Perubahan dalam kurikulum pendidikan di Indonesia selalu menjadi topik yang penting dan menarik perhatian. Salah satu perubahan yang signifikan adalah penempatan bahasa Inggris sebagai mata pelajaran dalam sistem pendidikan dasar, khususnya di tingkat Sekolah Dasar (SD). Sejak bahasa Inggris masuk ke dalam ranah mata pelajaran wajib pada tahun 1994, telah terjadi perkembangan pesat dalam pengajaran bahasa Inggris di sekolah-sekolah dasar di seluruh negeri. Namun, perkembangan ini tidak datang tanpa tantangan. Penerapan bahasa Inggris di SD mengundang kontroversi, terutama dalam hal pendekatan pengajaran dan hasil pembelajaran yang dicapai. Pertanyaan mendasar muncul: apakah bahasa Inggris harus tetap diajarkan di SD, ataukah harus dihapus dari kurikulum? Pertanyaan ini memunculkan debat yang perlu dijelaskan dengan hati-hati. Penelitian ini bertujuan untuk mendalami landasan teori dan menganalisis kontroversi dalam pelaksanaan pembelajaran bahasa Inggris di SD. Kami juga mempertimbangkan manfaat konkrit dari pembelajaran bahasa Inggris di tingkat dasar, serta persepsi guru terkait isu ini. Hasil penelitian ini menyoroti pentingnya pembelajaran bahasa Inggris di SD, seiring dengan kemampuan siswa untuk beradaptasi dengan dunia global yang semakin kompleks. Meskipun kontroversi hadir, manfaat positif yang dapat diperoleh siswa dari pembelajaran bahasa Inggris di tingkat dasar tetap menjadi poin yang kuat. Namun, keputusan akhir terkait inklusi bahasa Inggris dalam kurikulum SD mungkin memerlukan tinjauan lebih lanjut dan pertimbangan yang matang dari para pemangku kebijakan pendidikan. Kesimpulannya, penelitian ini memberikan kontribusi dalam memahamiĀ isu kontroversial ini dalam konteks pendidikan dasar di Indonesia.