Junita BR Panjaitan
Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

DESAIN PERKEBUNAN BUAH NAGA MENJADI KAWASAN AGROWISATA DI KABUPATEN GORONTALO Junita BR Panjaitan; Lydia Surijani Tatura; Kalih Trumansyahjaya
JAMBURA Journal of Architecture Vol 5, No 1 (2023): JJoA : Juni 2023
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjoa.v5i1.18010

Abstract

Perkembangan kawasan Agrowisata yang tersebar di setiap Provinsi di Indonesia dengan berbagai keunikannya yang menjadi ciri khas bagi setiap destinasi wisata. Potensi Agrowisata pada saat ini mengalami peningkatan yang cukup pesat dari waktu ke waktu, peningkatan ini dapat dilihat dari peningkatan jumlah kedatangan wisatawan internasional dari tahun 1950-2010, yang mencatat 25 juta sampai 490 juta orang dengan pertumbuhan setiap tahunnya rata-rata 6,2%, bahkan diperkirakan pada tahun 2020 akan meningkat hingga mencapai 1,6 miliyar kunjungan wisatawan dunia, dengan sebagian besar yaitu 1,2 milyar, merupakan wisatawan regional dan hanya 378 juta orang yang merupakan wisatawan jarak jauh. Menurut data artikel Furisuka Distributor Sembako, Hasil perkebunan dan lahan perkebunan yang cocok untuk dijadikan sebagai Kawasan Agrowisata salah satunya adalah Tanaman Buah Naga yang mempunyai banyak kegunaan dan banyak peminatnya di Indonesia. Hasil produksi Buah Naga pun sangat banyak dibuatkan dengan berbagai jenis makanan, Furisuka Distributor Sembako juga menuliskan bahwa agen penanaman Buah Naga terbanyak terdapat di berbagai wilayah Indonesia salah satunya yaitu di Wilayah Provinsi Gorontalo, hal ini ditandai dengan banyaknya hasil perkebunan Buah Naga yang terdapat di berbagai Kabupaten. Tema Arsitektur Ekologi yang menjadi dasar perancangan ini didasari oleh kesatuan hubungan antara pemakai dan lingkungan di sekitar, karena perancangan ini lebih banyak memakai area alam dan juga perkebunan maka sangatlah cocok untuk membangunan keselarasan alam dan pengunjung.