Proses pengangkutan pasir menggunakan truk-truk besar merupakan sumber pencemaran udara karena dapat menimbulkan partikel debu, gas sehingga dapat menyebabkan beberapa gangguan penyakit pada lingkungan masyarakat sekitar desa buata. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat risiko kesehatan lingkungan pajanan particulate matter (PM10) dan Karbon Monoksida (CO) pada masyarakat desa buata. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL) dengan jumlah sampel 270 responden. Lokasi sampel udara terbagi atas 3 lokasi yang terdiri dari 2 titik. Hasil pengukuran Konsentrasi PM10 dari ketiga lokasi telah melewati baku mutu yang ditetapkan Pemerintah No. 22 Tahun 2021 pada Konsentrasi PM10 yaitu 75 µg/Nm3 atau 0.075 mg/m3. Hasil penggukuran CO juga melewati baku mutu yang di tetapkan Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2021 yaitu 10.000 μg/Nm3 atau 10 mg/m3. Hasil perhitungan tingkat risiko (RQ) realtime pada konsentrasi PM10 adalah RQ ≤ 1 tidak ada risiko non karsinogenik bagi masyarakat desa Buata. Tingkat risiko pada konsentrasi CO realtime adalah RQ ≤ 1, tidak ada risiko atau masih aman bagi masyarakat di desa Buata.Masyarakat diharapkan agar menjaga kesehatan dan lingkungan, dengan cara sering berolahraga, menjaga perilaku hidup bersih dan sehat serta melakukan penghijauan dan penanaman pohon di sekitar galian pasir dan sekitar pemukiman.Kata Kunci : ARKL, Galian Pasir, PM10, CO