Dwi Jesica Saragih
STT Bethel Indonesia, Jakarta

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Strategi Pelayanan Pastoral dalam Mencegah Terjadinya Pernikahan Dini pada Remaja Usia Sekolah Dwi Jesica Saragih; Muryati Setianto; Yogi Mahendra
Jurnal Bimbingan dan Konseling Indonesia Vol 7 No 1 (2022): Jurnal Bimbingan dan Konseling Indonesia
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jurnal_bk.v7i1.858

Abstract

This study aims to determine the implementation of pastoral care for adolescents aged 16-19 years at GBI Rock Galang. This study uses a qualitative methodology, data collection techniques used are observation and interviews. The resource persons in this study were pastors, church counselors and 10 youths of GBI Rock Galang. The results showed that the factors that influence the occurrence of early marriage include limited knowledge about early marriage, poor socio-economic conditions, culture, own desires, physical conditions, and promiscuity. The pastoral strategy in the church is very impactful for young people because they experience a paradigm shift in thinking, have broader knowledge about early marriage, both in terms of impact and consequences. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pelayanan pastoral terhadap anak remaja usia 16-19 tahun di GBI Rock Galang. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi dan wawancara. Narasumber penelitian ini adalah gembala, konselor gereja serta 10 orang anak remaja GBI Rock Galang. Hasil penelitian menunjukkan, faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pernikahan dini antara lain pengetahuan yang masih terbatas tentang pernikahan dini, kondisi sosial ekonomi yang berkekurangan, budaya, keinginan sendiri, kondisi fisik, serta pergaulan bebas. Strategi pendampingan pastoral di gereja sangatlah berdampak bagi anak remaja karena mereka mengalami perubahan paradigma berpikir, memiliki pengetahuan yang lebih luas tentang pernikahan dini baik segi dampak dan segi akibatnya.