Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kesesuaian Kawasan Hutan Peo Waume Sebagai Ekowisata Mangrove Berkelanjutan Di Pulau Kapota, Kabupaten Wakatobi Indah Alsita; Nasrun Nasrun; Nur Ikhsan; Sariamin Sahari; Muhammad Irpan Sejati Tassakka
JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN Vol. 9 No. 2 (2023): JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN
Publisher : LPPM Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jstl.v9i2.389

Abstract

The Peo Waume forest is a mangrove area located north of Kapota Island, Wakatobi Regency, Southeast Sulawesi. Visually, this area has the potential to be used by the community as an ecotourism object. Until now, this forest area has not been utilized optimally, although indirectly the ecological function of this forest supports various lives. Utilization of forest areas as ecotourism objects is estimated to be able to contribute to the socio-economic community, especially in Wakatobi Regency which is included in the National Tourism Strategic Area. This study aims to analyze the suitability of the Peo Waume Forest Area to be used as an eco-tourism area and to analyze its sustainability index by taking into account the ecological, socio-economic, and institutional dimensions. The results showed that the Peo Waume Forest Area was suitable to be used as a mangrove ecotourism object with an ecotourism suitability index of 2.15. The parameters used are mangrove thickness, mangrove density, mangrove type, tidal height, and diversity of biota objects. On the other hand, the sustainability index on the ecological dimension is 64.02, the socio-economic and culture dimension is 54.82and the institutional dimension is 50.94, indicating that the Peo Waume Forest sustainability index is insufficient. The lever factors that greatly influence the sustainability of the Peo Waume Forest Area are the attributes of community income, community waste management, and law enforcement.
Pengembangan Kapasitas Nelayan Dan Pengurus Bumdes “Kanturu” Untuk Konservasi Dan Wisata Bahari Di Desa Koroe Onowa, Wakatobi Sulawesi Tenggara Sariamin Sahari; Efi Noferya Mahufi; Muhammad Musrianton; Heru Santoso
Entrepreneurship and Community Development Vol. 1 No. 1 (2023): MAY 2023
Publisher : SAN Scientific

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58777/ecd.v1i1.41

Abstract

Kesulitan yang dihadapi terkait dengan mengembangkan rencana terbaik untuk memaksimalkan potensi alam sebagai sumber daya yang berharga untuk mendiversifikasi objek wisata unggulan lainnya, melestarikan lingkungan, dan mengelola destinasi ekowisata bahari. Dalam rangka pengelolaan destinasi wisata bahari dan pembuatan transplantasi karang, pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan kemampuan baru kepada nelayan dan BUMDES “Kanturu” Desa Koroe Onowa. Konseling, lokakarya, dan implementasi di tempat adalah teknik yang digunakan. Badan Riset dan Inovasi Nasional, PT. Telkomsel dan PT. Wakatobi Dive Trip, Kelompok Nelayan yang tergabung dalam BumDes Koroe Onowa, Akademi Komunitas Kelautan dan Perikanan Wakatobi, Bengkel Rekayasa Teknologi Kelautan Wakatobi, Penyuluh Perikanan Wakatobi, Dinas Kelautan dan Perikanan Wakatobi, dan Dinas Kelautan dan Perikanan Wakatobi adalah mitra dalam penelitian ini untuk memberikan peningkatan kapasitas. Durasi pengabdian masyarakat ini kira-kira dua bulan, dan jumlah peserta 50 (lima puluh) orang. Hasil dari kerja bakti ini menunjukkan bahwa para nelayan dan/atau pengelola BumDes "Kanturu" Desa Koroe Onowa terampil membuat pohon koral, transplantasi metode laba-laba, dan rak pipa PVC. Kemudian, para nelayan BumDes “Kanturu” Desa Koroe Onowa menerima alat AIS Wakatobi, alat penyelamat kapal nelayan di laut