Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH BEBERAPA MINUMAN SUPLEMEN BERENERGI TERHADAP KADAR GLUKOSA DAN LAKTAT DARAH MENCIT SWISS WEBSTER BETINA SETELAH BERENANG SELAMA 30 MENIT Charlie, Charlie; Soemardji, Andreanus Andaja; Apriantono, Tommy
JSKK (Jurnal Sains Keolahragaan dan Kesehatan) Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (597.454 KB) | DOI: 10.5614/jskk.2016.1.2.6

Abstract

Latar belakang dan tujuan : Saat ini minuman suplemen berenergi banyak dikonsumsi oleh masyarakat dalam berolahraga. Pada penelitian ini dilakukan uji berenang paksa (forced swimming test) terhadap mencit Swiss Webster betina untuk melihat pengaruh beberapa jenis minuman suplemen berenergi terhadap kadar glukosa dan laktat darah mencit. Metode : Penelitian dilakukan terhadap 5 kelompok mencit, yaitu: kontrol (diberikan air putih), kafein (diberikan kafein murni), minuman A (diberikan minuman suplemen yang mengandung kafein), minuman B (diberikan minuman suplemen yang mengandung mineral), dan minuman C (diberikan minuman suplemen yang mengandung taurin dan ginseng). Uji berenang paksa (forced swimming test) dilakukan menggunakan akuarium dengan ukuran 30 x 30 x 40 cm dan diisi air dengan kedalaman 30 cm. Kadar glukosa dan laktat darah diukur dengan menggunakan alat Accutrend® Plus. Pengambilan darah dilakukan 1 jam setelah mencit diberikan perlakuan (kafein atau minuman uji) untuk diukur kadar glukosa darah dan 30 menit setelah mencit dipaksa berenang untuk diukur kadar glukosa dan laktat darah. Hasil : Kelompok kafein dan minuman C memberikan perubahan kadar glukosa darah secara bermakna (p<0,05) dibandingkan terhadap kontrol 1 jam setelah mencit diberikan perlakuan. Persentase perubahan kadar glukosa darah dari kelompok kontrol, kafein, minuman A, minuman B, dan minuman C, 1 jam setelah mencit diberikan perlakuan berturut-turut adalah 8,23%, -15,1%, 7,34%, -0,19%, dan -16,18%. Selanjutnya, hanya pada kelompok kafein yang memberikan perubahan kadar glukosa darah secara bermakna (p<0,05) dibandingkan terhadap kontrol 30 menit setelah mencit dipaksa berenang. Persentase perubahan kadar glukosa darah kelompok kontrol, kafein, minuman A, minuman B, dan minuman C, 30 menit setelah mencit dipaksa berenang berturut-turut adalah -9,85%, - 25,48%, -13,11%, -9,56%, dan -12,91%. Sementara itu, kelompok kafein, minuman A, dan minuman B memberikan perubahan kadar laktat darah secara bermakna (p<0,05) dibandingkan terhadap kontrol 30 menit setelah mencit dipaksa berenang. Persentase perubahan kadar laktat darah kelompok kontrol, kafein, minuman A, minuman B, dan minuman C, 30 menit setelah mencit dipaksa berenang berturut-turut adalah -4,61%, 16,84%, 23,4%, 2,92%, dan 21,88%.  Kesimpulan : Peningkatan aktivitas oleh pengaruh berbagai minuman uji menghasilkan peningkatan kelelahan yang ditunjukkan dengan peningkatan kadar laktat darah yang cukup tinggi setelah beraktivitas (berenang selama 30 menit). Efek peningkatan aktivitas ini nampak pada peningkatan aktivitas berenang pada minuman uji, terutama pada minuman C.
Pengaruh Bentuk Pola Persebaran Permukiman Penduduk terhadap RTH di Kampung Tua Tanjung Riau Aguspriyanti, Carissa Dinar; Shevriyanto, Billy; Charlie, Charlie
Tekstur (Jurnal Arsitektur) Vol 2, No 1 (2021): Tekstur
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.tekstur.2021.v2i1.1693

Abstract

Abstract. The undirected distribution pattern of settlements tends to cause irregular building arrangement patterns. Coupled with the increasing building density level, the availability of open space is at risk of decreasing. The coastal settlement of Kampung Tua Tanjung Riau in Batam is a vivid example of this kind of settlements development issue. Through descriptive-qualitative research methods, the form of distribution pattern of settlements was observed from the street layout and buildings location. Subsequently, it can be identified and analysed that the longitudinal distribution pattern of settlements in Kampung Tua Tanjung Riau affects the availability of green open space in the area which is considered inadequate. This research is expected to be taken into consideration by related agencies including the government in overcoming the existing problems in Kampung Tua Tanjung Riau.Keywords: Distribution Pattern of Settlements, Green Open Space, Kampung Tua Tanjung Riau Abstrak. Bentuk pola persebaran permukiman penduduk yang tidak terarah cenderung menyebabkan ketidakteraturan pola penataan bangunan. Ditambah dengan tingkat kepadatan yang semakin meningkat, ketersediaan ruang terbuka beresiko menurun. Permukiman pesisir Kampung Tua Tanjung Riau di Kota Batam, merupakan salah satu contoh nyata permasalahan perkembangan permukiman tersebut. Melalui metode penelitian kualitatif deskriptif, bentuk pola persebaran permukiman ditinjau dari pola jalan dan lokasi hunian. Kemudian, dapat diidentifikasi dan dianalisis bahwa bentuk pola persebaran permukiman yang memanjang di Kampung Tua Tanjung Riau mempengaruhi ketersediaan RTH (Ruang Terbuka Hijau) di kawasan tersebut yang notabene dinilai masih kurang memadai. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan instansi terkait termasuk pemerintah dalam mengatasi permasalahan yang ada di kawasan Kampung Tua Tanjung Riau.Kata Kunci: Pola Persebaran Permukiman, Ruang Terbuka Hijau, Kampung Tua Tanjung Riau