Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Desain Didaktis Konsep Reaksi Reduksi Oksidasi Rizky Brehnaputrifajar Khaerudin; Asep Supriatna; Sumar Hendayana; Herwantono Herwantono
Orbital: Jurnal Pendidikan Kimia Vol 7 No 1 (2023): Orbital: Jurnal Pendidikan Kimia
Publisher : Chemistry Education Department of Education and Teaching Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/ojpk.v7i1.17524

Abstract

The lack of didactic anticipation as reflected in lesson plans can have an impact on the less optimal learning process for each student so that learning obstacles arise. One effort to overcome this is to design learning through didactic design. This study aims to develop a didactic design in reducing learning obstacles in the concept of redox reactions. The method used in this research is a qualitative research method. The research design used is Didactical Design Research (DDR). Data collection techniques used are tests, observations, interviews and documentation. Respondents in this study were 30 students of the UPI Pilot Laboratory High School in class XI IPA 2 and 28 students in class X. Based on the results of the study, it was found that the didactic design developed in the form of Chapter Design and Lesson Design included providing an understanding of concepts through the provision of phenomena followed by experiments or demonstrations in general, which ran smoothly. The existence of Chapter Design and Lesson Design components aims to make students obtain the material. The other goal is to make it easier for teachers to achieve better educational goals by bringing out predictions of student responses and prepared teacher anticipation. This didactical design can reduce learning barriers and can improve students' abilities. It can be concluded that the didactic design of the concept of oxidation-reduction reactions is effective as an alternative teaching material used in the learning process.
Pengaruh Revolusi Industri 4.0 terhadap Sistem Hukum dan Kebijakan Penggunaan Dalam Teknologi di Indonesia Herwantono Herwantono; Kalijunjung Hasibuan; Loso Judijanto
Jurnal Hukum dan HAM Wara Sains Vol 2 No 10 (2023): Jurnal Hukum dan HAM Wara Sains
Publisher : Westscience Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58812/jhhws.v2i10.709

Abstract

Revolusi Industri Keempat (Industri 4.0) membentuk kembali ekonomi, masyarakat, dan sistem tata kelola secara global. Indonesia, sebagai negara yang sedang berkembang pesat, tidak luput dari transformasi ini. Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif untuk mengeksplorasi pengaruh Industri 4.0 terhadap sistem hukum dan kebijakan penggunaan teknologi di Indonesia. Survei dilakukan di antara pejabat pemerintah, ahli hukum, profesional industri teknologi, dan pengguna teknologi untuk mengumpulkan data. Temuan utama menunjukkan bahwa sebagian besar responden dari berbagai kelompok mengakui dampak signifikan Industri 4.0 terhadap kerangka hukum dan kebijakan di Indonesia. Tantangan regulasi terkait privasi data, kekayaan intelektual, dan keamanan siber secara umum diakui. Para pejabat pemerintah menekankan perlunya pendekatan yang seimbang, di mana adaptasi regulasi mendorong inovasi. Pakar hukum menekankan pentingnya mengembangkan keahlian dalam hukum teknologi, dan pengguna teknologi mengungkapkan kekhawatiran mereka tentang privasi data. Temuan-temuan ini memiliki implikasi penting bagi masa depan lanskap hukum dan kebijakan Indonesia di era digital.  
TINJAUAN HUKUM MARITIM BERKAITAN DENGAN KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB PENGANGKUT KAPAL LAUT DALAM KEGIATAN PERDAGANGAN Herwantono Herwantono; Sudarsono Sudarsono
Jurnal Cahaya Mandalika ISSN 2721-4796 (online) Vol. 3 No. 2: Jurnal Cahaya Mandalika
Publisher : Institut Penelitian Dan Pengambangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel jurnal ini memberikan tinjauan hukum komprehensif terhadap aspek maritim yang berkaitan dengan kewajiban dan tanggung jawab pengangkut kapal dalam kegiatan komersial. Industri maritim memainkan peran penting dalam perdagangan global, dan memahami kerangka hukum yang mengatur kewajiban dan tanggung jawab pengangkut kapal sangat penting untuk memastikan kelancaran dan sahnya perdagangan maritim. Tinjauan tersebut mencakup pemeriksaan terhadap instrumen hukum utama, konvensi internasional, dan peraturan perundang-undangan nasional yang relevan dengan kewajiban pengangkut kapal. Bab ini menggali seluk-beluk hubungan kontrak antara pengangkut, pengirim barang, dan pemangku kepentingan lainnya yang terlibat dalam perdagangan maritim. Perhatian khusus diberikan pada kewajiban hukum yang timbul dari pengangkutan barang melalui laut, mengatasi permasalahan seperti tanggung jawab kargo, pengiriman, dan klaim. Selain itu, artikel ini mengeksplorasi implikasi tren yang muncul dalam industri maritim, termasuk penggunaan bill of lading elektronik dan kemajuan teknologi pelayaran. Implikasi hukum dari peraturan lingkungan hidup yang mempengaruhi kegiatan maritim juga dipertimbangkan, dengan menekankan semakin pentingnya keberlanjutan dan kepatuhan di sektor pelayaran. Lebih lanjut, penelitian ini menganalisis secara kritis putusan pengadilan dan kasus hukum terkait perselisihan yang melibatkan kewajiban dan tanggung jawab pengangkut kapal. Hal ini mencakup contoh kerusakan kargo, penundaan, dan masalah lain yang mungkin timbul selama perdagangan maritim. Penelitian ini bertujuan untuk menyediakan sumber daya yang komprehensif bagi para praktisi hukum, pembuat kebijakan, dan pemangku kepentingan yang terlibat dalam perdagangan maritim. Dengan mensintesis dan menafsirkan lanskap hukum yang kompleks seputar kewajiban pengangkut kapal, artikel ini berkontribusi pada wacana yang sedang berlangsung mengenai regulasi aktivitas maritim yang efektif, memastikan keseimbangan antara kepentingan komersial dan kepatuhan hukum. Pada akhirnya, tinjauan hukum ini berupaya untuk meningkatkan pemahaman tentang tanggung jawab hukum pengangkut kapal, sehingga mendorong lingkungan perdagangan maritim yang lebih aman dan efisien.