Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peningkatan Pengetahuan Siswa tentang Wabah dan Covid-19 di SMP LABSCHOOL FIP UMJ Evi Satispi; Misriandi Misriandi; Abdul Rahman; Andriansyah Andriansyah; Aulia Wijayasita; Devia Andiani
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v8i2.463

Abstract

Peningkatan kasus terkonfirmasi COVID-19 yaitu terjadi pada usia anak-anak. Per tanggal 29 Juni 2021 pukul 18.00 WIB tercatat hampir 260 ribu dari sekitar 2 juta kasus terkonfirmasi positif merupakan anak usia 0-18 tahun dan 108 ribu kasus berada pada rentang usia 12-17 tahun. Dari sejumlah tersebut, tercatat lebih dari 600 anak usia 0-18 tahun meninggal dan 197 anak di antaranya berumur 12-17 tahun dengan case fatality rate pada kelompok usia tersebut adalah 0,18 persen. Atas pertimbangan data itu, serta adanya rekomendasi dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional atau ITAGI dan persetujuan penggunaan Vaksin COVID-19 produksi PT. Biofarma (Sinovac) untuk kelompok usia 12 tahun ke atas dari BPOM tertanggal 27 Juni 2021, maka vaksinasi dapat diberikan bagi anak usia 12-17 tahun. Dengan terus banyaknya kasus covid-19 dikalangan remaja maka kami melakukan kegiatan sosialisasi di lingkungan remaja yaitu SMP Labschool FIP UMJ, dengan memberikan edukasi tentang Covid-19 maupun pentingnya vaksin untuk mereka, sosialisasi ini dilakukan dengan memaparkan materi tentang covid-19 dan vaksinasi, dan juga memberikan kesempatan tanya jawab kepada para siswa-siswi. an increase in confirmed cases of COVID-19 occurs at the age of children. As of June 29, 2021, at 18.00 WIB, almost 260 thousand of the approximately 2 million confirmed positive cases were children aged 0-18 years and 108 thousand cases were in the age range of 12-17 years. Of these, more than 600 children aged 0-18 years died and 197 children aged 12-17 years with a case fatality rate in this age group of 0.18 percent. Based on this data, as well as recommendations from the National Immunization Expert Advisory Committee or ITAGI and approval for the use of the COVID-19 vaccine produced by PT. Biofarma (Sinovac) for the age group 12 years and over from BPOM dated 27 June 2021, vaccination can be given to children aged 12-17 years. With the continuing number of Covid-19 cases among teenagers, we carried out socialization activities in the youth environment, namely SMP Labschool FIP UMJ, by providing education about Covid-19 and the importance of vaccines for them, this socialization was carried out by presenting material about Covid-19 and vaccinations, and It also provides an opportunity to ask questions to students
Mitigasi Bencana di Indonesia Akhmad Taufan Maulana; Andriansyah Andriansyah
COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 10 (2024): COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/comserva.v3i10.1213

Abstract

Negara Indonesia menjadi salah satu negara mempunyai potensi tinggi terhadap bencana gempabumi, tsunami, letusan gunungapi dan gerakan tanah (tanah longsor). Posisi wilayah Indonesia yang berada di garis Khatulistiwa dan berbentuk Kepulauan menimbulkan potensi tinggi terjadinya berbagai jenis bencana hidrometeorologi, yaitu banjir, banjir bandang, kekeringan, cuaca ekstrim (angin puting beliung), abrasi, gelombang ekstrim dan kebakaran lahan dan hutan. Hal Ini membuat Indonesia rentan terhadap potensi ancaman bencana hidrometeorologis dan bencana geologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan perkembangan mitigasi bencana di Indonesia dan mengetahui dan mendeskripsikan faktor-faktor yang dapat mensukseskan Implementasi kebijakan mitigasi bencana di Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana. Risiko diartikan sebagai probabilitas dari bahaya atau ekspektasi dari kematian dan kerusakan properti akibat dari interaksi antara bencana dan kerentanan. Dalam menghadapi bencana alam, tindakan pencegahan selalu lebih baik daripada penanganan, oleh karenanya upaya mitigasi bencana di Indonesia merupakan hal yang krusial dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan tahan bencana bagi generasi mendatang. Secara fundamental seharusnya kesadaran akan mitigasi dan adaptasi bencana harus ditanamkan pada seluruh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali. Menyadari Indonesia merupakan negara dengan risiko bencana yang tinggi sudah cukup menjadi alasan bagaimana kesadaran itu harus dipupuk dan disiarkan ke seluruh penjuru negeri. Sehingga mitigasi dan adaptasi kebencanaan di Indonesia merupakan sebuah hal yang krusial untuk terus dilakukan untuk membangun Indonesia yang selamat dan sejahtera untuk menjaga bumi dan pembangunan berkelanjutan di masa depan.