Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

EVALUASI KEBERLAJUTAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH PERDESAAN DI KECAMATAN LEDOKOMBO KABUPATEN JEMBER PROPINSI JAWA TIMUR Krisdhianto, Andhi; Sembiring, Emenda
Jurnal Teknik Lingkungan Vol 22, No 1 (2016)
Publisher : ITB Journal Publisher, LPPM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1115.052 KB) | DOI: 10.5614/j.tl.2016.22.1.3

Abstract

Abstrak: Pemenuhan kebutuhan air bersih di wilayah perdesaan biasanya dilakukan secara individu dan secara komunal, perpipaan air bersih adalah salahsatu cara memennuhi kebutuhan air secara komunal. Perpipaan air bersih perdesaan dikelola oleh masyarakat dengan membentuk kelompok pengelola, di Kecamatan Ledokombo terdapat 42 sistem perpipaan air bersih, 24 sistem diantaranya dapat berjalan dengan baik namun 18 sistem dalam keadaan tidak baik. Oleh karena itu perlu dikaji faktor apa yang mempengaruhi sistem penyediaan air bersih perdesaan di Kecamatan Ledokombo dan strategi apa yang perlu dibangun. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini Confirmatory faktor Analisis (CFA) untuk mengkonfirmasi faktor yang mempengaruhi keberlanjutan sedangkan analisis SWOT dan Matrik IE digunakan untuk menyusun strategi. Berdasarkan hasil analisis, faktor yang mempengaruhi keberlanjutan sistem penyediaan air bersih perdesaan di Kecamatan Ledokombo adalah peranserta masyarakat, teknis, pembiayaan dan lembaga. Sementara faktor lingkungan tidak signifikan mengukur keberlanjutan penyediaan air bersih perdesaan di Kecamatan Ledokombo karena nilai komponen matriknya < 0,50. Nilai total Rating Score IFAS 2,43 pada Matrik IE sebagai sumbu X dan nilai total Rating Score EFAS 2,67 pada Matrik IE sebagai sumbu Y, maka sistem penyediaan air bersih perdesaan di Kecamatan Ledokombo masuk dalam wilayah Mandiri dan Membangun. Strategi yang dapat dibangun diantaranya adalah perbaikan infrastruktur, pelatihan bagi pengelola, pembentukan badan pengawas, meningkatkan peranserta masyarakat, penambahan sambungan rumah dan memaksimalkan penagihan iuran air bersih. Kata kunci: keberlanjutan, penyediaan air bersih, air bersih, perdesaan Abstract: Fulfillment the needs of clean water in rural areas is usually performed individually and communally, piping clean water is one way of meeting water needs communally. Management of clean water piped rural communities by forming a management group, in Subdistrict Ledokombo there are 42 water piping system, 24 of which system to run well but 18 system is in bad condition. Therefore, it is necessary to study what factors influence rural water supply system in the Subdistrict Ledokombo and what strategies need to be built. The analytical method used in this study Confirmatory factor analysis (CFA) to confirm the factors affecting the sustainability while SWOT analysis and IE Matrix is used to strategize. Based on the analysis, factors affecting the sustainability of rural water supply systems in Subdistrict Ledokombo is community participation, technical, financing and institutions. While environmental factors are not significant to measure the sustainability of rural water supply in the Subdistrict Ledokombo because component matrix values <0.50. The IFAS rating score of 2.43 on a matrix IE as the X-axis and the EFAS rating score of 2.67 on a Matrix IE as the Y-axis, the rural water supply systems in Subdistrict Ledokombo included in the Self and Build. The strategy can be built include infrastructure improvements, training for managers, the establishment of supervisory board, increase community participation, increase in house connections and billing maximize clean water fee. Keywords: sustainability, water supply, clean water, rural
ANALISIS POTENSI NILAI EKONOMI SAMPAH PERUMAHAN KAWASAN KOTA KABUPATEN JEMBER Mawan Eko Defriatno; Andhi Krisdhianto
JURNAL BIOSENSE Vol 5 No 01 (2022): Edisi Juni 2022
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas PGRI Banyuwangi, Jalan Ikan Tongkol No 01, Telp (0333) 421593, 428592 Banyuwangi 68416

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.505 KB) | DOI: 10.36526/biosense.v5i01.1961

Abstract

Masyarakat biasanya enggan untuk mengelola sampahnya karena masyarakat belum memahami ancaman sampah bagi lingkungan ataupun malah keuntungan yang bisa masyarkat dapatkan jika mereka melaksanakan tata kelola sampah secara benar. Melalui tata kelola sampah yang baik yang beberapa sektor informal lakukan dapat dihasilkan nilai ekonomi yang lumayan besar. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui timbulan sampah serta komposisi sampah juga menghitung potensi nilai ekonomi sampah dari perumahan kawasan kota Kabupaten Jember. Pelaksanaan penelitian dilakuakn selama 5 bulan yakni mulai bulan Maret hingga Agustus 2019. Sampling timbulan serta komposisi sampah dilaksanakan berturut-turut selama 8 (delapan) hari yang disesuaikai pada SNI 19-3964-1994. Bentuk analisis datanya menggunakan analisis deskriptif yang dimaksudkan untuk mengetahui timbulan, komposisi, serta potensi nilai ekonomi sampah. Jumlah timbulan sampah Perumahan kawasan kota Kabupaten Jember adalah 72817,79 kg per hari. Komposisi sampah terdiri dari botol 5,49% kertas kulit 4,58% botol plastik berwarna 3,08% gelas Aqua 2,2% kardus 1,76% kaleng 1,7% kertas putih 1,16% koran 0,78% dan sampah organik 79,25%. Nilai ekonomi sampah dari Perumahan kawasan kota Kabupaten Jember adalah 163.650.084 rupiah per hari. Sedangkan potensi ekonomi sampah kawasan kota Kabupaten Jember pada tahun 2019 adalah Rp 59.732.280.660.
EVALUASI KEBERLAJUTAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH PERDESAAN DI KECAMATAN LEDOKOMBO KABUPATEN JEMBER PROPINSI JAWA TIMUR Andhi Krisdhianto; Emenda Sembiring
Jurnal Teknik Lingkungan Vol. 22 No. 1 (2016)
Publisher : ITB Journal Publisher, LPPM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/j.tl.2016.22.1.3

Abstract

Abstrak: Pemenuhan kebutuhan air bersih di wilayah perdesaan biasanya dilakukan secara individu dan secara komunal, perpipaan air bersih adalah salahsatu cara memennuhi kebutuhan air secara komunal. Perpipaan air bersih perdesaan dikelola oleh masyarakat dengan membentuk kelompok pengelola, di Kecamatan Ledokombo terdapat 42 sistem perpipaan air bersih, 24 sistem diantaranya dapat berjalan dengan baik namun 18 sistem dalam keadaan tidak baik. Oleh karena itu perlu dikaji faktor apa yang mempengaruhi sistem penyediaan air bersih perdesaan di Kecamatan Ledokombo dan strategi apa yang perlu dibangun. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini Confirmatory faktor Analisis (CFA) untuk mengkonfirmasi faktor yang mempengaruhi keberlanjutan sedangkan analisis SWOT dan Matrik IE digunakan untuk menyusun strategi. Berdasarkan hasil analisis, faktor yang mempengaruhi keberlanjutan sistem penyediaan air bersih perdesaan di Kecamatan Ledokombo adalah peranserta masyarakat, teknis, pembiayaan dan lembaga. Sementara faktor lingkungan tidak signifikan mengukur keberlanjutan penyediaan air bersih perdesaan di Kecamatan Ledokombo karena nilai komponen matriknya < 0,50. Nilai total Rating Score IFAS 2,43 pada Matrik IE sebagai sumbu X dan nilai total Rating Score EFAS 2,67 pada Matrik IE sebagai sumbu Y, maka sistem penyediaan air bersih perdesaan di Kecamatan Ledokombo masuk dalam wilayah Mandiri dan Membangun. Strategi yang dapat dibangun diantaranya adalah perbaikan infrastruktur, pelatihan bagi pengelola, pembentukan badan pengawas, meningkatkan peranserta masyarakat, penambahan sambungan rumah dan memaksimalkan penagihan iuran air bersih. Kata kunci: keberlanjutan, penyediaan air bersih, air bersih, perdesaan Abstract: Fulfillment the needs of clean water in rural areas is usually performed individually and communally, piping clean water is one way of meeting water needs communally. Management of clean water piped rural communities by forming a management group, in Subdistrict Ledokombo there are 42 water piping system, 24 of which system to run well but 18 system is in bad condition. Therefore, it is necessary to study what factors influence rural water supply system in the Subdistrict Ledokombo and what strategies need to be built. The analytical method used in this study Confirmatory factor analysis (CFA) to confirm the factors affecting the sustainability while SWOT analysis and IE Matrix is used to strategize. Based on the analysis, factors affecting the sustainability of rural water supply systems in Subdistrict Ledokombo is community participation, technical, financing and institutions. While environmental factors are not significant to measure the sustainability of rural water supply in the Subdistrict Ledokombo because component matrix values <0.50. The IFAS rating score of 2.43 on a matrix IE as the X-axis and the EFAS rating score of 2.67 on a Matrix IE as the Y-axis, the rural water supply systems in Subdistrict Ledokombo included in the Self and Build. The strategy can be built include infrastructure improvements, training for managers, the establishment of supervisory board, increase community participation, increase in house connections and billing maximize clean water fee. Keywords: sustainability, water supply, clean water, rural
Analisis Sosial Kelompok Masyarakat di Kawasan Wisata Pantai Pulau Merah dalam Implementasi SOP Pengelolaan Sampah Plastik di Destinasi Wisata Bahari Siti Muyasaroh; Ahmad Muzaqi; Mawan Eko Defriatno; Andhi Krisdhianto
Jurnal Engineering Vol. 5 No. 1 (2023): Volume 5, Nomor 1, 2023
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jurnalengineering.v5i1.23576

Abstract

Perkembangan pariwisata selain berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat, tetapi juga membawa dampak negatif terhadap lingkungan. Melihat urgensi permasalahan sampah di destinasi wisata bahari, diperlukan pengelolaan sampah yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kondisi eksisting persampahan dan memberikan rekomendasi pengelolaan sampah. Penelitian dilaksanakan selama satu bulan, yaitu 26 Agustus-September 2021 menggunakan metode kualitatif deskriptif.  Rekomendasi struktur kelembagaan UPS Pulau Merah sebagai lembaga legal yang mengelola sampah di kawasan destinasi wisata perlu segera diwujudkan melalui surat Keputusan (SK) Kepala Desa Sumberagung. Dalam operasionalnya, diperlukan panduan teknis berupa SOP. Peningkatan partisipasi masyarakat dapat dilakukan dengan sosialisasi dan edukasi secara bertahap. Selain itu, perlu dilakukan upaya-upaya pengembangan sumber pendanaan agar pengelolaan sampah di kawasan wisata bahari dan sekitarnya dapat berjalan optimal dan berkelanjutan.
ANALISIS TIMBULAN, KOMPOSISI, DAN POTENSI PENGOLAHAN SAMPAH KAWASAN WISATA PANTAI PULAU MERAH BANYUWANGI Andhi Krisdhianto; Siti Muyasaroh; Mawan Defriatno
JURNAL BIOSENSE Vol 6 No 01 (2023): Edisi Juni 2023
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas PGRI Banyuwangi, Jalan Ikan Tongkol No 01, Telp (0333) 421593, 428592 Banyuwangi 68416

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/biosense.v6i01.2813

Abstract

Abstrak Pengelolaan wisata pantai Pulau Merah cukup berhasil dan menjadikan tempat tersebut salah satu tujuan utama wisata di Kabupaten Banyuwangi. Rata-rata kunjungan wisatawan ke Pulau Merah dari tahun 2013-2017 adalah 361.640 orang per tahun. Kegiatan wisata juga berpotensi menyebabkan masalah bagi lingkungan. Tantangan yang cukup besar datang dari masalah persampahan dan juga pengelolaan air limbah yang keduanya bisa berdampak pada kerusakan lingkungan pengurangan kenyamanan dan kesehatan, serta penurunan estetika. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur timbulan sampah, menganalisa komposisi sampah, dan menganalisa potensi pengolahan sampah kawasan wisata Pantai Pulau Merah Banyuwangi. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur timbulan sampah, menganalisa komposisi sampah, dan menganalisa potensi pengolahan sampah kawasan wisata Pantai Pulau Merah Banyuwangi. Penelitian ini dilakukan di kawasan wisata Pulau Merah yang terletak di Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi. Waktu penelitian dilakukan selama 12 Bulan, dimulai dari November 2021 sampai Oktober 2022. jumlah timbulan sampah di pantai Pulau Merah Kabupaten Banyuwangi selama periode November 2021 sampai Oktober 2022 sebesar 170.664 Kg/tahun (170,6 Ton/tahun). Sehingga rata-rata timbulan sampah setiap bulan dalam kurun waktu November 2021 sampai Oktober 2022 adalah sebesar 13.056 Kg/Bulan (13,06 ton/tahun). Mayoritas sampah kawasan Pantai Pulau Merah terdiri dari sampah organic (70%), komposisi sampah terbesar kedua yaitu sampah residu (27%) dan yang terakhir adalah sampah anorganik yang bisa didaur ulang (3%). Potensi pengolahan sampah organik di pantai Pulau Merah dapat dimanfaatkan dengan dibangun fasilitas pengomposan komunal di sekitar pantai. Sedangkan sampah anorganik masih memiliki nilai ekonomi sebesar Rp 2.657.800 pertahun jika langsung dijual sebagai bahan baku, dan berpotensi memiliki nilai lebih tinggi jika diolah menjadi bahan atau kerajinan yang lebih memiliki nilai ekonomi. Kata Kunci: Sampah, Timbulan, Komposisi, Potensi Pengolahan, Pulau Merah Abstract The management of Pulau Merah beach tourism is quite successful and makes the place one of the main tourist destinations in Banyuwangi Regency. The average tourist visit to Pulau Merah from 2013-2017 was 361,640 people per year. Tourism activities also have the potential to cause problems for the environment. A considerable challenge comes from the problem of waste and wastewater management, both of which can have an impact on environmental damage, reducing comfort and health, and reducing aesthetics. This study aims to measure waste generation, analyze waste composition, and analyze the potential for waste processing in the Pulau Merah Beach Banyuwangi tourist area. This study aims to measure waste generation, analyze waste composition, and analyze the potential for waste processing in the Pulau Merah Beach Banyuwangi tourist area. This research was conducted in the Pulau Merah tourist area located in Pancer Hamlet, Sumberagung Village, Pesanggaran District, Banyuwangi Regency. The research time was conducted for 12 months, starting from November 2021 to October 2022. the amount of waste generation on the Pulau Merah beach of Banyuwangi Regency during the period November 2021 to October 2022 amounted to 170,664 Kg / year (170.6 tons / year). So that the average waste generation every month in the period November 2021 to October 2022 is 13,056 Kg / month (13.06 tons / year). The majority of the Pulau Merah Beach area's waste consists of organic waste (70%), the second largest waste composition is residual waste (27%) and the last is inorganic waste that can be recycled (3%). The potential for organic waste processing at Pulau Merah beach can be utilized by building communal composting facilities around the beach. While inorganic waste still has an economic value of Rp 2,657,800 per year if it is directly sold as raw material, and has the potential to have a higher value if it is processed into materials or crafts that have more economic value. Keywords: Waste, Generation, Composition, Processing Potential, Pulau Merah