Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

GROWTH OF CARP (Cyprinus carpio L.) FED WITH RICE BRAN-COCONUT BAGASSE MIXED SUBSTRATE FERMENTED USING Rhizopus oryzae Dzul Umam, Robby; Sriherwanto, Catur; Yunita, Etyn; Suja’i, Imam
Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia (JBBI) Vol 2, No 2 (2015): December 2015
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (934.308 KB) | DOI: 10.29122/jbbi.v2i2.513

Abstract

Dedak padi dan ampas kelapa dicampur dengan perbandingan tertentu dan kemudian difermentasi menggunakan Rhizopus oryzae untuk pakan ikan. Uji pemberian pakan lalu dilakukan untuk mengetahui pengaruh pakan terhadap pertumbuhan ikan mas (Cyprinus carpio L.). Dalam penelitian ini digunakan 5 perlakuan: satu perlakuan pakan tanpa fermentasi (pakan komersial 100%), dan empat perlakuan pakan fermentasi substrat campuran bekatul dan ampas kelapa dengan empat perbandingan yang berbeda, yakni 75%:25%, 50%:50%, 25%:75%, dan 0%:100%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan komersial 100% (protein sejati 15,25% dan serat kasar 6,27%) memperlihatkan hasil terbaik terhadap pertumbuhan ikan mas dengan pertambahan bobot badan 2,56 g dan rasio konversi pakan 1,95. Sementara itu pemberian pakan fermentasi (protein sejati berkisar 4,89-9,97% dan serat kasar 22,87-25,70%) hanya menghasilkan pertambahan bobot badan ikan pada kisaran 0,47-0,64 g dengan rasio konversi pakan 2,50-2,64. Dengan demikian pakan fermentasi tersebut mampu mendorong pertumbuhan ikan mas meskipun masih kurang optimal dibandingkan dengan pakan komersial.Kata Kunci: Rhizopus oryzae, Cyprinus carpio, rice bran, coconut bagasse, fermentation  ABSTRACTRice bran and coconut bagasse were mixed and then fermented using Rhizopus oryzae for preparing aquafeed. Subsequent feeding test was carried out to determine the effect on the growth of carps (Cyprinus carpio L). Five feeding treatments were employed, one unfermented feed (commercial feed 100%), and the other four feeds produced by fermentation using substrate mixture of rice bran and coconut pulp in four different ratios, namely 75%:25%, 50%:50%, 25%:75%, and 0%:100%. The results showed that feeding 100% commercial feed (true protein 15.25% and crude fibre 6.27%) showed the best results on the fish growth with body weight gain of 2.56 g and feed conversion ratio of 1.95. Meanwhile, feeding fermented feeds (true protein 4.89-9.97% and crude fiber 22.87-25.70%) only resulted in body weight gain in the range of 0.47 to 0.64 g with feed conversion ratio of 2.50 to 2.64. Thus, the fermented feeds promoted growth in tested carps albeit less optimally than commercial feed.Keywords: Rhizopus oryzae, Cyprinus carpio, dedak, ampas kelapa, fermentasi
FERMENTATION OF KEPOK BANANA PEEL-CORN HOMINY MIXED SUBSTRATE FOR DIETARY INCLUSION IN BROILER RATION Anwar, Fadilla; Sriherwanto, Catur; Yunita, Etyn; Suja’i, Imam
Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia (JBBI) Vol 3, No 1 (2016): June 2016
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.093 KB) | DOI: 10.29122/jbbi.v3i1.54

Abstract

To reduce broiler production cost, a study was carried out on utilisation of alternative, less costly feed components, namely kepok banana peel and corn hominy which were mixed and fermented using the fungus Rhizopus oryzae. The fermented substrate was added into commercial feed in order to determine its influence on the poultry’s production performance. This study employed a completely randomized design (CRD) with four treatments: one using 100% pure commercial feed, and the other three commercial feed mixed with the fermented feed component at the levels of 5%, 10% and 15%. All treatments were repeated four times during 25 days growth period. The results showed that supplementation of the fermented ingredient in the broiler ration at the levels of 5%, 10%, or 15% had no significant effect (P>0,05) on the feed consumption, body weight gain, feed conversion ratio, and the final body weight of the animals. Although mixing the fermented feed ingredient up to 15% in the commercial feed promoted the growth of the broilers, the results were not yet comparable to pure commercial feed.Keywords: Corn hominy, broiler, fermentation, kepok banana peel, Rhizopus oryzae AbstrakUntuk mengurangi biaya produksi ayam pedaging, dilakukan pengkajian penggunaan bahan penyusun pakan alternatif yang lebih murah, yaitu kulit pisang kepok dan ampok jagung yang dicampur dan difermentasi menggunakan jamur Rhizopus oryzae. Hasil fermentasi tersebut lalu ditambahkan pada pakan komersial ayam pedaging dengan tujuan mengetahui pengaruhnya terhadap penampilan produksi ayam pedaging. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan, yaitu satu perlakuan 100% pakan komersial murni, dan tiga perlakuan pakan komersial yang dicampur bahan pakan hasil fermentasi tersebut dengan kadar 5%, 10%, dan 15%. Seluruh perlakukan diulang empat kali selama 25 hari masa pemeliharaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan bahan pakan terfermentasi ke dalam ransum ayam pedaging pada kadar 5%, 10%, atau 15% tidak memberikan pengaruh nyata (P>0,05) terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, nilai koversi pakan, dan bobot badan akhir hewan. Meskipun penambahan bahan pakan fermentasi tersebut hingga 15% dalam pakan komersial mendukung pertumbuhan ayam pedaging, namun capaian pertumbuhannya belumlah sebaik pakan komersial.Kata kunci: Ampok jagung, ayam pedaging, fermentasi, kulit pisang kepok, Rhizopus oryzae
GROWTH OF NILE TILAPIA (Oreochormis niloticus) FRY FED WITH COCONUT TESTA-CASSAVA BAGASSE MIXED SUBSTRATE FERMENTED USING Rhizopus oryzae Pradana, Yudha Wali; Sriherwanto, Catur; Yunita, Etyn; Suja’i, Imam
Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia (JBBI) Vol 4, No 1 (2017): June 2017
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (874.114 KB) | DOI: 10.29122/jbbi.v4i1.1799

Abstract

Utilization of agroindustrial byproduct as cheap raw materials for aquafeed was hampered by its poor nutritional value as well as high antinutrition content which could be overcome through fermentation. Coconut testa (CT) and cassava bagasse (CB) were mixed, and fermented using Rhizopus oryzae for preparing aquafeed. Subsequent feeding test was carried out on tilapias (Oreochormis niloticus L.) using 5 feeding treatments: one unfermented feed (commercial feed 100%), and the other four feeds produced by fermentation using substrate mixture of CT and CB in 4 different ratios, namely 100%:0%, 75%:25%, 50%:50%, and 25%:75%. Feeding 100% commercial feed (true protein 22.64% and crude fibre 14.67%) showed the best results on the fish growth with body weight gain of 3.96 g and feed conversion ratio of 8.63. Meanwhile, feeding fermented feeds (true protein 7.96-20.27% and crude fiber 14.14-18.47%) resulted in body weight gain in the range of 2.22 to 2.75 g with feed conversion ratio of 10.89 to 13.62. Thus, the fermented feeds promoted growth in tested tilapias albeit less optimally than commercial feed did.Keywords: Rhizopus oryzae, Oreochromis niloticus, coconut testa, cassava bagasse, fermentation ABSTRAKPenggunaan hasil samping agroindustri sebagai bahan pakan murah ikan terkendala rendahnya nutrisi dan tingginya antinutrisi yang dapat diatasi melalui fermentasi. Dalam penelitian ini, kulit daging buah kelapa (KK) dan onggok singkong (OS) dicampur dengan perbandingan tertentu, lalu difermentasi menggunakan Rhizopus oryzae untuk pakan ikan. Uji pemberian pakan dilakukan terhadap ikan nila (Oreochormis niloticus L.) dengan 5 perlakuan: satu perlakuan pakan tanpa fermentasi (pakan komersial 100%), dan empat perlakuan pakan fermentasi substrat campuran KK dan OS dengan 4 perbandingan yang berbeda, yakni 100%:0%, 75%:25%, 50%:50%, dan 25%:75%. Pemberian pakan komersial 100% (protein sejati 22,64% dan serat kasar 14,67%) memperlihatkan hasil terbaik pada pertumbuhan ikan nila dengan pertambahan bobot badan 3,96 g dan rasio konversi pakan 8,63. Sebaliknya, pemberian pakan fermentasi (protein sejati berkisar 7,96-20,27% dan serat kasar 14,14-18,47%) menghasilkan pertambahan bobot badan ikan pada kisaran 2,22-2,75 g dengan rasio konversi pakan 10,89-13,62. Dengan demikian pakan fermentasi tersebut mendorong pertumbuhan ikan nila namun kurang optimal dibandingkan pakan komersial.Kata Kunci: Rhizopus oryzae, Oreochromis niloticus, kulit daging buah kelapa, onggok, fermentasi
EFFECTS OF Rhizopus oryzae FERMENTATION OF COCOA BYPRODUCT ON CERTAIN AMINO ACID AND THEOBROMINE CONTENTS Sriherwanto, Catur; Reksohadiwinoto, Budhi Santoso; Mahsunah, Anis Herliyanti; Suja’i, Imam; Toelak, Sarny; Rusmiyati, Mia
Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia (JBBI) Vol 3, No 2 (2016): December 2016
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (766.613 KB) | DOI: 10.29122/jbbi.v3i2.945

Abstract

Being the world’s third largest producer of cocoa (Theobroma cacao), Indonesia provides abundant cocoa pod husk byproduct. Despite its high content of biological materials, its use as animal feed, however, has been limited due to its low nutritive values and significant content of antinutritive substances. Thus, this study was aimed to investigate the changes of selected amino acids glutamate, aspartate, valine, alanine, and proline, as well as the antinutritional compound theobromine in cocoa byproduct-rice bran mixed substrate following fermentation using Rhizopus oryzae. The fermented substrate obtained had its true protein content increased from 1.95% to 23.16%. After analyses using ultra-performance liquid chromatography quadrupole time of flight mass spectrometry, the following amino acids, namely: total and free glutamates, total and free valine, total proline, as well as free alanine underwent increase, while the others decreased. The concentration of the antinutritional factor theobromine was below the limit detectable by HPLC.Keywords: Rhizopus oryzae, Theobroma cacao, theobromine, fermentation, amino acidsABSTRAKSebagai penghasil kakao (Theobroma cacao) terbesar ketiga di dunia, Indonesia mempunyai hasil samping melimpah berupa kulit cangkang kakao. Meskipun kandungan bahan biologisnya tinggi, penggunaan produk samping ini sebagai pakan ternak masih terbatas karena nilai gizi yang rendah serta kandungan zat antinutrisi yang tinggi. Oleh karenanya, penelitian ini bertujuan mengetahui perubahan kandungan asam amino glutamat, aspartat, valin, alanin, dan prolin, serta senyawa antinutrisi teobromin dalam campuran hasil samping coklat-dedak padi pasca fermentasi menggunakan Rhizopus oryzae. Substrat hasil fermentasi mengalami peningkatan kandungan protein sejati dari 1,95% menjadi 23,16%. Hasil analisis menggunakan ultra-performance liquid chromatography quadrupole time of flight mass spectrometry, menunjukkan bahwa kandungan asam amino: glutamat total dan glutamat bebas, valin total dan valin bebas, prolin total, serta alanin bebas mengalami peningkatan, sementara asam amino selainnya mengalami penurunan. Kandungan antinutrisi teobromin berada di bawah ambang batas deteksi oleh HPLC.Kata kunci: Rhizopus oryzae, Theobroma cacao, teobromin, fermentasi, asam aminoÂ