Fadilla Riesty
Islamic University of Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Skrining dan Penyuluhan Penyakit Tidak Menular sebagai Inisiasi Program Posyandu Lansia di Kecamatan Turi, Sleman Titik Kuntari; Fadilla Riesty; Angga Ardhan Deriawan; Fanny Anggiastuti Fatima; Muhammmad Yusuf Ilham; Ramadhania Afifah Putri; Fathia M Sekaringtyas; Putri Nur Khodijah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kedokteran Vol 2, No 2 (2023): Mei
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/abdimasku.2.2.62-68

Abstract

Perubahan gaya hidup, kemajuan teknologi dan transisi demografi menyebabkan peningkatan insidensi penyakit tidak menular (PTM). Hipertensi dan diabetes mellitus merupakan dua PTM yang paling sering ditemukan dan berkaitan erat dengan berbagai permasalahan kesehatan lain, seperti stroke, gangguan jantung, penyakit ginjal dan bahkan kematian. skrining dan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan serta keberhasilan terapi perlu terus dilakukan. Pedukuhan Dadapan dan Selowangsan di Kabupaten Sleman saat ini belum memiliki posyandu lansia. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan untuk skrining dan edukasi tentang PTM kepada masyarakat di daerah tersebut. Pemeriksaan kesehatan meliputi pengukuran tekanan darah, gula darah sewaktu (GDS) dan lingkar perut terhadap 49 lansia yang hadir. Pemberian edukasi tentang PTM dilakukan dengan cara penyuluhan. Kegiatan ini melibatkan tenaga kesehatan Puskesmas Turi, perangkat desa dan kader kesehatan agar kegiatan dapat ditindak lanjuti dengan baik. Kami memberikan bantuan sumbangan alat kesehatan agar dimanfaatkan pada kegiatan berikutnya. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa 73,3% lansia mengalami hipertensi. Tiga lansia (6,1%) terdiagnosis hiperglikemia. Sekitar 42,9% lansia memiliki lingkar perut lebih dari rerata normal dan memiliki risiko tinggi untuk mengalami gangguan kesehatan. Lansia yang terdiagnosia hipertensi atau diabetes mellitus (DM) atau memiliki risiko tinggi selanjutnya diberikan surat rujukan untuk melakukan pemeriksaan dan terapi dari puskesmas Turi. Kegiatan ini diharapkan ditindaklanjuti dengan pembentukan posyandu lansia di wilayah tersebut. Lifestyle changes, technological advances and the demographic transition have increased the incidence of non-communicable diseases (NCDs). Hypertension and diabetes mellitus are the two most common NCDs and are closely related to various other health problems, such as stroke, heart problems, kidney disease and even death. Screening and education must be carried out continuously to improve knowledge and therapeutic success. Dadapan and Selowangsan hamlets in Sleman Regency currently do not have an elderly posyandu. Community service activities are carried out for screening and education about NCDs in the community in the area. Health checks include measuring blood pressure, blood sugar (GDS) and abdominal circumference of 49 elderly people who attend. Providing education about NCDs is done through counselling. This activity involved Turi Health Center health workers, village officials and health cadres so that activities could be followed up appropriately. We provided donations of medical equipment to be utilized in the next activity. The examination results showed that 73.3% of the elderly had hypertension. Three elderly (6.1%) were diagnosed with hyperglycemia. About 42.9% of the elderly had more abdominal circumference than the average and had a high risk of health problems. Elderly diagnosed with hypertension or DM or high risk are then given a referral letter for examination and therapy from the Turi health centre. This activity is expected to be followed up with establishing an elderly posyandu in the area.