p-Index From 2019 - 2024
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Darma Agung
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EVALUASI KONSTRUKSI KOLOM UTAMA PADA GEDUNG SERBAGUNA DI UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI (UNJANI), CIMAHI – JAWA BARAT Udien Yulianto; Jon Putra; Jujuk Kusumawati; Djoko Subagijo; Yudi Setiawan; Ike Oktaviani; Dian Kusumowardani
JURNAL DARMA AGUNG Vol 31 No 3 (2023): JUNI
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Darma Agung (LPPM_UDA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/ojsuda.v31i3.3265

Abstract

Dalam pekerjaan konstruksi, perubahan desain awal sampai akhir pembangunan akan selalu terjadi perubahan desain. Perubahan dapat terjadi akibat perubahan gaya-gaya karena perubahan fungsi lantai oleh permintaan pemilik pekerjaan (owner) atau akibat kondisi pekerjaan dinilai oleh pihak pelaksana pekerjaan untuk dilakukan efisiensi dan percepatan kecepatan pelaksanaan pekerjaan. Pada skripsi ini menyampaikan alternatif perubahan kolom utama akibat pelaksanaan desain awal kolom menggunakan beton mengalami kendala sehubungan dengan tinggi kolom yang tidak ideal untuk dilaksanakan pengecoran yang dapat berdampak mempengaruhi mutu dan kemampuan kolom menahan beban. Perencanaan kolom utama dalam skripsi ini dianalisis menggunakan metode LRFD (Load Resistance Factor Design) dan pemodelan pada aplikasi SAP2000 sebagai pembanding. Kolom utama dianalisis mengggunakan dua ukuran H-Beam yaitu H-Beam 300.300.10.15 dan H-Beam 350.350.14.22. Hal ini dilakukan untuk memberikan alternatif kepada owner ukuran H-Beam yang tepat secara konstruksi dan lebih efektif dan efisien secara biaya, mutu dan kecepatan pelaksanaan. Hasil analisis melalui pemodelan dengan aplikasi SAP2000 menyatakan bahwa H-Beam 300.300.10.15 memenuhi syarat- syarat aman penampang karena nilai capacity ratio < 1, namun secara LRFD penampang ini tidak memenuhi karena nilai interaksi gaya aksial dan momen lentur > 1. Maka diputuskan untuk menggunakan H-Beam 350 karena menurut analisis metode LRFD maupun pemodelan pada aplikasi SAP 200 memenuhi semua syarat.
REVIEW PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK RENOVASI OFFICE PT S2J NAROGONG, BEKASI Djoko Subagijo; Jujuk Kusumawati; Udien Yulianto; Yudi Setiawan; Jon Putra; Ike Oktaviani; Dian Kusumowardani
JURNAL DARMA AGUNG Vol 31 No 3 (2023): JUNI
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Darma Agung (LPPM_UDA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/ojsuda.v31i3.3264

Abstract

Setiap proses pengerjaan suatu bangunan dalam suatu proyek tidaklah lepas dari segala bahaya resiko kecelakaan kerja terhadap para tenaga kerja. Maka, dalam suatu perusahaan diperlukannya program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) guna mengurangi dan mencegah kecelakaan kerja. Penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner pada proyek konstruksi di Kota Bekasi. Dengan hasil penyebaran kuesioner di proyek pembangunan konstruksi dengan jumlah 30 responden yang memiliki peran /tugas masing-masing dalam proyek konstruksi tersebut. Analisis data dilakukan pada microsoft excel yang selanjutnya pengolahan data menggunakan hitungan mean untuk mengetahui nilai rata-rata dari penyebaran kuesioner tersebut untuk mengetahui keberhasilan penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan RII (Relative Importance Index) untuk mengetahui faktof-faktor yang mempengaruhi penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Nilai tingkat keberhasilan penerapan untuk semua variabel diambil rata-rata dengan nilai indeks adalah 54%. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat kita simpulkan bahwa hasil dari evaluasi penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) mencapai nilai 54% dengan kategori penilaian cukup. Faktor-faktor yang menghambat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada proyek pembangunan office PT. S2J Narogong, mencakup program yang menjadi penghambat yaitu: kedisiplinan dan biaya. Kedisiplinan, karena kurangnya kesadaran diri para pekerja untuk mengikuti aturan-aturan yang berlaku. Biaya, tingginya biaya untuk penerapan program SMK3 sering diabaikan. Sehingga untuk implementasi K3 dalam Alat Pelindung Diri (APD) tidak terealisasi.