Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH AIR FUEL RATIO (AFR) DAN TEMPERATUR TERHADAP KADAR CO2 DARI GASIFIKASI BIOMASSA KAYU KARET (HEVEA BRASILIENSIS) Tiara; Miftahul Djana; Rizka Mayasari; Hasrul Anwar; Muhammad Haviz; Ashruri
Jurnal Redoks Vol. 8 No. 1 (2023): REDOKS JANUARI-JUNI
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/redoks.v8i1.9303

Abstract

Proses gasifikasi terjadi di reaktor gasifikasi yang disebut gasifier. Di antara jenis proses gasifikasi, yang paling sederhana dan mampu menghasilkan gas dengan kualitas yang cukup baik adalah jenis gasifikasi downdraft. Dalam penelitian ini akan digunakan gasifier downdraft di mana udara pembakaran akan masuk dari bagian atas atau samping di zona pembakaran dan syngas akan keluar dari bagian bawah reaktor. Pada penelitian ini, gasifikasi biomassa berbahan baku kayu karet dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh AFR dan suhu terhadap nilai kalor dan komposisi syngas dengan menggunakan downdraft gasifier dan batubara sebagai stabilisator. Hasil dari penelitian ini terdapat persentase penurunan CO, H2, dan CH4 karena AFR meningkat, pada 0,64 AFR kadar CO2 menurun secara signifikan pada suhu 700ºC - 800ºC yaitu sebesar 6,01% tanpa batubara. Kondisi optimum terbaik terdapat pada suhu 0,64 AFR dan suhu 800ºC, pada kondisi tersebut didapatkan kadar CO2 sebesar 18,77%. Kondisi operasi terbaik pada penelitian terjadi pada air fuel ratio (AFR) 0,64, temperatur 800ºC dengan batubara sebesar 33,95% dan tanpa batubara sebesar 31,54%.  
Pemanfaatan Limbah Minyak Jelantah Menjadi Sabun Sebagai Upaya Pengendalian Limbah Domestik Masa Pandemi Covid-19 Arlina Phelia; Galuh Pramita; Bertarina; Ashruri; Felly Misdalena
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Radisi Vol 1 No 3 (2021): Desember
Publisher : Yayasan Kajian Riset dan Pengembangan RADISI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55266/pkmradisi.v1i3.76

Abstract

The need for food during the Covid-19 pandemic in Bandar Lampung is increasing, one of which is cooking oil, which is usually used by housewives daily for cooking purposes. One of the district that has experienced an increase in the use of cooking oil is the Kedamaian district. People living in these areas still not know the dangers or benefits of used cooking oil waste and most of them work as culinary traders and tempe traders. This activity is carried out by training and socialization of waste used cooking oil into environmentally friendly bar soap. In addition, this activity is expected to increase public understanding especially housewives, about the importance of handling domestic waste, the development processing alternatives from used used oil as raw material, and trigger social and economic quality improvements for the community in Kedamaian district.