A Syathori
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENINGKATAN PUBLIC SPEAKING MAHASISWA JURUSAN KPI: UPAYA MENCETAK DA’I YANG RAHMATALLIL ‘ALAMIN Aan Mohamad Burhanudin; A Syathori
ORASI: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 10, No 1 (2019): July 2019
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1029.064 KB) | DOI: 10.24235/orasi.v10i1.5134

Abstract

Di Indonesia, keterampilan berbicara di depan umum menjadi sesuatu yang benar-benar berharga, para pemimpin  menggunakan ketarampilan public speaking dalam menyampaikan orasi-orasi yang dapat mempengaruhi cara berfikir dan bergerak massa. Inti dari Jurusan KPI adalah Penyiaran Islam dengan bil lisan, yang tentu saja memiliki prinsip-prinsip serta metode yang harus dimiliki oleh seorang da’i. Dalam hal ini, public speaking merupakan keterampilan yang paling strategis.Tujuan Penelitian adalah mengetahui cara meningkatkan kemampuan public speaking mahasiswa KPI, Menjelaskan evaluasi kurikulum yang berkaitan dengan kemampuan public speaking mahasiswa jurusan KPI, Mengetahui cara mencetak da’i yang rahmatal lil ‘alamin.Sementara Metodologi dari Penelitian ini adalah Penelitian Kualitatif dengan teknik pengumpulan data dengan teknik observasi dan wawancara mendalam.Hasil dari Penelitian ini dalam konteks evaluasi kurikulum untuk meningkatkan kemampuan public speaking: Pertama, pengembangan praktek dalam kurikulum KPI secara lebih maksimal. Jurusan KPI memerlukan pengembangan yang secara serius mengarah pada perbaikan dan perubahan strategi pembelajaran. Kedua, Jurusan KPI memerlukan maksimalisasi dalam masalah kelengkapan falilitas pendukung pembelajaran. Ketiga, Jurusan KPI belum menentukan satu fokus yang dapat dikembangkan dan itu menjadi daya tawar bagi jurusan itu sendiri yang dapat menarik minat publik. Adapun terkait cara mencetak Dai yang  rahmatal lil alamin, yaitu Pertama, menghindari adanya tafsir yang keliru terhadap Al-Qur’an dan Hadits. Kedua, Da’i harus mampu memahami teks dan konteks ajaran Islam. Ketiga, dakwah harus berdasarkan prinsip komunikasi yang juga rahmatan lil alamin yang termaktub dalam al quran. Keempat, ada semacam upaya-upaya dari dosen-dosen  KPI yang menentang radikalisme untuk membendung paham-paham tersebut masuk.
EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE SOROGAN DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA KITAB SAFINATUN NAJAH SANTRI PONDOK PESANTREN AL- INAAROH DESA MERTAPADA KULON KECAMATAN ASTANAJAPURA KABUPATEN CIREBON” Shokhibul Fakhor; A Syathori; Mahbub Nuryadien
Al-Tarbawi Al-Haditsah: Jurnal Pendidikan Islam Vol 4, No 1 (2019): Inovasi Pembelajaran PAI di Era Digital
Publisher : Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruann, IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/tarbawi.v4i1.4074

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini memiliki latar belakang masalah yaitu masih terdapat beberapa santri putra yang mengikuti pembelajaran kitab Safinatun Najah dengan menggunakan metode sorogan namun masih belum lancar membaca kitab safinatun najah, ada juga yang sudah lancar membacanya namun masih kurang dalam memahami isi kitabnya. bacaan kitabnya sudah baik namun tidak mengetahui nahwu dan shorofnya. Padahal metode sorogan adalah metode yang efektif karena Ustadz/Kyai dapat langsung berhadapan langsung Head To Head langsung dengan murid atau santri.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penerapan metode sorogan dengan kemampuan membaca kitab Safinatun Najah santri Pondok Pesantren Al- Inaaroh desa Mertapada Kulon kecamatan Astanajapura kabupaten Cirebon.Metode sorogan merupakan metode yang di tempuh dengan cara guru menyampaikan pelajaran kepada santri secara individual. Melalui sorogan, perkembangan intelektual santri dapat di ketahui oleh Asatidz secara utuh. Dia dapat memberikan bimbingan penuh kejiawaan sehingga dapat memberi tekakan pengajaran kepada santri tertentu atas dasar observasi langsung terhadap tingkat kemampuan dasar dan kapasitas para santri, dengan metode sorogan pembelajaran santri untuk membaca kitab lebih efektif. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh santri Pondok pesantren Al–Inaaroh dan sample yang peneliti ambil berjumlah 35 santri. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain: angket, tes, observasi dan dokumentasi, sedangkan untuk teknik analisis data yaitu dengan menggunakan rumus korelasi product moment. Berdasarkan hasil penelitian, jumlah skor rata-rata hasil angket tentang penerapan metode sorogan sebesar 3,24 dalam prosentase nilai sebesar 81,05% dan dapat dikategorikan baik sekali karena pada rentang nilai 75% -100%. Sedangkan kemampuan membaca kitab Safinatun Najah santri memiliki skor rata-rata hasil tes sebesar 80,37 dalam prosentase nilai sebesar 80,37%, dan dapat dikategorikan cukup karena pada rentang nilai 71% -80%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hubungan antara penerapan metode sorogan dengan kemampuan membaca kitab Safinatun Najah santri terdapat korelasi yang termasuk dalam kategori cukup tinggi (0,54) Kata kunci : Sorogan,Kemampuan Membaca, Safinatun Najah
The Development of Islamic Religious Education Curriculum (PAI) for Internected Citizens (Prisonesrs) in Class I State Prison House, Cirebon City suklani Suklani; A Syathori; Imam Sibaweh
Al-Tarbawi Al-Haditsah: Jurnal Pendidikan Islam Vol 7, No 1 (2022): Pendidikan Islam
Publisher : Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruann, IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/tarbawi.v7i1.9881

Abstract

The purpose of this study relates to the state detention house which is basically a home for inmates who have committed criminal acts, perpetrators of crimes with various actions. However, the researcher analyzed that they had lost their way in life. So, it is not kept away but given a humanitarian approach. A powerful humanitarian approach by providing education to them. The approach to Islamic religious education is the bulwark of morality in their lives after leaving the detention center. Researchers divide Islamic religious education into five aspects, namely: (1) iqro, (2) fiqh, (3) moral aqidah, (4) quran hadith, (5) cultural history, and (6) deepening of the Koran. The researcher concludes: (a) the implementation of adding material is important, measuring the success of education, adequate teaching staff, (b) the curriculum must be standard, the material still depends on the ustad, the material is in accordance with the respective cleric's ormas, and (c) there are several obstacles inmates who are difficult to take to class, lazy to learn and low motivation from inmates, lack of teaching staff and incomplete facilities.
The Role of Parents in Preventing Deviant Behavior (Case Study of Adolescents Aged 13-18 Years in Setu Wetan Village, Weru District, Cirebon Regency) Agung Agung; Tri Mutia; A. Syathori
QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama Vol 15 No 1 (2023): Qalamuna - Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah Program Pascasarjana IAI Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/qalamuna.v15i1.2486

Abstract

This research is motivated by the fact that there are still gaps in adolescent moral development. Some parents are still not optimal in educating adolescents, so some teenagers do not have morals well, or often there is deviant behavior of adolescents. This study aims to obtain data on the role of parents in adolescent moral development, deviant behavior of adolescents aged 13-18 years, and the relationship between the role of parents to moral development in preventing deviant behavior of adolescents aged 13-18 years in Setu Wetan Village, Weru District, Cirebon Regency. This research method uses quantitative research. Data collection techniques use observation, questionnaires, and documentation. Data analysis techniques use quantitative descriptive analysis. The results of this study, the Role of Parents in Adolescent Moral Development, is included in the Good Category with a score of 89.6%. Deviant Behavior of Adolescents Aged 13-18 years is included in the Good Category with a score of 84%. There is a positive and significant relationship between the Role of Parents in Adolescent Moral Development in preventing Deviant Behavior of Adolescents Aged 13-18 in Setu Wetan Village Weru Subdistrict, Cirebon Regency, the relationship is 1.69%, and other factors influence the remaining 98.31%.