This Author published in this journals
All Journal Biokultur
Mohammad Galih Fanani
Departemen Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Airlangga

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Konflik Dalam Pengembangan Nilai Bisnis Sampah Rumah Tangga Pada Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Rejoagung Berseri di Desa Rejoagung Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang Mohammad Galih Fanani
Biokultur Vol. 12 No. 1 (2023): Potret Nilai Sosial dan Ekonomi dalam Masyarakat
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/bk.v12i1.45479

Abstract

Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R) di Desa Rejoagung Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang terdapat pengembangan nilai bisnis sampah rumah tangga, Namun proses operasionalnya tidak terlepas muncul konflik di setiap kepengurusan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kegiatan dan peran Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Rejoagung Berseri dalam pengembangan nilai bisnis sampah rumah tangga dan untuk mengetahui bagaimana konflik yang terjadi dalam pengelolaan sampah rumah tangga di Desa Rejoagung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode etnografi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara mendalam kepada 12 informan, dan dokumen. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori konflik dari Randhal Collins. Hasil penelitian menunjukkan peran penting TPS 3R terhadap pengembangan nilai bisnis sampah rumah tangga di Desa Rejoagung, mulai peluang kerja dan keuntungan uang. Manfaat dari pengangkutan, pemilahan, pemanfaatan sampah organik dan anorganik, pengelolaan bank sampah, serta manfaat lain yangdirasakan oleh masyarakat sekitar TPS 3R yakni dari segi ekonomi, lingkungan dan perubahan pola perilaku. Konflik muncul pada setiap periode kepengurusan. Namun, peneliti lebih fokus pada konflik yang terjadi pada periode keempat. Konflik ini adalah 1) konflik internal: gaji para pekerja yang terlalu kecil, tossa yang sering mogok, dan pengurus yang tidak menjalankan tugasnya dengan baik, 2) konflik eksternal: para pelanggan sampah yang tidak menjalankan kesepakatan dengan baik, protes dari masyarakat sekitar TPS 3R karena sampah mengeluarkan bau yang tidak sedap, adanya intervensi pemerintah terhadap pengurus TPS 3R untuk terlibat dalam BUMDes. Kata kunci: Konflik, Nilai Bisnis Sampah, Pengelolaan Sampah, TPS 3R