Pada kehamilan sering ditemukan penurunan kadar hemoglobin akibat peningkatan volume darah pada ibu hamil. Jika kondisi ini tidak diobati, dapat berkembang menjadi anemia yang bisa berakibat fatal. Pemantauan kondisi kehamilan bagi ibu sangat penting untuk memastikan kesehatan ibu dan janin. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi dengan kejadian anemia pada kehamilan di Puskesmas Yenburwo Provinsi Papua Indonesia. penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode case control dengan menggambar peta atau gambaran daerah tempat terjadinya anemia pada beberapa daerah, dimana terdapat dua kelompok yang berbeda kemudian diidentifikasi dan dibandingkan. Hasil uji statistik menunjukkan adanya hubungan bermakna yang bermakna antara umur, paritas, pengetahuan, frekuensi kunjungan ANC, pola konsumsi, kepatuhan konsumsi zat besi dan anemia pada ibu hamil ( p>0,05) . Dan berdasarkan hasil uji statistik (uji regresi logistik) terhadap variabel bebas tersebut menunjukkan bahwa frekuensi ANC dan pola konsumsi secara simultan (bersama-sama) berhubungan dengan anemia pada ibu hamil (p<0,05) dengan kontribusi sebesar 0,451 ( 145,1%) yang berarti frekuensi ANC dan pola konsumsi dapat menjelaskan anemia sebesar 45,1% sedangkan sisanya 54,9% dijelaskan oleh faktor lain. Hasil uji statistik menunjukkan adanya hubungan bermakna yang bermakna antara umur, paritas, pengetahuan, frekuensi kunjungan ANC, pola konsumsi, kepatuhan konsumsi zat besi dan anemia pada ibu hamil ( p>0,05) . Dan berdasarkan hasil uji statistik (uji regresi logistik) terhadap variabel bebas tersebut menunjukkan bahwa frekuensi ANC dan pola konsumsi secara simultan (bersama-sama) berhubungan dengan anemia pada ibu hamil (p<0,05).