Pencapaian tingkat efisiensi penggunaan input akan menentukan keberhasilan petani dalam mencapai produksi dan pendapatan yang maksimal dari usahatani dan agro nilam serta dapat bersaing di pasar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai tambah dan rasio nilai tambah nilam. Metode analisis data yang digunakan adalah metode Sensus dan metode Value Added Hayami yang digunakan dalam penelitian ini dengan sampel 30 orang petani di Desa Guo Batu Kecamatan Mandailing Natal Provinsi Sumatera Utara. Hasil penelitian menunjukkan nilai tambah dan rasio nilai tambah nilam olahan adalah Rp 47.153.400/produksi. Artinya pada Rp 15.808.933,33/kg harga bahan baku menghasilkan nilai tambah Rp 47.153.400/kg bahan baku dengan rasio nilai tambah 73,43%. Nilai tambah nilam keuntungan adalah Rp 46.784.579,01, dan tingkat keuntungan 99,17%.