Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Panggung

Estetika, Seren taun Antara Seni, Ritual, Dan Kehidupan Subiantoro, Ign. Herry
PANGGUNG Vol 26, No 4 (2016): Orientalisme & Oksidentalisme Sebagai Relasi, Dominasi, dan Batasan dalam Este
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v26i4.212

Abstract

 ABSTRACT Seren taun presents a ceremony system which has aspects of ideas, aspect of language, aspect of behaviour and aspect of equipments. These aspects is related to one another and understood as a sacred communication. Three life principles as the conditions to achieve as the perfection of life and The Truth of death is ritualized on the Pwahaci as the birth symbol, the priciple of maturity and the image of per- fection (death).Under Djati Kusumah leaderships, Seren taun was developing physically as well as the content of appreciation presentation of the ADS spiritual, be able to be accepted by the community. SerenTaun is seen as guidance of aesthetical beauty in the trilogy of verum, bonum,  and pulchrum. Beautiful ways to present aesthetic of Seren taun which is anticipate the nature beauty and art as the safety signs, there are shown by the guidance of the harmonization between human beings and God, the nature and other human beings. The art and ritual performance are kinds and true gives the universal as the harmoniza- tion and balance of humans’lives physically and mentally. Keywords: Seren taun, ritual performance, aesthetic of beauty, and balancing of humans’lives     ABSTRAK Seren taun merupakan presentasi estetik masyarakat agraris untuk mendatangkan berkah dari leluhur. Sistem upacara meliputi aspek gagasan, kebahasaan, prilaku, dan peralatan dalam seren taun dimaknai sebagai komunikasi sakral. Tiga prinsip kehidupan sebagai syarat menca- pai kesempurnaan hidup diritualisasikan pada Dewi Pwahaci untuk mengungkapkan tentang prinsip kelahiran, kedewasaan, dan gambaran prinsip kesempurnaan (kematian).Di tangan Kekarismatikan pemimpin tradisional Pangeran Djati Kusumah, Seren taun berkembang baik secara bentuk maupun isi, sebagai  presentasi penghayatan ajaran spiritual ADS, agar mudah diterima oleh semua orang. Pemahaman itu menunjukan Seren taun sebagai tuntunan nilai-nilai keindahan, yang syarat dengan trilogi antara verum (kebenaran) bonum (ke- baikan), dan pulchrum (keindahan). Cara-cara indah dari presentasi estetik Seren taun merupa- kan keindahan alam dan seni sebagai tutuntunan-keharmonisan manusia dengan Tuhan, alam semesta, dan sesamanya. Pertunjukan seni dan ritual itu, memberikan manfaat secara universal sebagai penyelaras atau balancing kehidupan manusia secara lahir maupun batin. Kata kunci: Seren taun, estetika, pertunjukan ritual 
Tari Buyung Cigugur Kuningan di Masa Pandemi Caturwati, Endang; Subiantoro, Ign. Herry; Elisandy, Terry
PANGGUNG Vol 30, No 4 (2020): Kearifan Lokal dalam Metode, Model dan Inovasi Seni
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4904.437 KB) | DOI: 10.26742/panggung.v30i4.1374

Abstract

Tari Buyung merupakan sebuah tarian yang dipergelarkan pada upacara adat Seren Taun diCigugur Kuningan. Tarian tersebut memiliki makna, menginjak kendi sambil membawa buyungdi kepala (nyuhun) erat hubungannya dengan ungkapan ‘di mana bumi dipijak di situ langitdijunjung’. Di masa Pamdemi Covid-19 tari Buyung tidak dipergelarkan. Artikel ini merupakanhasil Penelitian Hibah Tesis Magister ISBI Bandung, bertujuan menghasilkan berbagai aspekyang terkait dengan tari Buyung, serta re-komposisi koreografi dan pola lantai Tari Buyung,sesuai dengan kebutuhan pertunjukan di masa pamdemi Covid-19. Metode yang digunakanadalah metode ‘DO IT’, dengan mengevaluasi masalah satu persatu guna mendapatkan solusicara berpikir kreatif. Hasil peneltian, (1) Ditemukan adanya ‘perubahan konsep pertunjukan’,di masa pamdemi Covid-19; (2) Re-Komposisi Tari Buyung sesuai jumlah penari dan ruangpertunjukan out door ke in door, (3) Menemukan ‘Pola Tujuh’ dari berbagai aspek yang terkaitdengan pertunjukan Tari Buyung.Kata Kunci: Tari Buyung, Seren Taun Cigugur Kuningan
Penciptaan Tari Jamparing Sekar Kinasih Ignasius Herry Subiantoro
PANGGUNG Vol 32, No 1 (2022): Varian Model Proses Kreatif dalam Cipta Karya Seni
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (964.836 KB) | DOI: 10.26742/panggung.v32i1.1991

Abstract

Judul Penciptaan Tari Jamparing Sekar Kinasih adalah proses pembentukan karya tari sebagai representasi simbolik ‘citra keillahian manusia’ (bidadari) dalam menebarkan cinta kasih. Tema gagasan sekar kinasih merupakan Ajaran Spiritual Aliran Kepercayaan Kiai Madrais di Cigugur. Bertujuan menyampaikan pesan kebaikan bahwa. ‘berbagai fenomena kehidupan yang meng-eksis (ada) adalah cinta kasih adanya Campur Tangan Tuhan’. Pengkajian makna filosofis sekar kinasih menggunakan Teori Estetika Teologi Han Urs Von Balthasar (Kelly Hamilton, 2005), didukung pengoranisasian bentuk melalui metoda Eksplorasi, Improvisasi, dan Kompoisi Alma Hawkins (I Wayan Debya, 2003), dipadukan dengan Metoda Kontruksi Tari Jacqueline Smith (Ben Suhato,1985). Dengan teori dan metoda yang digunakan, Tari Jamparing Sekar Kinasih adalah Tari dramatik, penyajian representasional simbolik tindakan estetik cinta kasih manusia (bidadari). Jamparing Sekar Kinasih menjadi ‘misi budaya’ Komunitas Penghayat Kepercayaan Kiai Madrais Cigugur pada Pergelaran Agung Keraton se-Dunia tahun 2013 di Jakarta dengan nama Keraton Paseban Tripanca Tunggal Kepangeranan Gebang Tinatar.Kata Kunci: Jamparing Sekar Kinasih, teologi cinta, penciptaan tari.
Pelatihan Paduan Suara SDN Ciganitri 2 Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung di Masa Pandemi Covid-19 Ignasius Herry Subiantoro
PANGGUNG Vol 31, No 1 (2021): Eksistensi Seni Budaya di Masa Pandemi
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (644.731 KB) | DOI: 10.26742/panggung.v31i1.1533

Abstract

Judul penulisan ini merupakan laporan deskriptif Pelatihan Teknik Vokal Paduan Suara pada Sekolah Dasar Negri (SDN), yang bertunjuan memberikan apresiasi dan penggalian minat dan bakat pada tingkat Sekolash Dasar. Teori pelatihan vokal meliputi teknik pernafasan, produksi suara, frasering, dan penghayatan terhadap lagu yang dinyayikan. Bukan pelatihan yang mudah melakukan pelatihan teknik vokal di masa pandemi Covid-19 ini. Hambatan-hambatan situasi konsidi dan sulitnya proses pembelajaran teknik vokal secara teknis, diperlukan tatap muka meskipun dengan secara serius untuk memperhatikan protokol kesehatan. Metoda yang digunakan adalah menghafalkan lagu dari kata perkata, pengulangan secara driil, dan analogi-analogi atau perumpamaan-perumpamaan istilah teknik unsur unsur vokal yang lebih sederhana diberikan agar lebih mudah dipahami sesuai dengan tingkat usia peserta didik. Berdasarkan landasan teori dan metoda atau cara-cara yang digunakan, maka Pelatihan Paduan Suara di SD Negri Ciganitri 2 Kecamatan Bojongsoang ini menjadi lebih efektif, yang kemudian menghasilkan lima lagu ke dalam bentuk Pertunjukan Paduan Suara Virtual.Kata Kunci: Pelatian Teknik Vokal, Paduan Suara Virtual, Teknik Perekaman
Estetika, Seren taun Antara Seni, Ritual, Dan Kehidupan Ign. Herry Subiantoro
PANGGUNG Vol 26, No 4 (2016): Orientalisme & Oksidentalisme Sebagai Relasi, Dominasi, dan Batasan dalam Estet
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.974 KB) | DOI: 10.26742/panggung.v26i4.212

Abstract

 ABSTRACT Seren taun presents a ceremony system which has aspects of ideas, aspect of language, aspect of behaviour and aspect of equipments. These aspects is related to one another and understood as a sacred communication. Three life principles as the conditions to achieve as the perfection of life and The Truth of death is ritualized on the Pwahaci as the birth symbol, the priciple of maturity and the image of per- fection (death).Under Djati Kusumah leaderships, Seren taun was developing physically as well as the content of appreciation presentation of the ADS spiritual, be able to be accepted by the community. SerenTaun is seen as guidance of aesthetical beauty in the trilogy of verum, bonum,  and pulchrum. Beautiful ways to present aesthetic of Seren taun which is anticipate the nature beauty and art as the safety signs, there are shown by the guidance of the harmonization between human beings and God, the nature and other human beings. The art and ritual performance are kinds and true gives the universal as the harmoniza- tion and balance of humans’lives physically and mentally. Keywords: Seren taun, ritual performance, aesthetic of beauty, and balancing of humans’lives     ABSTRAK Seren taun merupakan presentasi estetik masyarakat agraris untuk mendatangkan berkah dari leluhur. Sistem upacara meliputi aspek gagasan, kebahasaan, prilaku, dan peralatan dalam seren taun dimaknai sebagai komunikasi sakral. Tiga prinsip kehidupan sebagai syarat menca- pai kesempurnaan hidup diritualisasikan pada Dewi Pwahaci untuk mengungkapkan tentang prinsip kelahiran, kedewasaan, dan gambaran prinsip kesempurnaan (kematian).Di tangan Kekarismatikan pemimpin tradisional Pangeran Djati Kusumah, Seren taun berkembang baik secara bentuk maupun isi, sebagai  presentasi penghayatan ajaran spiritual ADS, agar mudah diterima oleh semua orang. Pemahaman itu menunjukan Seren taun sebagai tuntunan nilai-nilai keindahan, yang syarat dengan trilogi antara verum (kebenaran) bonum (ke- baikan), dan pulchrum (keindahan). Cara-cara indah dari presentasi estetik Seren taun merupa- kan keindahan alam dan seni sebagai tutuntunan-keharmonisan manusia dengan Tuhan, alam semesta, dan sesamanya. Pertunjukan seni dan ritual itu, memberikan manfaat secara universal sebagai penyelaras atau balancing kehidupan manusia secara lahir maupun batin. Kata kunci: Seren taun, estetika, pertunjukan ritualÂ