Ayudia Rostiara Masyudi
Universitas Pendidikan Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EKSISTENSI SARABBA SEBAGAI MINUMAN TRADISIONAL KHAS BUGIS-MAKASSAR DI ERA MODERN Ayudia Rostiara Masyudi; Fadia Marsya Nabila; Mirna Nur Alia Abdullah
SOSIO EDUKASI Jurnal Studi Masyarakat dan Pendidikan Vol. 6 No. 1 (2022): SOSIO EDUKASI Jurnal Studi Masyarakat dan Pendidikan
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/sosedu.v6i1.15102

Abstract

Sarabba is a traditional drink made from ginger and brown sugar originating from South Sulawesi, especially the Bugis and Madurese tribes. The purpose of this article is to find out the potential of sarabba to become a trend like coffee among young people and what innovations have been made as an effort to maintain the existence of sarabba in this modern era. The research method used is a qualitative method using an ethnographic approach and with data collection techniques through literature studies and also interviews to related parties whose results will be in the form of words. From the results of the research, sarabba has undergone many developments starting from packaging that is starting to be attractive and varied flavors such as mocca and chocolate flavors, and currently there are many instant or powder sarabba and also the ice cream version of sarabba, so the possibility of sarabba becoming a trend like coffee among teenagers is getting bigger, considering that in Makassar itself sarabba is much loved and is everywhere. So it can be concluded that: 1) There have been many innovations to maintain the existence of sarabba in this modern era, for example the sarabba innovation carried out by Sarabba Sukma Jahe Makassar and Sarabba Indonesia stores. This innovation is done by changing the shape and creating new flavor variants. Innovation in terms of form, namely there is sarabba in instant form and sarabba in the form of ice cream. While from the flavor variants there are mocca, chocolate and milk flavors. 2) Sarabba has the potential to become a trend among young people but is still within a limited scope, namely in Makassar. With the many innovations in sarabba today, it is certainly a driving factor for sarabba to become a trend among young people. However, when compared to the coffee trend, the sarabba trend is quite difficult to realize.
PENGARUH JUMLAH PENDUDUK TERHADAP KUALITAS SDM DALAM SEGI PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN Ayudia Rostiara Masyudi; Mirna Nur Alia Abdullah
SOSFILKOM : Jurnal Sosial, Filsafat dan Komunikasi Vol. 17 No. 1 (2023): Volume 17 No 01 Januari-juni 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) - Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32534/jsfk.v17i01.3954

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk tertinggi ke empat di dunia, namun persebaran penduduknya masih belum merata disetiap daerah, seperti pada kecamatan sukajadi yang jumlah penduduknya mencapai 100 ribu penduduk dan kecamatan Bandung Wetan yang jumlah penduduknya hanya sekitar 37 ribu orang saja. Metode penelitian yang digunakan dalam artikel ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data studi literatur dan wawancara ke beberapa orang yang bersangkutan. Tujuan dibuatnya artikel ini adalah untuk mengetahui apakah banyaknya atau sedikitnya penduduk akan mempengaruhi kualitas sumberdaya manusianya apabila dilihat dari segi pendidikan dan pekerjaannya. Hasil yang didapatkan adalah bahwa penduduk kecamatan sukajadi hanya 10,2% yang mengikuti wajib belajar minimal 9 tahun, serta jumlah pensiunan lebih banyak dibandingkan dengan penduduk kecamatan Bandung Wetan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa banyaknya penduduk atau tingginya angka kelahiran tidak dapat menentukan kualitas sumberdaya manusianya, seperti pada kecamatan sukajadi yang jumlah penduduknya banyak namun apabila dilihat kualitas sdmnya dari segi pendidikan dan pekerjaan masih lebih unggul kecamatan bandung wetan yang penduduknya lebih sedikit.