Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penanaman Karakter Kejujuran Dan Kepatuhan Pada Aturan Sosial Dalam Proses Pembelajaran Ppkn Di SMP Negeri 2 Satu Atap Tebing Tinggi Yesi Sari Hokkop Togatorop; Hotmaida simanjuntak; Monalisa martha siahaan; kondios m.d. pasaribu
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 2 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research (Special Issue)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i2.1103

Abstract

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : untuk mendorong karakter kejujuran Membiasakan jujur ​​sejak dini dalam belajar PPKn,mengerjakan ulangan harian dan ujian dengan jujur ​​tanpa menyontek mengajarkan tidak berbohong mengatakan kebenaran dalam kehidupan sehari-hari. Sekarang Termasuk ketaatan pada aturan sosial dalam pembelajaran kewarganegaraan Dalam artian, guru harus terlebih dahulu memberi contoh kepada siswa Ikuti aturan guru dengan benar. Hambatan untuk menumbuhkan karakter jujur Dalam belajar PPKn, sulit dikatakan jujur ​​jika tidak memahaminya Saat belajar, siswa masih sering melihat kebohongan di sekitar mereka. Meskipun batas peningkatan kepatuhan terhadap aturan sosial tetap ada Pembelajaran PPKn masih ada siswa yang terlambat masuk sekolah karena Jika bangun kesiangan, siswa berkumpul kembali dengan kelompoknya masing-masing. Solusi dan hambatan ditanamkan oleh sifat kejujuran, yang harus diatasi oleh guru Menjadi teladan bagi siswa dan memberikan contoh yang baik jujur ​​bahwa siswa merespon dengan meniru dan memberikan kejujuran itu Ajakan untuk tidak mencontek. Meski menjadi solusi atas keterbatasan penanaman karakter Menghormati aturan sosial melalui dorongan dan pembentukan kelompok Pembelajaran heterogen sehingga siswa dari lingkungan dapat mengatur dirinya sendiri khususnya di dalam kelas agar siswa mentaati tata tertib sekolah yang diberikan kepada siswaHukuman tersebut merupakan hukuman pendidikan. Kata Kunci: Karakter Kejujuran, Karakter Kepatuhan pada Aturan Sosial Pembelajaran PPKn. Abstract The results of this study indicate that: to encourage the character of honesty. Getting used to honesty from an early age in learning Civics, doing daily tests and exams honestly without cheating teaches not lying to tell the truth in everyday life. Now Includes obedience to social rules in civics learning. In a sense, the teacher must first set an example for students. Follow the teacher's rules correctly. Barriers to cultivating honest character In learning Civics, it's hard to be honest if you don't understand it. When studying, students still often see lies around them. Even though there is still a limit to increasing compliance with social rules in Civics learning, there are still students who are late for school because if they wake up late, students will reunite with their respective groups. Solutions and obstacles are instilled by the nature of honesty, which must be overcome by the teacher Being a role model for students and giving a good example honest that students respond by imitating and providing that honesty Invites not to cheat. Even though it is a solution to the limitations of character cultivation Respect for social rules through encouragement and the formation of heterogeneous learning groups so that students from the environment can organize themselves, especially in the classroom so that students obey the school rules given to students. The punishment is an educational punishment. Keywords: Character of Honesty, Compliance Character with Social Rules of Civics Learning.
KEGIATAN KONTRIBUSI SOSIAL MELALUI PROGRAM PERTUKARAN MAHASISWA MERDEKA BATCH 2 TAHUN 2022 KAMPUS UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA Widia Paramita Hosianna Sihotang; Sri rahayu harianja; Yesi sari hokkop Togatorop
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023): Volume 4 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i2.16090

Abstract

Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) adalah pertukaran mahasiswa selama satu semester dari satu klaster daerah ke klaster daerah lainnya yang memberikan pengalaman kebinekaan dan sistem alih kredit sebanyak 20 sks. Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi merilis program ini pada tahun 2021, seiring dengan banyaknya program yang ditawarkan pada Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Adapun manfaat yang didapat dari program PMM adalah mahasiswa dapat berjumpa dengan mahasiswa lain dari perguruan tinggi yang berbeda, mendapatkan pengalaman langsung dan mempelajari kebudayaan daerah lainnya melalui pembelajaran Modul Nusantara, dapat memperluas atau meningkatkan kompetensi akademiknya, dan dapat mengembangkan kepemimpinan, percaya diri dan kepekaan sosial