ASI eksklusif merupakan asupan penting bagi pertumbuhan bayi dan telah didukung target pencapaiannya oleh program nasional. Data Profil Kesehatan Propinsi Sumatera Utara tahun 2018 menyebut dari 147.436 bayi usia <6 bulan baru 51.392 orang di antaranya yang mendapat ASI Eksklusif (34,86%) sedangkan target nasional sebesar 55%. Demikian pula pada Puskesmas Kecupak Kabupaten Pakpak Bharat yang baru mencapai 35%. Penelitian ditujukan guna mengetahui faktor apa saja yang menjadi penentu pemberian ASI ekslusif. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Puskemas Kecupak Kabupaten Pakpak Bharat dan durasi waktu dari Juli sampai Agustus 2021. Populasi penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai bayi dengan sampel sebanyak 52 orang. Setiap variabel diukur menggunakan skala Guttman. Data diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitas. Lalu data dianalis secara univariat untuk mengetahui sebaran, dan secara bivariat dengan uji chi-qsuare. Penelitian menemukan adanya hubungan pemberian ASI eksklusif dengan pengetahuan ibu (p=0,014), dukungan suami (p=0,023), dukungan peran tenaga kesehatan (p=0,012). Sementara tidak ada signifikansi status pekerjaan (p=0,722) dengan pemberian ASI eksklusif. Penelitian menyimpulkan terdapat hubungan pengetahuan ibu, dukungan suami dan peran tenaga kesehatan dengan pemberian ASI eksklusif.