This Author published in this journals
All Journal Jurnal Kesehatan
Mutia Fellina, Mutia
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG SEKS PRANIKAH DENGAN PRILAKU SEKS PRANIKAH DI SMKN 1 BATUSANGKAR TAHUN 2013 Wahida, Nikmatullah; Fellina, Mutia
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 4, No 1 (2013)
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v4i1.196

Abstract

Seks pranikah adalah melakukan hubungan seksual sebelum adanya ikatan perkawinan yang sah baik hubungan seks yang penetrative maupun non penetrative.(BKKBN :12) Seks pranikah sangat tidak layak dilakukan mengingat resiko yang sangat besar. Remaja kota ini semakin berani melakuakan hubungan seksual pranikah. Hal itu berkaitan dengan hasil sebuah penelitian,10-12% remaja di Jakarta pengetahuan tentang seksnya sangat kurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada hubungan tingkat pengetahuan remaja tentang seks Pranikah dengan Prilaku seks pranikah di SMKN 1 Batusangkar tahun 2013. Desain penelitian ini bersifat survey analitik yaitu dengan rancangan cross sectional yang di laksanakan pada tanggal 25 Mei 2013 di SMKN 1 Batusangkar dengan populasi siswa,siswi SMKN 1 Batusangkar,dengan jumlah sampel 68. Data dikumpulkan melalui angket dengan memakai kuesioner, analisa data yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariat, dan telah dianalisis secara komputerisasi. Hasil penelitian didapatkan bahwa dari dari 33 responden yang berpengetahuan rendah didapatkan remaja yang tidak melakukan seks pranikah 17 orang (51.5%), dan yang melakukan seks pranikah 16 orang (48.5%). Sedangkan dari 35 responden yang berpengetahuan tinggi didapatkan remaja yang tidak melakukan seks pranikah 21 orang (60%), dan yang melakukan seks pranikah 14 orang (40%).Sehingga tidak terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan reamaja tentang seks pranikah dengan prilaku seks pranikah, dimana P Value < 0,05 yaitu P = 0,646. Dapat disimpulkan dari hasil penelitian yang peneliti lakukan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan remaja dengan perilaku seks pranikah. Oleh karena itu dengan adanya penelitian ini disarankan bagi remaja menerima informasi baik dari teman sejawat maupun dari media massa tentang seks pranikah secara positif sehingga berdampak lebih baik bagi responden.
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BAYI USIA 1-7 HARI TENTANG KUNJUNGAN NEONATUS DI PUSKESMAS PADAN KANDI KABUPATEN 50 KOTA Desi Maria, Rulfia; Fellina, Mutia
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 5, No 1 (2014)
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.424 KB) | DOI: 10.35730/jk.v5i1.212

Abstract

Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan indikator yang sensitif terhadap ketersediaan, kualitas dan pemanfaatan pelayanan kesehatan terutama terhadap pelayanan perinatal. AKB di Indonesia masih terbilang tinggi dibandingkan dengan negara tetangga dibagian ASEAN seperti Philipina 26/1000 kelahiran hidup, Srilangka 13/1000 kelahiran hidup dan Singapura 2/1000 kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2011). Penelitian ini bersifat analitik. Dilakukan di Puskesmas Padang Kandi Kabupaten 50 Kota. Dengan jumlah 35 orang dari 35 orang populasi, secara total sampling. Data dikumpulkan dengan wawancara lansung dengan pemakaian alat bantu kuesioner. Dari hasil pengolahan data yang dilakukan, didapatkan gambaran pengetahuan ibu yang mempunyai bayi 1-7 hari tentang kunjungan neonatus rendah yaitu 51,4%, gambaran kunjungan ibu yang mempunyai bayi 1-7 hari yang tidak kunjungan neonatus 77,1%, gambaran Sumber informasi yang didapatkan ibu yang mempunyai bayi 1-7 hari dari tenaga kesehatan 97,1%, dan gambaran sosial ekonomi ibu yang mempunyai bayi dari lingkungan yaitu 60%, Penelitian ini menunjukan sebagian besar ibu yang mempunyai pengetahuan yang kurang dalam mengikuti kunjungan neonatus, karena itu diharapkan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi khususnya lebih ditingkatkan dan lebih dimasyarakatkan, sehingga diharapkan dengan bertambahnya pengetahuan ibu yang mempunyai bayi akan memberikan hasil yang positif terhadap ibu dalam mengikuti kunjungan neonatus di posyandu.
PENGARUH TERAPI DAUN PEPAYA TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DISMENORE PADA REMAJA PUTRI PESANTREN MUALIMIN SAWAH DANGKA BUKITTINGGI TAHUN 2014 Ashra, Fauzi; Fellina, Mutia
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 6, No 1 (2015)
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.808 KB) | DOI: 10.35730/jk.v6i1.246

Abstract

Dismenore adalah nyeri menstruasi, dikarakteristikkan sebagai nyeri singkat sebelum awitan atau selama menstruasi (Reeder, 2011). Daun pepaya mengandung enzim papain, alkaloid karpaina, pseudokarpaina, glikosid, karposid, saponin, sakarosa, dekstrosa, levulosa. Alkaloid karpaina mempunyai efek seperti digitalis, kandungan yang ada pada daun pepaya berkhasiat untuk menambah nafsu makan dan peluruh haid (Setiawan, 2004). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi daun pepaya terhadap penurunan tingkat dismenore pada remaja putri pesantren mualimin sawah dangka bukittinggi tahun 2014. Jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode Preexperimen dengan rancangan one group pretest-posttest. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh remaja putri kelas X, dan XI yang mengalami dismenore. Sampel berjumlah 14 responden dengan menggunakan tekhnik pengambilan sampel total sampling. Penelitian ini menggunakan tekhnik paired sample t-test. Hasil uji statistik perbandingan tingkat dismenore antara sebelum dan sesudah diberikan terapi daun pepaya yaitu sebesar 1,929, uji statistik paired sample t-test P 0,000 jika dibandingkan dengan nilai α= 0,05 maka P < 0,05. Berdasarkan nilai p value tersebut, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh terapi daun pepaya terhadap penurunan dismenore pada Remaja Putri Pesantren Mualimin Sawah Dangka Bukittinggi Tahun 2014, dengan demikian H0 ditolak dan Ha diterima. Saran peneliti pada responden agar dapat menerapkan pemberian terapi daun pepaya saat mengalami dismenore untuk penurunan tingkat dismenore.
HUBUNGAN PENGGUNAAAN METODE KONTRASEPSI HORMONAL DENGAN PERTAMBAHAN BERAT BADAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANDIANGIN KOTO SELAYAN KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2013 Fellina, Mutia; Oktriani, Tuti
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 4, No 1 (2013)
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v4i1.194

Abstract

Penggunaan alat kontrasepsi merupakan salah satu metode untuk menghindari atau mengatur jarak kehamilan, Kontrasepsi terdiri dari 2 jenis yaitu kontrasepsi hormonal dan non hormonal, Kontrasepsi hormonal terdiri dari suntik, implant dan pil namun penggunaan alat kontrasepsi ini sering menimbulkan efek samping terutama alat kontrasepsi hormonal sering mengakibatkan peningkatan berat badan, karena kontrasepsi hormonal ini mengandung hormone estrogen dan progesterone yang dapat menyimpan retensi cairan sehingga lemak bisa menumpuk di dalam tubuh akseptor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengguna metode kontrasepsi hormonal dengan pertambahan berat badan, penelitian ini bersifat observasi dengan pendekatan cross-sectional yang dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Mandiangin Koto Selayan Kota Bukittinggi Tahun 2013 dengan cara melihat kohort KB dan wawancara langsung. Jumlah responden sebanyak 88 responden, yang mengalami pertambahan berat badan sebanyak 79,5 % (70 orang) dan yang tidak mengalami pertambahan berat badan 20,5 % (18 orang). Penelitian ini telah dilakukan kepada responden yang sudah menggunakan kontrasepsi hormonal lebih dari 1 tahun pemakaian, hasil penelitian dari uji Chi Square (