Adnan Amin
Fakultas Pertanian Universitas Samudra

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Penelitian Agrosamudra

PENGARUH KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN DALAM ZPT AUKSIN TERHADAP VIABILITAS BENIH SEMANGKA (Citurullus lunatus) KADALUARSA Adnan Amin; Boy Riza Juanda; Muhammad Zaini
Jurnal Penelitian Agrosamudra Vol 4 No 1 (2017): Jurnal Penelitian Agrosamudra
Publisher : Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi dan lama perendaman dalam ZPT auksin terhadap viabilitas benih semangka kadaluarsa serta interaksi yang dimunculkan dari keduanya. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial, yang terdiri dari dua faktor yaitu: Faktor konsentrasi Auksin (K) yang terdiri dari 4 (empat) taraf yaitu : K0 (0 ml/liter air atau kontrol), K1 (1 ml/liter air), K2 (2 ml/liter air) dan K3 (3 ml/liter air). Faktor lama perendaman (L) yang terdiri terdiri dari 4 (empat) taraf yaitu : L0 (0 jam atau kontrol), L1 (2 jam), L2 (4 jam) dan L3 (6 jam). Untuk menggambarkan perkecambahan benih semangka maka dilakukan pengamatan dengan parameter sebagai berikut ; daya kecambah, potensi tumbuh, vigor, tinggi kecambah, serta panjang akar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan Konsentrasi Auksin berpengaruh sangat nyata terhadap daya kecambah, potensi tumbuh, indeks vigor, tinggi kecambah dan panjang akar benih semangka kadaluarsa. Perlakuan konsentrasi Auksin terbaik dijumpai pada konsentrasi 2 ml/liter air (L2). Perlakuan lama perendaman dalam ZPT Auksin berpengaruh sangat nyata terhadap daya kecambah, potensi tumbuh, indeks vigor, tinggi kecambah dan panjang akar benih semangka kadaluarsa. Perlakuan lama perendaman terbaik dijumpai pada lama perendaman 4 jam (L2). Interaksi antara perlakuan konsentrasi dan lama perendaman dalam ZPT Auksin berpengaruh tidak nyata terhadap seluruh parameter pengamatan yang meliputi daya kecambah, potensi tumbuh, indeks vigor, tinggi kecambah, serta panjang akar.
PENGARUH KONSENTRASI DAN LAMANYA PERENDAMAN DALAM LARUTAN GIBERELLIN TERHADAP PERKECAMBAHAN BENIH KAKAO Adnan Amin
Jurnal Penelitian Agrosamudra Vol 4 No 2 (2017): Jurnal Penelitian Agrosamudra
Publisher : Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi dan lama perendaman dalam larutan giberellin terhadap perkecambahan benih kakao serta interaksi yang dimunculkan dari kedua perlakuan tersebut. Rancangan yang dugunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial, yang terdiri dari dua faktor yaitu : faktor konsentrasi Giberellin (G) yang terdiri dari 4 taraf yaitu ; G0 (0,0 ml/liter air atau kontrol), G1 (0,5 ml/liter air), G2 (1,0 ml/liter air), dan G3 (1,5 ml/liter air). Faktor lama perendaman (L) yang terdiri terdiri dari 4 taraf yaitu : L0 (0 jam atau kontrol), L1 (12 jam), L2 (24 jam), dan L3 (36 jam). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi giberellin berpengaruh nyata terhadap daya kecambah benih kakao pada umur 14 HST. Perlakuan konsentrasi giberellin terbaik ditemukan pada konsentrasi 1,5 ml/liter air (G3). Lama perendaman dalam giberellin berpengaruh sangat nyata terhadap daya kecambah benih kakao umur 14 HST, dan vigor benih kakao pada umur 14 HST, serta berpengaruh nyata terhadap daya kecambah umur 7 HST dan potensi tumbuh. Perlakuan lama perendaman terbaik ditemukan pada perendaman 24 jam (L2). Interaksi antara perlakuan konsentrasi dan lama perendaman dalam giberellin berpengaruh tidak nyata terhadap seluruh parameter pengamatan yang meliputi daya kecambah, potensi tumbuh, vigor, tinggi kecambah, serta panjang akar. Berdasarkan hasil penelitian, untuk mendapatkan perkecambahan yang optimal pada benih kakao dianjurkan menggunakan larutan giberellin dengan konsentrasi 1,5 ml/liter air dan lama perendaman 24 jam, yang dilakukan secara terpisah.
PENGARUH KONSENTRASI DAN WAKTU PEMBERIAN EM-4 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN. Adnan Amin
Jurnal Penelitian Agrosamudra Vol 2 No 2 (2015): Jurnal Penelitian Agrosamudra
Publisher : Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh konsentrasi dan waktu pemberian EM-4 terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun. Faktor konsentrasi EM-4 berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 2, 3 dan 4 MST, jumlah cabang produktif pada umur 5 MST, panjang buah, jumlah buah, diameter buah, produksi per plot dan produksi per hektar. Pengukuran parameter tertinggi terdapat pada perlakuan K2 (dengan konsentrasi 10 cc/liter air). Fakor waktu pemberian EM-4 berpengaruh nyata pada diameter buah dan berpengaruh tidak nyata pada tinggi tanaman pada umur 2, 3 dan 4 MST, jumlah cabang produktif pada umur 4 dan 5 MST, panjang buah, jumlah buah, produksi per plot dan produksi per hektar. Pengukuran parameter tertinggi terdapat pada perlakuan W2 (diberikan 8 hari sekali). Faktor interaksi antara konsentrasi dan waktu pemberian EM-4 berpengaruh sangat nyata pada jumlah buah per plot dan berpengaruh nyata pada diameter buah.
PERTUMBUHAN DAN HASIL KUBIS BUNGA (Brassica oleraceae, L) AKIBAT UMUR BIBIT YANG BERBEDA DAN PEMBERIAN BERBAGAI DOSIS PUPUK KOMPOS Adnan Amin
Jurnal Penelitian Agrosamudra Vol 5 No 1 (2018): Jurnal Penelitian Agrosamudra
Publisher : Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Umur Bibit dan Waktu Pemberian Pupuk Kompos Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kubis Bunga (Brassica oleraceae, L). Dalam penelitian ini Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola Faktorial, yang terdiri dari dua : Faktor umur bibit dengan notasi (U) terdiri dari 4 taraf U1= satu minggu setelah semai, U2 = dua minggu setelah semai, U3 = tiga minggu setelah semai dan U4 =empat minggu setelah semai dan Faktor waktu pemberian pupuk kompos (W) terdiri dari 4 taraf, yaitu : W1 = tiga minggu sebelum tanam, W2= dua minggu sebelum tanam W3= (satu minggu sebelum tanam dan W4 = bersamaan tanam. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan umur bibit berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 10, 20, dan 30 hari setelah tanam (HST), serta berpengaruh sangat nyata terhadap panjang daun umur 20 HST. Perlakuan umur bibit tidak berpengaruh nyata terhadap lingkaran bunga (cm), berat bunga per-plot (gr) dan berat produksi (ton/ha). Perlakuan umur bibit terbaik terdapat pada perlakuan U4 = empat minggu setelah semai. Perlakuan waktu pemberian pupuk kompos berpengaruh tidak nyata terhadap seluruh parameter yang diamati. Terdapat Interaksi yang tidak nyata antara umur bibit dan waktu pemberian pupuk kompos terhadap seluruh parameter yang di amati. Kesimpulan hasil penelitian ini, untuk mendapatkan pertumbuhan dan produksi kubis bunga yang maksimal diperoleh pada umur bibit empat minggu setelah semai (U4).