Wiyadi Wiyadi
Politeknik Kesehatan Kalimantan Timur

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH TINDAKAN SUCTION TERHADAP PERUBAHAN SATURASI OKSIGEN PADA PASIEN PENURUNAN KESADARAN DI RUANG ICU RSD dr. H. SOEMARNO SOSTROATMODJO Septi Susilawati Apui; Wiyadi Wiyadi; Arsyawina Arsyawina
Aspiration of Health Journal Vol. 1 No. 1: Aspiration of Health Journal, Maret 2023
Publisher : LPPM Institut Teknologi Dan Kesehatan Aspirasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/aohj.v1i1.84

Abstract

Gagal napas yang disebabkan oleh karena adanya obstruksi pada saluran pernapasan bisa diatasi, dengan tindakan suction. Jika tindakan suction ini tidak tepat dilakukan maka yang akan muncul adalah masalah dengan gangguan bersihan jalan napas dan itu akan membuat pasien mengalami kekurangan suplay oksigen (hipoksemia). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh tindakan suction terhadap perubahan saturasi oksigen pada pasien penurunan kesadaran di Ruang ICU RSD dr. H. Soemarno Sostroatmodjo. Rancangan quasi eksperimen berbentuk desain one group pretest-posttest design. Populasi seluruh pasien yang dilakukan tindakan suction di Ruang ICU RSD dr. H. Soemarno Sostroatmodjo. Pengambilan sampel dengan menggunakan metode nonprobability sampling dengan teknik purposive sampling. Variabel bebas tindakan suction. Variabel terikat perubahan saturasi oksigen pada pasien penurunan kesadaran. Instrumen alat ukur saturasi oksigen (oksimetri), peralatan suction. Distribusi frekuensi saturasi oksigen pada responden sebelum tindakan suction dari 15 responden diperoleh hasil nilai tendensi sentral sebelum (pretest) yaitu mean sebesar 91,53%; median 91%; minimum 87%; maksimum 96% dan standar deviasi 2,997%; dan saturasi oksigen sesudah (posttest) yaitu mean sebesar 96,40%; median 97%; minimum 93%; maksimum 99% dan standar deviasi 1,805%. Ada pengaruh tindakan suction terhadap perubahan saturasi oksigen pada pasien penurunan kesadaran di Ruang ICU RSD dr. H. Soemarno Sostroatmodjo.
FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN IBU KE POSYANDU BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LONG BIA Agus Susanto; Rasmun Rasmun; Wiyadi Wiyadi
Aspiration of Health Journal Vol. 1 No. 2: Aspiration of Health Journal, Juni 2023
Publisher : LPPM Institut Teknologi Dan Kesehatan Aspirasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/aohj.v1i2.99

Abstract

Upaya deteksi dini gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak balita salah satunya dengan mengikuti kegiatan Posyandu secara rutin. Jumlah balita yang di timbang di Puskesmas Long Bia pada tahun 2021 sebanyak 55,81% angka ini masih jauh dari target Dinas Kesehatan Kabupaten Bulungan yaitu 85%. Tujuan penelitian ini ingin mengetahui faktor faktor yang berhubungan dengan kepatuhan kunjungan ibu ke Posyandu balita di wilayah kerja Puskesmas Long Bia. Jenis penelitian ini adalah penelitian Observasional dengan desain cross sectional, Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Ibu yang mempunyai balita usia 12-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Long Bia berjumlah 180 dengan jumlah sampel 124 balita, teknik sampling proportional random sampling. Instrument penelitian menggunakan kuisioner dan Analisa data dengan Chi Square dan uji alternatif Fisher’s Exact. Didapatkan bahwa tidak ada hubungan umur dengan kepatuhan kunjungan ibu ke Posyandu balita di peroleh nilai p value = 0,94 lebih besar dari nilai α= 0,05, tidak ada hubungan pendidikan dengan kepatuhan kunjungan ibu ke Posyandu balita diperoleh nilai p value = 0,63 lebih besar dari nilai α= 0,05, Tidak ada hubungan pekerjaan dengan kepatuhan kunjungan ibu ke Posyandu balita ibu diperoleh nilai p value = 0,47 lebih besar dari nilai α= 0,05, Ada hubungan pengetahuan dengan kepatuhan kunjungan ibu ke Posyandu balita diperoleh nilai p value = 0,00 lebih kecil dari nilai α= 0,05, Ada hubungan sikap dengan kepatuhan kunjungan ibu ke Posyandu balita diperoleh nilai p value = 0,00 lebih kecil dari nilai α= 0,05, Ada hubungan kepercayaan dengan kepatuhan kunjungan ibu ke Posyandu balita diperoleh nilai p value = 0,04 lebih kecil dari nilai α= 0,05. Tidak ada hubungan antara umur, pendidikan dan pekerjaan dengan kepatuhan kunjungan ibu ke posyandu balita, Ada hubungan antara pengetahuan, sikap dan kepercayaan dengan kepatuhan kunjungan ibu ke posyandu balita. Pentingnya Puskesmas selalu memberikan informasi serta penyuluhan di masyarakat mengenai pentingnya membawa balita sampai usia 59 bulan ke Posyandu balita.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI EMERGENSI DI IGD RSUD dr. H. SOEMARNO SOSROATMODJO TANJUNG SELOR Annisa Dwi Astrini Putri; Wiyadi Wiyadi; Indah Nur Imamah
Aspiration of Health Journal Vol. 1 No. 2: Aspiration of Health Journal, Juni 2023
Publisher : LPPM Institut Teknologi Dan Kesehatan Aspirasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/aohj.v1i2.112

Abstract

Hipertensi emergensi merujuk pada kondisi di mana tekanan darah naik secara tiba-tiba dan signifikan dalam waktu singkat. Penderita hipertensi perlu meningkatkan kepatuhan terhadap terapi farmakologi dan non farmakologi untuk mencapai tekanan darah yang normal. Gaya hidup yang tidak sehat, konsumsi natrium yang tinggi serta ketidakpatuhan mengkonsumsi obat antihipertensi menjadikan tekanan darah cenderung semakin meningkat. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang terkait dengan hipertensi emergensi di Unit Gawat Darurat RSUD DR. H. Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional. Populasi yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah pasien dengan hipertensi yang datang ke Unit Gawat Darurat RSUD DR. H. Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Penelitian ini melibatkan 24 orang sebagai sampel. Diperoleh sebagian besar responden pola makan kurang baik sebanyak 13 orang (54,2%), kepatuhan minum obat tinggi sebanyak 15 orang (62,5%) dan stres sedang sebanyak 14 orang (58,3%), stres ringan sebanyak 10 orang (41,7%) dan mengalami hipertensi emergensi sebanyak 17 orang (70,8%). Terdapat korelasi antara pola makan, tingkat stres, dan kepatuhan dalam minum obat dengan kejadian hipertensi emergensi.