Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

APLIKASI VARIABEL PENYERAP BUNYI SEDERHANA UNTUK WAKTU DENGUNG FREKUENSI MENENGAH ATAS PADA AUDITORIUM FAKULTAS KEDOKTERAN UGM Ola, Frengky Benediktus
Jurnal Arsitektur Komposisi Vol 11, No 2 (2015): Jurnal Arsitektur KOMPOSISI
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.255 KB) | DOI: 10.24002/jars.v11i2.1110

Abstract

Abstract: Multifunctional auditorium must accommodate two primary functions, namely speech and music performances. Both of these functions have different quality demands in order to satisfy the audience. On a multifunctional auditorium, the difference n of user will affect the value of reverberation time. A simple absorbent made of curtain which opened and closed will use for extend or shortening the value of reverberation time, particularly middle-high frequency. The study was conducted by method of simulation using the CATT Acoustic software. Research results showed the influence of curtain on the stability value of middle-high frequency reverberation time related to the number of audience.Keyword: Acoustic, auditorium, variable absorbency, simulation, substitutionAbstrak: Auditorium multifungsi harus mengakomodasi dua kelompok fungsi utama yaitu pidato dan pentas musik. Kedua fungsi tersebut memiliki tuntutan kualitas yang berbeda untuk memuaskan audien. Pada ruang auditorium multifungsi, perbedaan jumlah pengguna ruang akan mempengaruhi nilai waktu dengung. Penyerap bunyi sederhana akan memanfaatkan korden yang dibuka dan ditutup dan berakibat memperpanjang atau memperpendek nilai waktu dengung, khususnya frekuensi menengah atas. Penelitian dilakukan dengan metode simulasi berbantuan perangkat lunak CATT Acoustic. Hasil penelitian menegaskan, terdapat pengaruh penggunaan korden pada kestabilan nilai waktu dengung frekuensi menengah-atas berkaitan dengan jumlah audien.Kata Kunci: Akustika, auditorium, variabel penyerap, simulasi, substitusi
Digital Simulation as a Design Method of Artificial Lighting for Prayer Rooms Ola, Frengky Benediktus; Michelle, Brigitta
Indonesian Journal of Information Systems Vol 4, No 1 (2021): August 2021
Publisher : Program Studi Sistem Informasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/ijis.v4i1.4392

Abstract

This article aims to describe the results of the lighting design for the prayer room using a simulation method to answer the needs of function and ambience. In general, the lighting design for prayer rooms does not use an integrated approach. A common problem faced by prayer rooms, especially churches and chapels, is too glaring or too dim in some cases. The results of the community service activities in the form of lighting planning for the Church of Santa Theresia Sedayu and Chapel of SMA de Britto with the digital simulation method expect to provide an overview of designing lighting with a more measured method that can meet the needs of the ambience. Lighting simulation in both cases uses DIALux Evo software. The simulation result shows that the lighting design meets lighting standards and is able to provide a sacred atmosphere. Concerning the study, solving lighting problems with the digital simulation as the method is more scalable and can meet the ambience needs. Field measurements of the lighting design results can be carried out in the future to measure the simulation's level of achievement and validation.
Perancangan Akustik pada Bangunan Bersejarah Frengky Benediktus Ola
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 13, No 1 (2022): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v13i1.4693

Abstract

Bertambahnya jumlah umat berdampak pada kebutuhan ruang ibadat yang lebih besar. Penambahan ruangan ibadat pada sayap bangunan utama menghadap ke jalan utama kota yang bising. Peningkatan volume ruang berdampak pada kualitas akustik ruang yaitu waktu dengung (RT60). Penambahan ruangan tersebut diharapkan tidak merusak identitas bangunan lama. Tujuan pengabdian adalah menghasilkan rekomendasi desain yang menyelesaikan masalah kebisingan dan kulitas akustik ruang dengan tetap mempertahankan identitas bangunan bersejarah. Analisis identitas bangunan dilakukan pada tahap awal menggunakan pemetaan fisik bangunan. Analisis perbaikan akustik bangunan menggunakan metode simulasi komputer. Hasil pemetaan fisik menunjukan bahwa bangunan Gereja Sta. Perawan Maria – Purworejo memiliki karakter arsitektur campuran antara gaya kolonial peralihan dengan kolonial moderen. Penanganan kebisingan dengan menggunakan barrier mampu menurunkan tingkat kebisingan dalam ruang maupun di teras. Penanganan kualitas bunyi dalam ruang dapat dilakukan sambil mempertahankan karakter fisik interior bangunan. Keseluruhan proses kegiatan juga menjadi sarana edukasi akademisi kepada masyarakat mengenai metode perancangan ruang ibadah yang lebih tepat sasaran dan tepat guna.
Framework Optimasi Multi-Objektif dengan Metode Parametrik Maria Dominika Krisna Adya Anindita; Frengky Benediktus Ola
JoDA Journal of Digital Architecture Vol 1, No 1: September 2021
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1202.74 KB) | DOI: 10.24167/joda.v1i1.3477

Abstract

Performa bangunan merupakan isu yang sering dipertimbangkan dalam proses perancangan arsitektur. Pada prakteknya, pertimbangan ini seringkali bersifat multi-objektif sehingga pembuatan keputusan menjadi lebih rumit. Ketika masalah bersifat multi-objektif dan kompleks, pengambilan keputusan dengan hanya mengandalkan intuisi dan pengalaman perancang dapat menghasilkan solusi yang tidak tepat. Potensi metode parametrik berupa computer aided design yang dapat diintegrasikan dengan alat building performance simulation (BPS) dapat membantu perancang dalam memberi pertimbangan pengambilan keputusan. Studi ini bertujuan mengeksplorasi penggunaan metode parametrik sebagai alat bantu pengambilan keputusan melalui kasus studi optimasi kebisingan dan daylighting pada selasar basement gedung Thomas Aquinas UAJY. Output penelitian berupa pemaparan eksplorasi penggunaan metode parametrik beserta manfaat dan batasan yang ditemukan. Penelitian menggunakan software rhinoceros dan grashopper, ladybug, honeybee, pachyderm, colibri, dan design explorer. Berdasarkan hasil eksplorasi yang dilakukan, penggunaan metode parametrik memiliki manfaat dan batasan.
Identifikasi tingkat kebisingan serta indikasi dampak desain barrier hunian di tepi jalan raya Frengky Benediktus Ola; Maria Christina Prasetya; Maria Risky Pratiwi Renwarin; Cecilia Kitti; Fiona Purwanto
ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur Vol 5 No 1 (2020): ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur | Januari 2020 ~ April 2020
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandira

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (704.201 KB) | DOI: 10.30822/arteks.v5i1.195

Abstract

Identification of noise level and indication of its impact on residential barrier design in street edge The effect of noises toward human body not only disturb the hearing organs, it can also disturb other human body parts and in some cases may results in reduction of work’s efficiency. This study aims to assess the noise level in residential areas on the edge of the city of Yogyakarta highway and to find any indication of the impact on building design and barriers by homeowners to reduce noise. This research is quantitative associative. Data obtained from measurements and field observations. The results showed that the noise level in residential areas on the edge of the highway, class II street and local roads in the city of Yogyakarta did not meet the standard values of LTNI and LNP. The design of buildings and barriers as a noise reduction factors for the highway was found with a percentage of 100% on the Jalan Bung Tarjo segment, 85.7% on the Jalan Ki Penjawi segment, 20.83% on the Jalan Juminahan segment, 52.08% on the Jalan Bausasran segment, 13.37% on the Jalan Suryodiningratan segment, and 10.7% on the Jalan Mangkuyudan segment. Therefore, the people of Yogyakarta are not fully aware of the high level of road noise.
Pengaruh kualitas akustik pada produktivitas kerja dan tingkat psychosocial stress di ruang basement Maria Christina Prasetya; Frengky Benediktus Ola
ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur Vol 7 No 1 (2022): ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur | Januari 2022 ~ April 2022
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandira

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30822/arteks.v7i1.954

Abstract

The basement lobby area in Campus II of Universitas Atma Jaya Yogyakarta was originally designed to function as a vehicle parking and laboratory space with noise-generating equipment, but it is currently being used as a place for students to do assignments. Meanwhile, it has been discovered that psychosocial stress can be caused by continuous exposure to noise, thereby, making it necessary to consider the quality factor of the indoor environment of this area for students use. Therefore, this study was conducted to determine the effect of the noise in the basement lobby area on student work productivity and psychosocial stress. This involved the use of a quantitative method by measuring the noise level using Phonic PAA3 per one point in the 4 segments of the corridor according to the provisions of SNI 7231:2009. Moreover, a qualitative approach was also applied by distributing online and offline questionnaires to determine the perception of noise, psychosocial stress, and its effect on work productivity. A total of 109 respondents consisting of 48 architecture, 40 civil engineering, and 21 techno-biology students using the lobby as a place to do assignments were used as the respondents. The data obtained were analyzed using a simple regression method in the SPSS25 program. It is important to note that the quantitative and qualitative measurements were not conducted simultaneously. The results showed that the study room does not fulfill the standard reference value of 45dB required for the noise level as indicated by the highest and lowest noise (Leq) values recorded to be 74.10dB and 64.34dB in segments B and A, respectively, as well as the overall average of 70.1dB. Furthermore, the combination of the qualitative and quantitative data showed that the noise affects students' psychosocial stress by 43% and productivity by 45%, hence, this means the noise reduced the student productivity. Therefore, the noise factor needs to be considered in planning a workspace or converting the function of space in order to ensure its purpose is achieved maximally.
Digital Simulation as a Design Method of Artificial Lighting for Prayer Rooms Frengky Benediktus Ola; Brigitta Michelle
Indonesian Journal of Information Systems Vol. 4 No. 1 (2021): August 2021
Publisher : Program Studi Sistem Informasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/ijis.v4i1.4392

Abstract

This article aims to describe the results of the lighting design for the prayer room using a simulation method to answer the needs of function and ambience. In general, the lighting design for prayer rooms does not use an integrated approach. A common problem faced by prayer rooms, especially churches and chapels, is too glaring or too dim in some cases. The results of the community service activities in the form of lighting planning for the Church of Santa Theresia Sedayu and Chapel of SMA de Britto with the digital simulation method expect to provide an overview of designing lighting with a more measured method that can meet the needs of the ambience. Lighting simulation in both cases uses DIALux Evo software. The simulation result shows that the lighting design meets lighting standards and is able to provide a sacred atmosphere. Concerning the study, solving lighting problems with the digital simulation as the method is more scalable and can meet the ambience needs. Field measurements of the lighting design results can be carried out in the future to measure the simulation's level of achievement and validation.
Pemanfaatan simulasi performa desain bangunan pada proses studio arsitektur MD Krisna Adya Anindita; Frengky Benediktus Ola; Natalia Suwarno; Nimas Sekarlangit
ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur Vol 7 No 2 (2022): ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur | Mei 2022 ~ Agustus 2022
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandira

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30822/arteks.v7i2.1391

Abstract

Design is a unified system consists of parameters that influence each other, so design considerations must be careful. Building design performance is a measurable parameter, and integrating the planning and design process can make decision-making more focused and measurable. This paper describes the benefits and constraints of integrating building design performance simulations in the architectural studio design process using a design process of the Student Learning and Innovation Center. The study emphasizes cooling loads and daylighting using building design performance simulation to analyze the design form, layout, and building skin through shading study, UTCI, thermal comfort, wind, solar radiation, daylight, and cooling loads. Simulation using ladybug, honeybee, and sefaira software. The result is BPS utilization in the design process can assist designers in considering strategic design decisions when the problem is simple or aims to study climatic conditions. When the design problem is complex or requires detailed simulation, BPS utilization in the design process becomes more complicated so that the potential for simulation errors is more significant.
Desain Tata Bunyi Ruang Ibadah Gereja Melalui Kegiatan Pengabdian Masyarakat Frengky Benediktus Ola
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 14, No 2 (2023): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v14i2.11851

Abstract

Tata bunyi ruang ibadah yang baik mendukung terciptanya suasana yang diharapkan dalam ruang dan pemahaman informasi yang disampaikan secara audial. Pengondisian bunyi dalam ruang-ruang ibadah Gereja Katolik belum populer dalam proses desain bangunan. Material akustik ruang cenderung mahal. Sebagai bangunan non-komersil, proses desain yang akurat akan membantu mendapatkan hasil sesuai standar dan meminimalkan resiko pemborosan biaya. Tulisan ini memaparkan kegiatan pengabdian masyarakat berupa pendampingan desain akustik pada empat ruang ibadah Gereja Katolik di wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah. Tujuan dari pendampingan ini adalah untuk menghasilkan desain yang terukur dari segi standar akustik ruang dan penggunaan biaya bahan bangunan. Selain itu juga untuk memberikan edukasi bagi para pengampu kepentingan dalam Gereja dan proses pembangunan. Metode pendampingan dan bantuan berupa studi simulasi komputer, dan pemaparan serta diskusi antara pendamping dengan Romo Paroki, serta panitia pembangunan. Hasil pendampingan telah diaplikasikan pada tiga dari empat bangunan. Pengguna ruang menunjukkan kepuasan pada hasil perencanaan dan perancangan.
Studi Perbaikan Kualitas Akustika Ruang dalam Bangunan Cagar Budaya: Studi kasus Gereja Santo Yusup Bintaran Yasinta Anggi Dwi Febriana; Frengky Benediktus Ola
Seminar Nasional Penelitian dan Abdimas Vol 1 No 1 (2023): Juni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/senapas.v1i1.7282

Abstract

Daerah Istimewa Yogyakarta adalah salah satu provinsi yang memiliki banyak sekali sejarah dan peninggalan cagar budaya. Salah satu cagar budaya yang masih berfungsi sampai saat ini adalah Gereja Santo Yusup Bintaran. Gereja ini sudah beroperasi dari tahun 1934 hingga saat ini. Pada saat itu gereja digunakan sebagai tempat peribadatan umat katolik pada daerah tersebut. Gereja memiliki citra keagungan Tuhan sehingga elemen penyusun bangunan harus memiliki citra tersebut. Salah satunya akustika, Gereja memiliki akustika yang unik karena mempunyai 2 aktivitas ini yaitu speech dan music. Pada awalnya Bangunan ini dirancang tanpa mempertimbangkan aspek kualitas akustika, maka dari itu kualitas akustika bangunan membutuhkan perbaikan. Penelitian dilakukan untuk mengetahui kuallitas akustika bangunan pada saat ini yang kemudian akan dibandingkan dengan perbaikan kualitas akustika yang akan dilakukan. Tujuan dari penelitian ini dilakukakn untuk mengetahui seberapa besar efektivitas perbaikan kualitas askutika yang akan direkomendasikan. Penelitian ini menggunakan metode analisis dan simulasi untuk mengetahui rekomendasi kualitas akustika memiliki seberapa besar efektivitas yang ada. Dari hasil tersebut, penulis akan membuat hasil rekomendasi untuk perbaikan kualitas akustika pada Gereja Santo Yusuf Bintaran.