Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. GIVARI SMART TECHNINDO PEKANBARU DENGAN DISIPLIN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Mukhtadi Adam Surya; Raden Lestari Garnasih; Rosnelly Roesdi
Jurnal Daya Saing Vol 9 No 2 (2023)
Publisher : Komunitas Manajemen Kompetitif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35446/dayasaing.v9i2.1134

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan PT. Givari Smart Technindo Pekanbaru dengan disiplin kerja sebagai variabel intervening. Populasi sekaligus sampel dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Givari Smart Technindo Pekanbaru tahun 2021 yang terjual 50 orang. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis jalur dengan menggunakan program SPSS 25. Dari hasil pengujian yang dilakukan diketahui bahwa motivasi, disiplin kerja, dan kinerja pada PT. Givari Smart Technindo Pekanbaru dinilai masih belum cukup baik. Dari hasil pengujian diketahui bahwa motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap disiplin kerja pada PT. Givari Smart Technindo Pekanbaru dengan pengaruh sebesar 46,8%. Kemudian motivasi dan disiplin kerja juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja PT. Givari Smart Technindo Pekanbaru sebesar 71,7%. Dan dari uji sobel diketahui bahwa motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja melalui disiplin kerja karyawan PT. Givari Smart Technindo Pekanbaru. Pemimpin harus mengevaluasi hasil kerja dalam bentuk diskusi dengan atasan, mendengarkan dan menerapkan kritik dan saran dari pelanggan dengan menyediakan kotak saran. Supervisor di PT. Givari Smart Technindo Pekanbaru dapat berperan sebagai mediator antara karyawan dan konsumen. Maka perusahaan hendaknya menghargai hal-hal yang berdampak baik bagi perusahaan yang dilakukan oleh karyawan, meskipun hanya hal-hal kecil, misalnya memuji mereka, guna meningkatkan rasa hormat dan semangat kerja karyawan. Atasan dapat mengapresiasi kinerja yang baik dengan membiarkan karyawan menyampaikan pendapat atau menyampaikan keluhannya di tempat kerja. Atasan diharapkan bersikap tegas terhadap karyawan yang ceroboh. juga disertai dengan saran dan solusi agar karyawan memahami kesalahannya sehingga tidak mengulangi kesalahan yang sama di kemudian hari.
Knowledge Wirausaha dalam menciptakan ekosistem: Kebijakan Pemerintah, Pelatihan dan Pendampingan Gatot Wijayanto; Aida Nursanti; Arwinence Pramadewi; Fitri; Ahmad Rifqi; Rosnelly Roesdi; Dian Pratiwi
Jurnal Pengabdian West Science Vol 2 No 07 (2023): Jurnal Pengabdian West Science
Publisher : Westscience Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58812/jpws.v2i07.544

Abstract

Kewirausahaan telah menjadi kekuatan pendorong pertumbuhan ekonomi dan inovasi di banyak negara, sehingga mendorong minat yang semakin besar untuk mengembangkan ekosistem kewirausahaan yang berkembang. Inti dari ekosistem ini adalah pengetahuan kewirausahaan, perpaduan keterampilan, wawasan, dan keahlian yang memberdayakan individu untuk mengidentifikasi peluang, mengambil risiko yang diperhitungkan, dan mengubah ide-ide inovatif menjadi usaha yang sukses. Untuk mengeksplorasi peran pengetahuan kewirausahaan dalam membentuk ekosistem yang sukses, penelitian ini menyelidiki dampak dari kebijakan pemerintah, program pelatihan, dan inisiatif pendampingan. Dengan menggunakan pendekatan metode campuran, penelitian ini melakukan tinjauan literatur sistematis untuk membangun landasan teori dan menganalisis studi kasus ekosistem kewirausahaan yang sukses untuk mengidentifikasi praktik terbaik. Selain itu, wawancara dengan para pemangku kepentingan utama, termasuk pembuat kebijakan, pendidik, mentor, dan wirausahawan, memberikan wawasan yang lebih dalam tentang dinamika pengetahuan kewirausahaan dalam ekosistem. Hasilnya menyoroti pengaruh signifikan dari kebijakan pemerintah terhadap pengembangan dan penyebaran pengetahuan kewirausahaan. Kerangka kerja peraturan yang mendukung, opsi pembiayaan yang dapat diakses, dan perlindungan kekayaan intelektual ditemukan secara positif terkait dengan peningkatan aktivitas kewirausahaan. Program pelatihan muncul sebagai kontributor penting, membekali calon wirausahawan dengan keterampilan penting, peluang berjejaring, dan paparan terhadap praktik-praktik terbaik. Inisiatif pendampingan terbukti berperan penting dalam memberikan bimbingan yang dipersonalisasi, memfasilitasi transfer pengetahuan, dan menumbuhkan ketangguhan pada wirausahawan.