIS KERIPIK PISANG KAPASITAS 60 KG / JAM DENGAN MENGGUNAKAN MOTOR BAKAR Ilhafiz Dimas Prayoga Damanik; Muhammad Refa Dwi Paldy; Rasta Purba; S. Sebayang
Jurnal Teknologi Mesin UDA Vol 3 No 2 (2022): DESEMBER
Publisher : Lembaga Penenlitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Darma Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.177 KB)

Abstract

Alat pengiris keripik pisang digunakan untuk mengolah bahan pisang menjadi pengiris keripik.Seiring berjalan nya waktu, pisang banyak dioalah menjadi cemilan dalam bentuk keripik pisang yang sangat diminati oleh masyarakat. Provinsi Sumatera Utara, pisang pada umumnya dimanfaatkan dalam berbagai macam makanan ringan. Salah satu makanan ringan yang berasal dari pisang tersebut adalah keripik pisang, saat ini banyak juga diminati dalam masyarakat. Pembuatan keripik pisang, sudah banyak dikenal oleh masyarakat Sumatera, Namun ada beberapa usaha mikro kecil dan menengah ( UMKM ), proses masih dikerjakan secara manual. Cara ini memliki kelemahan, diantara nya waktu proses yang lama dan tebal pengiris pisang tidak seragam. Oleh karena itu, dengan dibuatnya mesin pengiris keripik pisang dapat mengoptimalkan hasil, waktu, dan tenaga dalam proses pembuatan keripik pisang. Adapun tujuan skripsi ini adalah dapat membuat rancang bangun mesin pengiris keripik pisang agar lebih mudah dalam proses. Sehingga dirancang mesin pengiris keripik pisang dengan metode press. Dari hasil perancangan mesin pengiris keripik pisang kapsitas 60 kg/jam ini yaitu dengan varian terpilih yaitu varian 1, pemelihan motor bakar bensin sebesar 5,5 hp. Diameter pully penggerak 50,8mm dan diameter pully yang digerakan 254 mm serta sabuk – V tipe A ,Diameter sabuk 0,39 mm.
ANALISA KEKERASAN DUDUKAN KATUP DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN LOGAM ALBRONZE AB2 PADA SEPEDA MOTOR Herbet Darusman Sihite; Valenrio Tarigan; T. Hasballah; S. Sebayang
Jurnal Teknologi Mesin UDA Vol 3 No 2 (2022): DESEMBER
Publisher : Lembaga Penenlitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Darma Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (625.968 KB)

Abstract

Dalam menciptakan sepeda motor dengan unjuk kerja tinggi yang sangat penting ialah memodifikasi bagian kepala silinder dengan memanfaatkan teknologi serta inovasi yang terkini. Sebagai contoh pengaplikasian dalam sepeda motor ialah dengan memanfaatkan bahan logam Albronze AB2 pada dudukan katup (valve seat). Keuntungan dalam memanfaatkan bahan logam Albronze AB2 adalah mempunyai sifat yang sangat baik Disbanding degan materialyang lain. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kekerasan dudukan katup menggunakan bahan logam Albronze AB2 tanpa perlakuan panas (heat treatment) dan untuk mengetahui kekerasan dudukan katup menggunakan bahan logam Albronze AB2 dengan perlakuan panas (heat treatment) melalui media pendingin oli dan udara. Hasil pengujian kekerasan Brinell diperoleh untuk spesimen 1 normal tanpa perlakuan panas sebesar 212,26 HB sedangkan spesimen uji logam Albronze AB2 yang sudah melalui proses perlakuan panas nilai kekerasannya berubah pada spesimen 2 pada temperatur 500˚C melalui media pendingin udara nilai kekerasannya sebesar 234,33 HB, spesimen 3 dengan temperatur 500˚C melalui media pendingin oli nilai kekerasannya 238,96 HB. Hasil pengujian kekerasan Vickers diperoleh untuk spesimen 1 normal tanpa perlakuan panas sebesar 211,8 HV sedangkan spesimen uji logam Albronze AB2 yang sudah melalui proses perlakuan panas nilai kekerasannya berubah pada spesimen 2 pada temperatur 500˚C melalui media pendingin udara nilai kekerasannya sebesar 215,87 HV, spesimen 3 dengan temperatur 500˚C melalui media pendingin oli nilai kekerasannya 211,74 HV. Hasil pengujian kekerasan Rockwell diperoleh untuk spesimen 1 normal tanpa perlakuan panas sebesar 54,5 HRC sedangkan spesimen uji logam Albronze AB2 yang sudah melalui proses perlakuan panas nilai kekerasannya berubah pada spesimen 2 pada temperatur 500˚C melalui media pendingin udara nilai kekerasannya sebesar 57,83 HRC, spesimen 3 dengan temperatur 500˚C melalui media pendingin oli nilai kekerasannya 56,16 HRC.