Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

REFORMULASI PENETRATION STRESS TEST SEBAGAI PERLINDUNGAN HUKUM DATA PRIBADI KONSUMEN DI ERA BISNIS DIGITAL Abel Parvez; Andi Vallian Superani; Muhammad Hasyim Anta Maulana
Justitia et Pax Vol. 39 No. `1 (2023): Justitia et Pax Volume 39 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : Penerbit Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jep.v39i`1.6358

Abstract

This research focus on consumer personal data protection as a part of invention from privacy right in digital era. The high number of consumer personal data utilization by electronic system operator not accompanied with decent penetration stress test (PST) regulation. The purpose of this research is to give solution to clear personal data protection problem through PST testing method. The method that used by this research is normative research through statutory approach and conceptual approach. The result from this research concludes that there are still many problematic PST regulation. The problem can be seen from personal data protection that shattered in 30 statutory from different sector with no one arrange PST comprehensively. This dispute culminates to emergence dissimilarity definition, overlapping authority between receiver of System Management Security Information certification annual report, and PST operator polemic. As the result, it causes rampant of personal data breach that inflict consumer by matter, along with specific data exploitation that lead to sluggish business and economic country. Therefore, PST testing reformulation is needed as prevention step to protect consumer personal data in digital business era.
Reformulation Rancangan Undang-Undang Energi Baru Terbarukan for Transition to Eco-Friendly Energy Based by Green Legislation Abel Parvez; Reyhana Nabila Ismail; Sifa Alfyyah Asathin; Agus Saputra
Ikatan Penulis Mahasiswa Hukum Indonesia Law Journal Vol 3 No 1 (2023): IPMHI Law Journal, January 2023
Publisher : Universitas Negeri Semarang in collaboration with Ikatan Penulis Mahasiswa Hukum Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ipmhi.v3i1.58069

Abstract

Energi merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan dan berperan penting dalam kehidupan manusia. Salah satu kategori energi yang banyak digunakan adalah energi fosil, dimana energi tersebut telah mendominasi pemakaian energi negara Indonesia begitupula negara negara lain di dunia. Ketergantungan terhadap energi fosil ini terjadi dikarenakan biaya yang dikeluarkan murah dan proses pengelolaanya mudah. Terlepas energi fosil ini telah terbukti nyata tidak ramah lingkungan, tetapi energi tak terbarukan tetap kokoh eksistensinya dalam perumusan Rancangan Undang-Undang Energi Baru Terbarukan (RUU EBT). Hal tersebut sejatinya telah bertentangan dengan apa yang menjadi tujuan awalnya yaitu memerangi climate change yang mengakibatkan beragam permasalahan lingkungan. Berdasarkan problematika diatas, perlu diadakannya perbaikan ius constituendum yang ramah lingkungan selaras dengan hakikat dari konsep green legislation. Penelitian ini bertujuan untuk memahami problematika energi baru dalam RUU EBT dan mencari reformulasi yang tepat sesuai green legislation guna menghadapi climate change. Adapun metode penelitian yang digunakan ialah yuridis normatif dengan pendekatan perundang-undangan, pendekatan konseptual, dan pendekatan komparatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketidakselarasan antara landasan filosofis dari RUU EBT dengan materi muatannya diakibatkan atas orientasinya yang masih berkutat pada energi tak terbarukan termasuk dalam bentuk energi baru. Maka dari itu, perlu digagasnya suatu reformulasi terhadap rancangan undang-undang yang ramah lingkungan seperti konsep dalam green legislation.