Shidqi Divreda Sulaeman
Universitas Pertahanan, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Penerapan Proses Produksi Ramah Lingkungan Pada Industri Pertahanan dalam Mendukung Kemandirian Alpalhankam Endi Khairuman; Yuda Safrilana; Fachmi Khoiruddin; Shidqi Divreda Sulaeman; Ansori
G-Tech: Jurnal Teknologi Terapan Vol 7 No 3 (2023): G-Tech, Vol. 7 No. 3 Juli 2023
Publisher : Universitas Islam Raden Rahmat, Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33379/gtech.v7i3.2614

Abstract

Industri pertahanan memiliki peran penting dalam meningkatkan produksi Alpalhankam, namun kurangnya perhatian terhadap proses produksi yang ramah lingkungan, mengakibatkan pencemaran lingkungan dan polusi udara. Salah satu cara untuk menghadapi tantangan tersebut yakni dengan penerapan proses produksi ramah lingkungan khususnya pada industri pertahanan. Industri yang memiliki peran penting tersebut yaitu PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) yang telah menerapkan proses produksi ramah lingkungan pada produksi aluminium sebagai bahan baku alpalhankam. Tujuan dari penelitian ini yaitu merumuskan penerapan proses produksi yang ramah lingkungan dari PT Inalum kepada pemangku kebijakan untuk dilaksanakan oleh seluruh industri pertahanan di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan metode penelitian Studi Literatur dan Analytical Hierarchy Process (AHP) sehingga diketahui teknis operasional produksi yang ramah lingkungan. Hasil dari penelitian ini didapat bahwa penerapan proses produksi yang ramah lingkungan di industri pertahanan memiliki manfaat seperti efisiensi waktu produksi, meningkatkan citra perusahaan dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Hasil dari Analytical Hierarchy Process (AHP) diperoleh dalam skala prioritas pelaksanaan aktifitas produksi industri pertahanan yang ramah lingkungan sebagai berikut: Kriteria pengendalian proses menjadi prioritas utama dengan bobot 0,584. Kriteria proses End of Pipe menjadi prioritas kedua dengan bobot 0,295. Kriteria program CSR menjadi prioritas terakhir dengan bobot 0,121. Hasil dari penelitian ini akan menjadi rekomendasi serta acuan bagi pemangku kebijakan ataupun para pelaku industri alpalhankam.