Achmad Suhaili
Sekolah Tinggi Ilmu Al Quran Wali Songo Situbondo

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KAJIAN AYAT SYIFA’ DALAM AL-QUR’AN PERSPEKTIF TAFSIR ATH-THOBARI KARYA MUHAMMAD BIN JARIR Achmad Suhaili; Moh. Hasan; Roby Azhari
El-Waroqoh : Jurnal Ushuluddin dan Filsafat Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28944/el-waroqoh.v6i1.1018

Abstract

Islam adalah suatu ajaran wahyu yang bersumber dari Allah subhanahu wata’ala Dzat Yang Maha Suci dan Maha Mulia. Oleh karena itu al-Qur’an sebagai suatu sumber utama ajaran Islam memiliki kebenaran yang mutlak. Kebanyakan dari diri seorang manusia hanya sebatas mengakui suatu kebenaran tersebut, namun kebanyakan mereka tidak mengetahui, bahwa salah satu kebenaran al-Qur’an bisa menyembuhkan penyakit rohani dan jasmani, Untuk itu penulis tertarik meneliti kandungan ayat-ayat al-Qur’an yang berhubungan tentang pengobatan penyakit dengan menggunakan al-Qur’an. dan Penelitian ini bertujuan untuk memahami kandungan al-Qur’an sebagai obat, dan cara mengaplikasikan al-Qur’an didalam kehidupan manusia.Artikel ini menyajikan penelitian tentang al-syifa’ menurut tafsir ath-Thobari. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisa beberapa ayat al-Qur’an yang didalamnya membahas tentang al-syifa dengan menggunakan sudut pandang Muhammad bin Jarir dalam Tafsir Ath-Thobari. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui bagaimana al-syifa dalam al-Qur’an.Hasil penelitian mengungkapkan bahwa; Ada enam ayat-ayat syifa dalam Al-Qur’an yang dapat menyembuhkan bagi orang yang sakit. Namun penulis mengambil  tiga ayat saja yaitu: terdapat pada (Al-Qur’an Surat An-Nahl: 69), (Al-Qur’an Surat Yunus:57),(Al-Qur’an Surat Al-Israa: 82), dan Hadits maupun atsar sahabat yang berkaitan dengan ayat-ayat syifa dengan terdapat pada hadis kitab Ath-Turmudi dan Imam Anas. Berdasarkan jalur periwayatannya kedua hadis tersebut disepakati sebagai hadis yang sahih meskipun secara lafadz terdapat perbedaan namun secara makna memiliki substansi yang sama, dan Pengobatan ruqyah dengan menggunakan ayat-ayat syifa dilakukan dengan cara membacakan ayat-ayat Al-Qur’an dan ditiupkan ke pasien maupun melalui media air.