Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : AGRIKAN Jurnal Ilmiah Agribisnis dan Perikanan

Potensi Ekologi Bulu Babi di Pelita Jaya dan Pulau Osi Kabupaten Seram Bagian Barat Yona A. Lewerissa; Degen E. Kalay
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 13, No 1 (2020)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (894.81 KB) | DOI: 10.29239/j.agrikan.13.1.56-53

Abstract

Bulu babi (echinoidae) adalah salah satu sumberdaya perikanan bernilai ekonomis penting dengan permintaan pasar yang cukup tinggi di Asia, Eropa dan Amerika.  Permintaan pasar akan sumberdaya ini dari tahun ke tahun semakin meningkat, akibatnya tingkat pemanfaatan dipacu untuk mencukupi kebutuhan tersebut. Metode pemanfaatan yang banyak dilakukan masyarakat adalah pengambilan hasil produksi dari alam. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa kepadatan, , Potensi/kelimpahan, frekuensi kehadiran, dan indeks ekologi serta mengkaji kondisi kualitas perairan Dusun Pelita Jaya dan Pulau Osi seperti suhu, salinitas, dan kecepatan arus. Untuk pengambilan sampel digunakan metode transek linier kuadrat dengan jarak transek 50 meter dan jarak antara kuadrat pengamatan 10 meter. Dari hasil penelitian ini maka didapatkan hasil yaitu bulu babi di Pelita Jaya terdiri atas tiga spesies, sedangkan di Pulau Osi  lima spesies. Kepadatan dan frekuensi kehadiran tertinggi di Pelita Jaya diwakili oleh spesies Tripeneustes gratilla, sedangkan Pulau Osi diwakili oleh Diadema setosum. Potensi/kelimpahan bulu babi di Pelita Jaya sebesar 33.033 individu, sedangkan di Pulau Osi sebesar 74.240 individu.  Dari nilai indeks ekologi maka dapat dinyatakan bahwa keragaman di kedua lokasi berada pada kategori sedang, dengan dominasi spesies yang rendah , serta  keserasian spesies bulu babi di dalam komunitasnya berada pada keadaan berimbang (Steady State). Parameter kualitas air (suhu, salinitas, dan kecepatan arus) sesuai untuk pertumbuhan bulu babi di Pelita Jaya dan Pulau Osi.
Ecological Potency and Utilization of Sea Cucumber In Seagrass Ecosystem at Tatumbu Island West Seram Yona A. Lewerissa; Prulley A. Uneputty; Tejo Sugiantoro
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 14, No 1 (2021)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.14.1.116-124

Abstract

Holothurians have benefit both for economic and ecology. Economically, holothurians are source for protein and could be used for healing some diseases. Therefore, they have highly expensive both local and international scale. In addition, ecologically they are source for food and substrate fertilizer. Tatumbu Island is uninhabitant in Kotania Bay, West Seram and coverage by seagrass ecosystem. So, it would be suitable place for holothurians distribution. Nowadays, the demands for holothurians are still highly for export commodity. Consequently, the population would decrease in the future. The purpose of this study is to know the densit, potential and the utilization of holothurians in Tatumbu Island. Data were collected at three stations by using Belt Transect. To identify the utilization of holothurians, the interview was done by using questionnaire. Environmental parameters were measured in situ including temperature, salinity and potential of hydrogen (pH).  The results showed that there were nine commercial species and other three species found. The density of three stations ranged from 0,0012-0,0353 ind.m-2 and the potential was 17187 individuals. The highest density and potential were represented by Stichopus horrens whilst the lowest density was represented by Actinopyga echinites. Generally, holothurians distribution on sandy substrate associated with seagrass.  The utilization of holothurians is conducted daily and continues by fishers. The temperature, salinity and pH indicated that the waters of Tatumbu Island were suitable for sea cucumber growth.
Ecological Potency and Utilization of Sea Cucumber In Seagrass Ecosystem at Tatumbu Island West Seram Yona A. Lewerissa; Prulley A. Uneputty; Tejo Sugiantoro
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 14, No 1 (2021)
Publisher : Sangia Research Media and Publishing LLC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.14.1.116-124

Abstract

Holothurians have benefit both for economic and ecology. Economically, holothurians are source for protein and could be used for healing some diseases. Therefore, they have highly expensive both local and international scale. In addition, ecologically they are source for food and substrate fertilizer. Tatumbu Island is uninhabitant in Kotania Bay, West Seram and coverage by seagrass ecosystem. So, it would be suitable place for holothurians distribution. Nowadays, the demands for holothurians are still highly for export commodity. Consequently, the population would decrease in the future. The purpose of this study is to know the densit, potential and the utilization of holothurians in Tatumbu Island. Data were collected at three stations by using Belt Transect. To identify the utilization of holothurians, the interview was done by using questionnaire. Environmental parameters were measured in situ including temperature, salinity and potential of hydrogen (pH).  The results showed that there were nine commercial species and other three species found. The density of three stations ranged from 0,0012-0,0353 ind.m-2 and the potential was 17187 individuals. The highest density and potential were represented by Stichopus horrens whilst the lowest density was represented by Actinopyga echinites. Generally, holothurians distribution on sandy substrate associated with seagrass.  The utilization of holothurians is conducted daily and continues by fishers. The temperature, salinity and pH indicated that the waters of Tatumbu Island were suitable for sea cucumber growth.
Potensi Ekologi Bulu Babi di Pelita Jaya dan Pulau Osi Kabupaten Seram Bagian Barat Yona A. Lewerissa; Degen E. Kalay
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 13, No 1 (2020)
Publisher : Sangia Research Media and Publishing LLC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.13.1.56-53

Abstract

Bulu babi (echinoidae) adalah salah satu sumberdaya perikanan bernilai ekonomis penting dengan permintaan pasar yang cukup tinggi di Asia, Eropa dan Amerika.  Permintaan pasar akan sumberdaya ini dari tahun ke tahun semakin meningkat, akibatnya tingkat pemanfaatan dipacu untuk mencukupi kebutuhan tersebut. Metode pemanfaatan yang banyak dilakukan masyarakat adalah pengambilan hasil produksi dari alam. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa kepadatan, , Potensi/kelimpahan, frekuensi kehadiran, dan indeks ekologi serta mengkaji kondisi kualitas perairan Dusun Pelita Jaya dan Pulau Osi seperti suhu, salinitas, dan kecepatan arus. Untuk pengambilan sampel digunakan metode transek linier kuadrat dengan jarak transek 50 meter dan jarak antara kuadrat pengamatan 10 meter. Dari hasil penelitian ini maka didapatkan hasil yaitu bulu babi di Pelita Jaya terdiri atas tiga spesies, sedangkan di Pulau Osi  lima spesies. Kepadatan dan frekuensi kehadiran tertinggi di Pelita Jaya diwakili oleh spesies Tripeneustes gratilla, sedangkan Pulau Osi diwakili oleh Diadema setosum. Potensi/kelimpahan bulu babi di Pelita Jaya sebesar 33.033 individu, sedangkan di Pulau Osi sebesar 74.240 individu.  Dari nilai indeks ekologi maka dapat dinyatakan bahwa keragaman di kedua lokasi berada pada kategori sedang, dengan dominasi spesies yang rendah , serta  keserasian spesies bulu babi di dalam komunitasnya berada pada keadaan berimbang (Steady State). Parameter kualitas air (suhu, salinitas, dan kecepatan arus) sesuai untuk pertumbuhan bulu babi di Pelita Jaya dan Pulau Osi.