Wilopo Wilopo
Universitas Pertahanan RI

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERAN MAJELIS DZIKIR HUBBUL WATHON DALAM UPAYA BELA NEGARA UNTUK MENDUKUNG KEAMANAN NASIONAL Dody Mulia Harahap; Agus Adriyanto; Achmed Sukendro; Pujo Widodo; Wilopo Wilopo
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 10, No 3 (2023): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v10i3.2023.1322-1330

Abstract

Perkembangan lingkungan masyarakat global yang mengedepankan pola kehidupan pragmatis dan serba instan membuat gejolak masyarakat yang cenderung berbuat apatis dan menurunkan solidaritas kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Hal ini tentunya   dapat melemahkan rasa nasionalisme dan patriotisme, sehingga perlu ditangani bersama. Kehadiran organisasi keagamaan yang dapat menyejukkan suasana sebagai garda terdepan yang langsung bersentuhan dengan masyarakat sangat dibutuhkan. Kehadiran Majelis Dzikir Hubbul Wathon sebagai organisasi berciri khas zikir dan amaliah yang selalu mengangkat nilai-nilai nasionalisme, penting diteliti untuk melihat perannya dalam upaya bela negara. Penelitian yang menggunakan metode kualitatif ini bertujuan untuk menganalis upaya bela negara yang dilakukan Majelis Dzikir Hubbul Wathon dalam keamanan nasional. Upaya bela negara dilakukan dengan memberikan pembekalan tentang bela negara kepada seluruh anggotanya yang akan diimplementasikan  dalam tugas dan fungsinya. Penelitian ini menemukan bahwa Majelis Dzikir Hubbul Wathon telah berperan sebagai agent of change dalam rangka menyebarkan nilai-nilai bela negara untuk mendukung keamanan nasional dengan cara mengimplementasikan program yang dapat menumbuhkan kesadaran 5 kemampuan dasar bela negara seperti: rasa cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara, yakin akan Pancasila sebagai dasar ideologi, rela berkorban, dan pembinaan awal kemampuan bela negara. Penelitian ini memberikan saran bahwa upaya bela negara dalam bentuk implementasi nilai-nilai spiritual dapat diaplikasikan dalam berbagai program dan kegiatan kemasyarakatan oleh semua pihak dalam mendukung keamanan nasional. Kata Kunci: peran, upaya bela negara, Majelis Dzikir Hubbul Wathon
SATU DATA BENCANA INDONESIA (SDBI) SEBAGAI ACUAN PENANGGULANGAN BENCANA DALAM MENJAGA MOMENTUM PEMBANGUNAN NASIONAL Hal Ichbhal; Adi Subiyanto; Ernalem Bangun; Pujo Widodo; Wilopo Wilopo
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 10, No 3 (2023): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v10i3.2023.1054-1062

Abstract

Indonesia memiliki risiko bencana yang tinggi dan diperburuk oleh perubahan iklim yang berpotensi menggangu momentum dan pencapaian pembangunan. "Satu Data Bencana Indonesia (SDBI)" yang meliputi pengelolaan data dan statistik tentang risiko bencana, kejadian, dampak serta pemulihannnya. SDBI adalah sumbangsih pemenuhan kewajiban negara untuk melindungi masyarakat Indonesia dari resiko, kejadian, dan dampak bencana. Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Pusat Statistik (BPS) bersama-sama mengembangkan Badan Nasional Satu Data Bencana Indonesia (SDBI).. Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini perlu dilakukan untuk menambah pengetahuan dan memberikan wawasan yang luas tentang data bencana sebagai acuan  pemerintah dan implementasinya bagi para pengambil keputusan. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif: pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi; teknik analisis data dengan cara pengumpulan data, reduksi data, dan penyajian data. Platform SDBI dituangkan  dalam Peraturan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Nomor 1 Tahun 2023 tentang Satu Data Bencana. Temuan dalm  SDBI, koordinasi, metodologi yang belum baku, dan komunikasi yang kurang baik. Kesimpulannya adalah bahwa praktik metodologi dan prosedur penanggulangan bencana untuk pengumpulan dan pengelolaan data harus dibagi dalam  kelompok kerja teknis untuk memastikan koordinasi. Perlunya pembentukan kelompok kerja teknis yang terdiri dari BPS, BNPB dan BIG dalam pelaksanaan Satu Data Bencana Indonesia sehingga pembangunan nasional tetap berjalan.