Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Identifikasi Drug Related Problems Potensial Kategori Interaksi Obat Pada Pasien Hipertensi Geriatrik di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit XYZ Tangerang Muhamad Fajar Saputro; Ari Permana Putra; Rizka Aisyah
Jurnal Farmasi Kryonaut Vol 1 No 1 (2022): Jurnal Farmasi Kryonaut
Publisher : LPPM STIKES BULELENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.848 KB) | DOI: 10.59969/jfk.v1i1.6

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit yang berhubungan dengan tekanan darah manusia. Diagnosis dari hipertensidapat di tegakkan jika rata-rata hasil pemeriksaan darah pada diastolik ≥90 mmHg dan sistolik ≥120 mmHg.Penurunan elastisitas pembuluh darah serta penyempitan pembuluh darah arteri pada lansia merupakan salahsatu faktor resiko terjadinya hipertensi. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi DRPskategoro interaksi obat meliputi interkasi obat potensial, interaksi obat berdasarkan mekanisme, dan interaksiberdasarkan level signifikansinya pada pasien hipertensi geriatrik di instalasi rawat inap Rumah Sakit XYZTangerang. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental deskriptif analitik dengan pengumpulandata secara retrospektif menggunakan data berdasarkan catatan medis di Rumah Sakit XYZ Tangerang,pengambilan sampel menggukan metode purposive sampling. Berdasarakan hasil penelitian yang dilakukandi Rumah Sakit XYZ Tangerang bahwa; Interaksi obat potensial terjadi pada 20 (48,78%) pasien denganjumlah kasus interaksi sebanyak 61 kasus; interaksi yang terjadi pada fase farmakokinetika sebanyak 20kasus (32,79%) dan interaksi yang tidak diketahui mekanismenya sebanyak 19 kasus (31,15%); berdasarkanlevel signifikansinya terjadi 10 kasus (16,39%) interaksi yang mempunyai level signifikansi I, level signifikansiII berjumlah 10 kasus (16,39%), level signifikansi III sejumlah 4 kasus (6,56%), level signifikansi IV sejumlah18 kasus (29,51%), level signifikansi V sejumlah 14 kasus (22,95%) dan interaksi yang belum diketahui levelsignifikansinya sejumlah 5 kasus (8,20%).